JAKARATA - Timnas Belanda menunjukkan dominasinya di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Eropa setelah menekuk Timnas Malta dengan skor telak 4-0 pada pertandingan Grup G di Stadion Ta'Qali, Attard, Malta, Jumat dini hari WIB. Kemenangan ini
menegaskan posisi Belanda sebagai pemuncak klasemen sementara dengan 13 poin dari lima laga, sementara Malta masih tertahan di dasar klasemen dengan dua poin dari enam pertandingan.
Cody Gakpo dan Memphis Depay Jadi Mesin Gol
Belanda berhasil mencetak empat gol berkat aksi gemilang Cody Gakpo yang mencetak dua gol, ditambah gol dari Tijjani Reijnders dan Memphis Depay. Statistik UEFA menunjukkan Belanda unggul jauh dari sisi penguasaan bola dengan 63 persen serta mencatatkan 22 tendangan, delapan di antaranya tepat sasaran.
Cody Gakpo membuka keunggulan Belanda pada menit ke-12 melalui eksekusi penalti pertama, setelah Malta melakukan pelanggaran di kotak terlarang. Keunggulan cepat ini membuat Belanda semakin nyaman mengendalikan permainan.
Memasuki babak kedua, Belanda kembali mendapatkan penalti akibat pelanggaran bek Malta, Enrico Pepe, terhadap Wout Weghorst. Gakpo sekali lagi menjadi algojo yang sukses mengeksekusi penalti, membawa skor menjadi 2-0 pada menit 48. Keberhasilan Gakpo mengonversi dua penalti ini menegaskan kapasitasnya sebagai ujung tombak produktif Belanda.
Gol ketiga lahir pada menit ke-57 setelah umpan matang Gakpo diselesaikan oleh Reijnders menjadi gol, menunjukkan sinergi lini serang Belanda yang solid. Menjelang akhir pertandingan, Denzel Dumfries memberikan umpan silang yang disundul Memphis Depay pada menit 90+3, memastikan kemenangan 4-0 Belanda.
Malta Berusaha Tampil Menyerang
Meskipun kalah telak, Malta sempat memberikan ancaman di awal laga. Joseph Mbong menciptakan peluang melalui tendangan yang masih menyamping dari gawang Belanda. Namun, Belanda mampu menahan serangan lawan dan perlahan membalikkan tekanan menjadi penguasaan penuh. Peluang emas dari Tijjani Reijnders di kotak penalti juga sempat digagalkan kiper Henry Bonello sebelum penalti pertama Belanda berhasil dikonversi.
Pengaruh Kemenangan pada Klasemen
Kemenangan 4-0 ini tidak hanya menambah keunggulan poin Belanda, tetapi juga memperkuat rasio gol mereka di Grup G. Dengan catatan kemenangan ini, Belanda kini unggul dalam penguasaan bola, peluang tercipta, serta konsistensi lini serang.
Memphis Depay dan Cody Gakpo, sebagai pencetak gol utama, menjadi kunci kesuksesan Belanda yang kini tampil percaya diri untuk menghadapi laga-laga berikutnya di kualifikasi.
Malta, meski menelan kekalahan, tetap menjaga semangat bertanding dan berpeluang memanfaatkan sisa laga untuk meningkatkan posisi mereka di klasemen. Namun, dengan performa dominan Belanda yang terjaga, tantangan besar menanti tim tuan rumah untuk mencetak kejutan di pertandingan berikutnya.
Fokus Belanda ke Laga Berikutnya
Pelatih Belanda tampak puas dengan performa anak asuhnya, terutama bagaimana lini serang mampu mengkonversi peluang menjadi gol secara efisien. Kemenangan ini menjadi modal penting menghadapi sisa laga kualifikasi, mengingat Belanda masih akan bertemu tim-tim kuat lain di Grup G.
Selain itu, kerjasama Gakpo dan Depay menunjukkan efektivitas lini depan Belanda. Reijnders juga memperlihatkan ketenangan dan akurasi dalam penyelesaian akhir, yang menambah variasi serangan Belanda. Denzel Dumfries yang memberikan assist untuk gol keempat Depay menunjukkan bahwa sayap kanan Belanda pun tetap menjadi ancaman konstan bagi lawan.
Dengan skor 4-0 atas Malta, Belanda tidak hanya mengamankan tiga poin, tetapi juga mempertegas kualitas skuadnya sebagai kandidat kuat untuk lolos ke Piala Dunia 2026. Cody Gakpo membuktikan ketajamannya dari titik penalti, Memphis Depay menunjukkan pengalaman dan insting golnya, sementara Reijnders dan Dumfries melengkapi permainan dengan kontribusi penting.
Belanda kini berada di jalur tepat untuk mempertahankan dominasi Grup G, sekaligus menjaga peluang mereka untuk tampil maksimal di Piala Dunia 2026. Pertandingan melawan Malta menjadi bukti bahwa tim “Oranje” memiliki kekuatan serangan yang produktif, disiplin pertahanan, dan mental juara yang siap menghadapi laga-laga berikutnya di kualifikasi Eropa.