
JAKARTA - Pembangunan pertanian tidak hanya tentang peningkatan produksi, melainkan juga tentang bagaimana menjadikan petani sebagai pelaku utama yang memperoleh kesejahteraan.
Kesejahteraan petani menjadi fokus utama untuk mewujudkan kedaulatan pangan nasional. Hilirisasi pertanian dan modernisasi alat mesin pertanian (alsintan) dapat menjadi solusi agar petani tidak hanya panen melimpah tetapi juga untung maksimal.
Pentingnya Kesejahteraan Petani dalam Pembangunan Pertanian
Baca JugaEkspansi Batu Bara Sarana Mitra Luas Siap Genjot Pendapatan Mulai 2026
Petani dikatakan sejahtera jika hasil panen lebih besar daripada biaya produksi yang dikeluarkan. Contohnya, satu hektare sawah yang menanam padi mampu menghasilkan enam ton Gabah Kering Panen (GKP). Jika harga per kilogram Rp 6.500, maka total hasil panen adalah Rp 39 juta.
Sementara biaya produksi berkisar antara Rp 16 juta hingga Rp 19 juta. Dengan perhitungan ini, petani memperoleh keuntungan sekitar Rp 20 juta selama satu musim tanam yang berlangsung tiga bulan.
Namun, angka ini hanya dapat dicapai apabila tingkat kehilangan hasil panen (loss panen) berada di bawah 5%. Untuk memastikan hal tersebut, penggunaan mesin pemanen menjadi kunci utama. Modernisasi alsintan akan menekan tingkat kegagalan panen dan meningkatkan efisiensi kerja di sawah.
Modernisasi Pertanian sebagai Kunci Keberhasilan
Mayoritas negara maju telah mempraktikkan mekanisasi pertanian sebagai faktor utama kemajuan sektor ini. China bahkan sudah memasuki tahap Revolusi Industri Pertanian, di mana para petani dan perusahaan mengadopsi mesin-mesin canggih untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.
Sama halnya dengan Prancis, di mana sebuah lahan seluas 50 hektare hanya dikelola oleh 50 orang dengan dukungan alsintan.
Salah satu contohnya adalah pasar tani di lokasi sawah yang memungkinkan pembeli langsung memetik dan membeli hasil panen secara langsung. Kunci keberhasilan mereka adalah alat mesin pertanian yang memadai dan modern.
Negara seperti Jepang dan Amerika Serikat juga memberikan perlindungan dan subsidi besar kepada petani. Jepang menyediakan subsidi mulai dari biaya produksi hingga perlindungan terhadap risiko gagal panen.
Di Amerika Serikat, terutama selama masa perang dagang dengan China, subsidi besar hingga Rp 216 triliun diberikan untuk menjaga kestabilan harga dan meningkatkan ekspor hasil pertanian.
China memandang pertanian sebagai pondasi ekonomi negara dan berkomitmen menjaga kesejahteraan petani sebagai cara melindungi kedaulatan pangan nasional mereka. Negara ini menjadi pemain utama di sektor pertanian global berkat komitmen tersebut.
Posisi Indonesia dan Tantangan yang Dihadapi
Indonesia saat ini mengalokasikan anggaran pertanian sebesar Rp 164 triliun, sebagian besar digunakan untuk peningkatan produksi hulu seperti cetak sawah dan swasembada.
Produksi beras telah mencapai 52 juta ton Gabah Kering Panen atau setara dengan 32 juta ton beras. Lahan pertanian yang dikelola mencapai 6,2 juta hektare dengan potensi panen seluas 3,2 juta hektare.
Faktor keberhasilan produksi meliputi: 63% pupuk, 6-7% alsintan, 12% air dan jaringan irigasi, 10% sumber daya manusia, serta 3% faktor alam dan eksternal.
Saat ini, kebutuhan pupuk sudah lebih dari 90% terpenuhi, namun penggunaan alsintan masih terbatas. Hal ini menjadi tantangan agar efisiensi dan hasil panen dapat terus meningkat.
Setelah mencapai swasembada, tantangan selanjutnya adalah meningkatkan kesejahteraan petani. Salah satu indikator yang diharapkan adalah Nilai Tukar Petani (NTP) yang bisa mencapai 120 poin, yang berarti petani tidak hanya mendapat hasil produksi tetapi juga mendapatkan keuntungan yang cukup untuk meningkatkan kesejahteraan dan tabungan.
Hilirisasi Sebagai Solusi Meningkatkan Nilai Tambah Produk Pertanian
Hilirisasi pertanian adalah proses mengolah produk mentah menjadi produk bernilai tambah lebih tinggi, baik setengah jadi maupun produk jadi. Proses ini penting untuk meningkatkan pendapatan petani dan negara sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
Dengan hilirisasi, produk pertanian tidak hanya dijual dalam bentuk mentah, tetapi diolah sehingga memiliki nilai jual yang lebih tinggi. Hal ini membuka peluang ekspor yang lebih besar dan memperkuat kemandirian ekonomi pertanian nasional.
Revolusi Industri Pertanian dan Peran Teknologi
Saat ini Indonesia mulai menunjukkan kemajuan dalam penggunaan teknologi pertanian seperti alat mesin otomatisasi, robotik, Internet of Things (IoT), dan drone. Teknologi ini membantu petani meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Revolusi Industri Pertanian akan membawa perubahan besar dengan mekanisasi yang lebih canggih dan digitalisasi pertanian. Hal ini akan mempermudah pengelolaan lahan dan pemantauan hasil panen.
Politik dan kebijakan pemerintah juga semakin mendukung sektor ini. Anggaran pertanian yang dulu hanya 1% kini sudah meningkat menjadi 5% dari total anggaran.
Fokus riset dan pengembangan teknologi pertanian harus terus ditingkatkan agar inovasi dapat segera diimplementasikan.
Mengajak Generasi Muda Terjun ke Pertanian Modern
Pengembangan teknologi juga membuka peluang bagi generasi muda untuk tertarik dengan dunia pertanian. Dengan adanya teknologi digital, bertani kini bisa dilakukan dengan bantuan aplikasi dan alat pintar, bahkan dapat dikerjakan dari rumah menggunakan ponsel, mirip seperti bermain gim online.
Ini adalah tantangan sekaligus peluang besar agar pertanian tidak lagi dianggap sebagai pekerjaan tradisional yang berat, tetapi sebagai sektor modern yang inovatif dan menjanjikan.
Mewujudkan kesejahteraan petani bukan hanya soal meningkatkan produksi tetapi juga mengoptimalkan nilai tambah produk pertanian melalui hilirisasi. Modernisasi alsintan dan teknologi pertanian menjadi pilar utama dalam meningkatkan efisiensi dan hasil panen.
Dengan dukungan politik dan anggaran yang semakin baik, Indonesia memiliki potensi besar untuk melakukan revolusi industri pertanian. Dengan demikian, masa depan pertanian Indonesia akan semakin cerah, memberikan kesejahteraan nyata bagi petani, dan memastikan kedaulatan pangan nasional terjaga.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Harga Emas Perhiasan 24 Karat Tetap Stabil, Investor dan Pembeli Menahan Langkah
- Kamis, 02 Oktober 2025