
JAKARTA - Upaya mengatasi persoalan sampah sekaligus memperluas sumber energi baru memasuki babak baru. Perusahaan investasi Danantara mengumumkan kesiapan mereka untuk membangun proyek waste to energy (WtE) atau pengolahan sampah menjadi energi di 33 kota di Indonesia.
Langkah ini dilakukan melalui kolaborasi erat dengan pemerintah daerah, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), serta Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Proyek berskala nasional tersebut diharapkan tidak hanya menjawab masalah sampah yang semakin mendesak, tetapi juga mendukung transisi energi bersih di Tanah Air.
Fokus pada Pemilihan Mitra dan Teknologi
Baca JugaShopee Gelar Reality Show UMKM, 1.300 Peserta Rebut Rp1 Miliar
Managing Director Investment Danantara, Stefanus Ade Hadiwidjaja, menjelaskan bahwa peran perusahaan bukan sekadar sebagai investor, melainkan juga pengarah dalam pemilihan mitra dan teknologi yang akan digunakan.
“Tujuan utama proyek ini adalah membersihkan lingkungan, mengurangi darurat sampah, dan mengubahnya melalui teknologi optimal menjadi energi,” ujar Stefanus saat ditemui di Wisma Danantara, Jakarta, Selasa (30/9/2025).
Teknologi incinerator atau pembakaran sampah dipilih sebagai metode utama untuk mengolah timbunan sampah menjadi energi listrik. Seluruh listrik yang dihasilkan nantinya akan diserap oleh PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) Persero, sehingga proyek ini juga mendukung ketahanan energi nasional.
Skala Investasi Mencapai Triliunan Rupiah
Stefanus menuturkan, besaran investasi yang dibutuhkan tidak kecil. Untuk mengolah sekitar 1.000 ton sampah per hari, kebutuhan dana bisa mencapai Rp2 triliun hingga Rp3 triliun. Angka ini mencakup pembangunan fasilitas inti sekaligus infrastruktur pendukung yang diperlukan agar proyek berjalan efektif.
Nilai investasi besar tersebut menunjukkan keseriusan Danantara dalam mendorong proyek WtE, sekaligus memberikan sinyal positif bagi para pemangku kepentingan, baik pemerintah pusat, daerah, maupun investor swasta.
Tender Terbuka untuk Swasta dan BUMD
Untuk memastikan transparansi, Danantara akan membuka tender terbuka bagi pihak swasta, mitra teknologi, maupun perusahaan daerah (BUMD) yang ingin terlibat.
“Proses pemilihan mitra akan dilakukan secara transparan. Kami akan mengundang partner teknologi, baik dari dalam maupun luar negeri, serta mendorong keterlibatan Pemda dan BUMD,” jelas Stefanus.
Dengan sistem terbuka ini, proyek tidak hanya diharapkan menghasilkan teknologi yang kompetitif, tetapi juga menumbuhkan ekosistem kerja sama lintas sektor.
Dampak Ekonomi: Serap Ribuan Tenaga Kerja
Proyek WtE ini tidak hanya fokus pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga diyakini akan menciptakan multiplier effect di bidang ekonomi, terutama pada penciptaan lapangan kerja.
Pada tahap konstruksi, proyek ini diperkirakan mampu menyerap 500 hingga 1.000 tenaga kerja, dengan durasi pembangunan berkisar antara 18 hingga 24 bulan. Setelah beroperasi, kebutuhan tenaga kerja akan meningkat lagi, baik untuk operasional maupun manajemen fasilitas.
Dengan begitu, proyek ini dapat menjadi motor penggerak baru bagi ekonomi daerah sekaligus mendukung agenda pemerintah dalam menurunkan angka pengangguran.
Jawaban atas Darurat Sampah Nasional
Masalah sampah masih menjadi tantangan besar di berbagai kota besar Indonesia. Tumpukan sampah di TPA (Tempat Pembuangan Akhir) tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga menimbulkan risiko kesehatan masyarakat.
Proyek WtE ini diharapkan menjadi jawaban atas masalah tersebut. Alih-alih hanya dibuang, sampah bisa diolah menjadi sumber energi yang bermanfaat. Dengan demikian, proyek ini menggabungkan dua tujuan sekaligus: mengurangi beban lingkungan dan menambah pasokan energi listrik ramah lingkungan.
Momentum untuk Transisi Energi
Selain menjawab masalah sampah, proyek ini juga selaras dengan upaya pemerintah untuk memperluas transisi energi menuju sumber daya yang lebih bersih dan berkelanjutan. Pemanfaatan energi dari sampah bisa menjadi salah satu komponen penting dalam bauran energi nasional di masa depan.
Dengan adanya proyek WtE di 33 kota, Indonesia berpotensi menjadi contoh bagi negara berkembang lain dalam mengintegrasikan solusi lingkungan dengan strategi ketahanan energi.
Proyek pengolahan sampah menjadi energi yang tengah disiapkan Danantara menandai langkah ambisius untuk menjawab persoalan lingkungan sekaligus memperkuat infrastruktur energi nasional. Dengan dukungan pemerintah pusat, daerah, serta keterlibatan sektor swasta, proyek ini diharapkan berjalan lancar dalam beberapa tahun mendatang.
“Tujuan utama proyek ini tetap jelas: membersihkan lingkungan, mengurangi darurat sampah, dan mengubahnya menjadi energi yang bermanfaat,” tegas Stefanus.
Apabila terealisasi sesuai rencana, proyek WtE tidak hanya menjadi tonggak penting bagi Danantara, tetapi juga bagi Indonesia dalam membangun masa depan yang lebih bersih, berkelanjutan, dan berdaya saing tinggi di sektor energi.

Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Menkeu Yakin Pertumbuhan Ekonomi 2025 Didukung Properti
- 01 Oktober 2025
2.
Upacara Hari Kesaktian Pancasila Dipimpin Prabowo Subianto
- 01 Oktober 2025
3.
Menteri ESDM Bahlil Percepat Pabrik Metanol dan Etanol
- 01 Oktober 2025
4.
Transportasi Umum Jakarta Tarif Spesial Rp80 Sambut HUT TNI
- 01 Oktober 2025
5.
GIIAS Bandung 2025 Resmi Buka, Jawa Barat Jadi Magnet Otomotif
- 01 Oktober 2025