JAKARTA - Peningkatan akses layanan kontrasepsi modern menjadi salah satu kunci penting dalam upaya menurunkan angka kehamilan tidak direncanakan dan kematian ibu di Indonesia.
Komitmen untuk memperluas akses ini kembali ditegaskan oleh PT Organon Pharma Indonesia Tbk melalui aksi nyata: donasi 1.000 unit KB implan satu batang kepada Pengurus Pusat Ikatan Bidan Indonesia (PP IBI) dalam rangka memperingati Hari Kontrasepsi Sedunia yang jatuh setiap 26 September, sekaligus memperingati 50 tahun berdirinya fasilitas produksi Organon di Pandaan.
Langkah strategis ini menunjukkan peran aktif sektor swasta dalam mendukung Program Keluarga Berencana 2030 Indonesia, sejalan dengan prioritas nasional dalam memperkuat layanan kesehatan reproduksi wanita. \
Donasi ini diharapkan mampu memperluas pilihan kontrasepsi jangka panjang bagi masyarakat, terutama kelompok perempuan yang membutuhkan akses terhadap layanan kesehatan reproduksi yang aman, sukarela, dan berkualitas tinggi.
Tantangan Besar: Kehamilan Tidak Direncanakan Masih Tinggi
Tingginya angka kehamilan yang tidak diinginkan menjadi tantangan besar dalam pembangunan kesehatan masyarakat Indonesia. Berdasarkan data United Nations Population Fund (UNFPA), sekitar 38–40% kehamilan di Indonesia merupakan kehamilan yang tidak direncanakan. Lebih dari 60% dari kasus tersebut berakhir dengan aborsi, dan 45% aborsi dilakukan secara tidak aman, berkontribusi pada 5–13% angka kematian ibu.
Kesenjangan akses terhadap layanan kesehatan seksual dan reproduksi menjadi faktor utama di balik tingginya angka ini. Karena itu, perluasan akses terhadap Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) seperti KB implan, menjadi solusi strategis untuk menjawab persoalan tersebut.
Penyerahan Donasi dan Kolaborasi Multipihak
Serah terima donasi dilakukan secara simbolis di kantor pusat PP IBI, Jakarta. Presiden Direktur PT Organon Pharma Indonesia Tbk, Daniel, menyerahkan langsung donasi 1.000 unit KB implan kepada Ketua PP IBI Ade Jubaedah.
Acara ini turut dihadiri perwakilan dari Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta UNFPA, yang menegaskan kolaborasi lintas sektor sebagai kunci memperkuat layanan kesehatan reproduksi yang inklusif dan merata.
“Organon sangat berkomitmen untuk mendukung kesehatan wanita di setiap tahap,” ujar Daniel, Rabu, 8 Oktober 2025. “Donasi ini merupakan bagian dari misi kami yang lebih luas untuk memberdayakan wanita melalui akses terhadap pilihan kontrasepsi yang aman, efektif, dan berjangka panjang.
Dengan bekerja sama dengan PP IBI dan mitra lainnya, kami berharap untuk membantu lebih banyak wanita Indonesia memiliki kendali sepenuhnya terhadap kesehatan reproduksi mereka,” sambungnya.
KB Implan: Metode Efektif untuk Keluarga Berencana
KB implan satu batang yang didonasikan termasuk dalam kategori MKJP. Alat ini berbentuk tabung kecil fleksibel berukuran sekitar 4 cm yang dipasang tepat di bawah kulit. Prosedur pemasangan dilakukan tanpa sayatan dan memberikan perlindungan hingga tiga tahun terhadap kehamilan.
Dengan efektivitas tinggi, metode ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan penggunaan layanan keluarga berencana oleh masyarakat, sekaligus memperkuat kapasitas tenaga kesehatan dalam memberikan layanan yang lebih berkualitas.
Bidan di Garda Terdepan
Ketua PP IBI, Ade Jubaedah, menyampaikan apresiasinya terhadap dukungan yang diberikan Organon. Menurutnya, kolaborasi ini memperkuat peran bidan sebagai garda terdepan dalam layanan kontrasepsi modern.
“Dukungan Organon memperkuat peran bidan dalam memperluas akses ke layanan kontrasepsi jangka panjang. Dengan KB implan ini, kami lebih siap untuk membantu wanita di seluruh Indonesia membuat keputusan keluarga berencana yang tepat dan berdaya,” ujarnya.
Para bidan yang tersebar di seluruh pelosok Indonesia memiliki peran krusial dalam memastikan masyarakat, terutama perempuan di daerah terpencil, mendapatkan layanan kontrasepsi dengan mudah dan aman. Donasi ini akan memperkuat jangkauan layanan tersebut.
Bagian dari Upaya Nasional Turunkan Angka Kematian Ibu
Program donasi ini bukan langkah tunggal. Inisiatif Organon merupakan bagian dari upaya jangka panjang mendukung Program Keluarga Berencana 2030, yang selaras dengan prioritas pembangunan nasional dalam pembangunan berkelanjutan.
Dengan memperluas akses terhadap kontrasepsi modern, Indonesia berupaya menekan angka kehamilan tidak direncanakan, menurunkan risiko aborsi tidak aman, dan mempercepat penurunan angka kematian ibu.
Akses yang merata terhadap layanan kontrasepsi juga menjadi bagian dari strategi besar pemerintah untuk menciptakan generasi emas 2045 — generasi yang sehat, produktif, dan berdaya.
Kemitraan Strategis untuk Akses Kesehatan Reproduksi
Inisiatif seperti yang dilakukan Organon dan IBI memperlihatkan bahwa kolaborasi antara pemerintah, organisasi profesi kesehatan, lembaga internasional, dan sektor swasta sangat penting untuk mempercepat kemajuan layanan kesehatan reproduksi di Indonesia.