Garuda Indonesia Perluas Rute Dorong Pariwisata Bali

Rabu, 05 November 2025 | 10:26:49 WIB
Garuda Indonesia Perluas Rute Dorong Pariwisata Bali

JAKARTA - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) terus memperkuat perannya sebagai penghubung utama wisatawan mancanegara menuju Indonesia, khususnya Bali. 

Maskapai nasional ini tidak hanya fokus pada penerbangan, tetapi juga menempatkan diri sebagai penggerak ekosistem pariwisata, memanfaatkan strategi ekspansi rute, kolaborasi lintas maskapai, dan sinergi digital untuk meningkatkan kunjungan wisatawan internasional ke Pulau Dewata.

Langkah ini menjadi bagian dari upaya menjaga posisi Bali sebagai hub pariwisata global sekaligus mendukung pertumbuhan ekonomi regional melalui sektor transportasi, akomodasi, dan industri kreatif.

Ekspansi Rute dan Kolaborasi Lintas Maskapai

General Manager Garuda Indonesia untuk Bali, Ade Nurman, menjelaskan bahwa maskapai mengoperasikan 44 rute domestik ke Bali, baik langsung maupun transit melalui Jakarta, serta 14 rute internasional yang menghubungkan Denpasar dengan berbagai kota dunia.

“Untuk penerbangan langsung menuju dan dari Denpasar, kami melayani rute ke Jepang, Korea Selatan, Australia, dan Singapura,” ujar Ade dalam acara Table Talk Swiss-Belhotel International di Kuta.

Selain jaringan rute reguler, Garuda menjalin kerja sama dengan sejumlah maskapai asing melalui joint operation dan code sharing. Contohnya, kerja sama dengan maskapai dari Filipina dan Vietnam untuk mendatangkan wisatawan ke Indonesia, khususnya ke Bali. 

Strategi ini tidak hanya meningkatkan arus penumpang internasional, tetapi juga mendistribusikan wisatawan domestik ke berbagai destinasi di Indonesia.

Sinergi dengan Agen Perjalanan dan Platform Digital

Garuda Indonesia memperkuat konektivitas pariwisata melalui kemitraan dengan lebih dari 6.400 agen perjalanan di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Melalui jaringan ini, maskapai menjadi saluran informasi promosi destinasi baru maupun paket wisata bagi wisatawan internasional.

“Kami siap bantu sampaikan informasi destinasi atau program promosi pariwisata melalui perwakilan kami di luar negeri,” tambah Ade.

Selain itu, maskapai juga mengoptimalkan kanal digital. Akun Instagram resmi Garuda memiliki lebih dari 1,3 juta pengikut, sementara situs web resmi mencatat lalu lintas harian sekitar dua juta pengunjung. Data ini dimanfaatkan untuk mendukung promosi pariwisata dan penjualan tiket secara langsung.

Garuda Indonesia juga menjajaki kerja sama dengan berbagai hotel dan platform daring, termasuk Tokopedia, guna memperluas ekosistem layanan perjalanan dari transportasi hingga akomodasi. Tujuannya adalah agar maskapai tidak hanya mengantar penumpang, tetapi juga menggerakkan ekosistem pariwisata Indonesia.

Dampak terhadap Perekonomian Bali dan Pariwisata Nasional

Upaya Garuda Indonesia memperluas rute dan kolaborasi lintas negara diharapkan berdampak signifikan terhadap ekonomi Bali, khususnya sektor pariwisata, perhotelan, dan ekonomi kreatif. Konektivitas udara yang kuat mendorong jumlah kunjungan wisatawan mancanegara dan memperpanjang lama tinggal mereka di Pulau Dewata.

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sektor transportasi dan akomodasi menjadi penyumbang utama pertumbuhan ekonomi Bali dalam dua tahun terakhir. Garuda Indonesia berkontribusi sebagai maskapai nasional yang memperkuat konektivitas dan aksesibilitas ke Pulau Dewata. 

Sinergi antara maskapai, pelaku pariwisata, dan pemerintah daerah diharapkan memperkokoh ekosistem pariwisata Bali agar semakin kompetitif di pasar global.

Harga saham GIAA per 4 November 2025 tercatat Rp115,00, meningkat 12,96% year to date, mencerminkan optimisme pasar terhadap kinerja maskapai dan sektor pariwisata.

Tren Kunjungan Wisatawan dan Tantangan Okupansi Hotel

Sektor pariwisata nasional juga menunjukkan tren positif hingga September 2025. BPS mencatat kunjungan wisman mencapai 1,39 juta kunjungan, naik 9,04% dibanding periode yang sama tahun lalu. 

Total kunjungan wisatawan mancanegara Januari–September 2025 mencapai 11,43 juta kunjungan, meningkat 10,22% dibanding tahun sebelumnya.

Dari sisi asal negara, Malaysia menyumbang 19,5%, Australia 11,7%, dan Singapura 8,5% dari total kunjungan. Pergerakan wisatawan domestik juga semakin bergairah dengan 94,36 juta perjalanan wisnus, tumbuh 13,19% secara tahunan.

Wisatawan Indonesia yang bepergian ke luar negeri tercatat 695,91 ribu perjalanan, naik 5,25% dari tahun sebelumnya. Meski kunjungan meningkat, tingkat penghunian kamar (TPK) hotel berbintang justru menurun. Pada September 2025, TPK rata-rata tercatat 50,16%, turun 4,52 poin dibanding September 2024.

Kondisi ini menunjukkan daya tarik sektor pariwisata tetap kuat, namun ada tekanan pada okupansi hotel yang perlu diantisipasi oleh pelaku industri perhotelan agar kapasitas dan kualitas layanan tetap optimal.

Dengan memperluas rute domestik dan internasional, membangun kerja sama lintas maskapai, mengoptimalkan kanal digital, serta menjalin sinergi dengan agen perjalanan dan penyedia layanan akomodasi, Garuda Indonesia memperkuat posisi Bali sebagai destinasi wisata global.

Langkah ini tidak hanya meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi lokal dan nasional, sambil memperkokoh ekosistem pariwisata Indonesia. Konektivitas yang kuat menjadi fondasi bagi Bali untuk tetap bersaing di pasar pariwisata internasional.

Terkini

14 Aplikasi Gratis Belajar Bahasa Inggris 2025

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:34 WIB

Cara Membatalkan Pesanan di Zalora, Mudah dan Praktis

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:30 WIB

11 Cara Jitu Mengatasi Susah Tidur, Dijamin Ampuh!

Rabu, 05 November 2025 | 19:59:13 WIB