Harga Pangan Turun Selama Ramadan dan Idul Fitri 2025, BPS Catat Sebaliknya
- Rabu, 09 April 2025

JAKARTAB - Badan Pangan Nasional (Bapanas) melaporkan penurunan harga sejumlah komoditas pangan selama Ramadan dan Idul Fitri 2025. Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menyoroti harga beras yang turun untuk semua kualitas dibandingkan periode yang sama pada 2024. Rata-rata harga beras medium tercatat Rp 13.699/kg, lebih rendah dari Rp 14.253/kg pada Ramadan 2024, sementara beras premium turun 5,34% menjadi Rp 15.549/kg dari Rp 16.427/kg.
“Kami bersinergi dengan berbagai kementerian, seperti Kemenko Pangan, Kementan, Kemendag, dan lainnya, untuk memastikan stok pangan cukup. Kolaborasi ini membuat harga pangan tahun ini lebih stabil dan terjangkau,” ujar Arief dalam keterangannya, Rabu (9/4/2025). Ia menambahkan, kerja sama dengan pemerintah daerah, BUMN, BUMD, asosiasi, dan pelaku usaha pangan menjadi kunci keberhasilan ini.
Penurunan harga juga terjadi pada jagung pakan ternak, yang mencapai Rp 6.200/kg pada Ramadan 2025, turun 28,09% dari Rp 8.622/kg pada 2024. Hal ini berdampak positif pada harga daging ayam ras dan telur ayam ras, yang masing-masing turun 5,47% dan 6,82%. Selain itu, cabai merah keriting turun 0,78% dan daging sapi 0,49%. “Harga di sisi hilir dijaga sesuai acuan Bapanas berdasarkan struktur biaya, sehingga tetap wajar bagi daya beli masyarakat,” jelas Arief.
Baca Juga
Badan Pusat Statistik (BPS) juga mencatat inflasi umum Maret 2025 yang terkendali, dengan angka 1,65% secara bulanan dan 1,03% secara tahunan. Inflasi pangan (volatile food) pun lebih stabil, tercatat 0,37% tahunan dan 1,96% bulanan, jauh lebih rendah dibandingkan Maret 2024 yang mencapai 10,33% tahunan dan 2,16% bulanan. “Ke depan, program swasembada pangan dan hilirisasi akan terus kami dorong bersama-sama,” tambah Arief.
Namun, BPS menyajikan data berbeda. Menurut Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M. Habibullah, harga beras, bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam justru naik selama Ramadan hingga Lebaran 2025, berkontribusi pada inflasi volatile food sebesar 1,96% dengan andil 0,33%. Dalam konferensi pers di Gedung BPS, Jakarta, Selasa (8/4/2025), Habibullah menyebut, “Komoditas dominan penyumbang inflasi adalah bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, beras, dan bawang putih.”
Secara rinci, harga beras di penggilingan naik 0,81% menjadi Rp 12.887/kg dari Rp 12.784/kg, meski turun 8,93% dibandingkan tahun lalu. Di tingkat grosir, harga beras naik 1,12% menjadi Rp 13.757/kg dari Rp 13.064/kg, dengan deflasi tahunan 4,41%. Sementara di eceran, harga naik 0,55% menjadi Rp 14.795/kg dari Rp 14.715/kg, meski deflasi tahunan tercatat 4,06%.
Perbedaan data ini menunjukkan dinamika harga pangan yang kompleks, dengan Bapanas menekankan stabilitas secara keseluruhan, sementara BPS mencatat kenaikan pada beberapa komoditas tertentu.
(kkz/kkz)

Kevin Khanza
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Kapolri Pimpin Sertijab Intelkam-Brimob, Tekankan Regenerasi dan Adaptasi
- Rabu, 01 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Cara Bayar Kredivo lewat Brimo dengan Mudah dan Praktis
- 01 Oktober 2025
2.
3.
KUR BRI 2025: Bunga, Plafon Pinjaman, Persyaratan, Cara Daftar
- 01 Oktober 2025
4.
Panduan Simulasi KUR BNI 2025: Bunga, Plafon, Cara Daftar
- 01 Oktober 2025
5.
Non KUR BSI 2025: Simulasi Cicilan dan Persyaratan
- 01 Oktober 2025