MAPI Siapkan Strategi Baru Bawa Kembali Ace Hardware

MAPI Siapkan Strategi Baru Bawa Kembali Ace Hardware

JAKARTA - Rencana PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menghadirkan kembali brand Ace Hardware ke Indonesia menjadi sorotan utama dalam industri ritel. Langkah ini dinilai sebagai upaya strategis untuk memperkuat portofolio bisnis sekaligus memperluas segmen yang selama ini belum terlalu dominan dalam ekosistem MAPI.

Meski peluang pertumbuhan terbuka lebar, perseroan tetap harus menghadapi sejumlah tantangan, mulai dari persaingan yang semakin ketat hingga integrasi rantai pasok. Kendati demikian, banyak pihak meyakini gebrakan MAPI ini akan membawa angin segar bagi kinerja keuangan mereka.

Gebrakan Baru di Industri Ritel

Baca Juga

Fast Food Indonesia (FAST) Hadapi Tekanan Berat, 19 Gerai KFC Ditutup

Kabar mengenai MAPI yang akan memboyong kembali Ace Hardware telah berembus sejak Agustus 2025. Hal ini terungkap dalam laporan Stockbit Sekuritas yang mengacu pada earnings call semester I/2025 bersama para analis.

Dalam kesempatan itu, manajemen MAPI menjelaskan bahwa perseroan sudah menandatangani perjanjian kerja sama dengan Ace Hardware Corp, peritel asal Amerika Serikat, untuk kembali menghadirkan brand ini ke Indonesia.

Konfirmasi langsung kemudian datang dari VP Investor Relations, Corporate Communications and Sustainability MAP Group, Ratih D. Gianda. “Benar beritanya, tapi masih tahun depan kok,” ujarnya.

Jejak Ace Hardware di Indonesia

Ace Hardware sendiri bukan nama asing di pasar domestik. Sejak 1996, brand ini hadir melalui PT Aspirasi Hidup Indonesia Tbk. (ACES) yang menjalankan perjanjian lisensi dengan Ace Hardware International Holdings.

Namun, kerja sama tersebut berakhir pada akhir 2024. ACES kemudian memutuskan untuk berhenti menggunakan brand Ace Hardware dan meluncurkan identitas baru bernama AZKO sejak 1 Januari 2025.

Kehadiran MAPI untuk kembali membawa brand Ace Hardware ke Indonesia otomatis menciptakan dinamika baru dalam persaingan ritel peralatan rumah tangga dan gaya hidup.

Ekspansi dan Kinerja Keuangan MAPI

Sebelum rencana menghadirkan Ace Hardware mencuat, MAPI sudah aktif melakukan ekspansi bisnis melalui akuisisi. Pada April 2025, perseroan mengakuisisi Toast Box, disusul akuisisi seluruh gerai GS Supermarket di Indonesia pada Juni 2025.

Dua langkah besar tersebut dinilai mampu memperkuat posisi MAPI dalam industri ritel nasional. Tidak hanya dari sisi skala bisnis, tetapi juga dari diversifikasi portofolio.

Secara kinerja, MAPI mencatatkan hasil positif pada paruh pertama 2025. Laba bersih naik 6,84% secara tahunan (yoy) menjadi Rp960,92 miliar. Sementara itu, pendapatan meningkat 8,71% yoy, mencapai Rp19,56 triliun hingga Juni 2025.

Pertumbuhan itu terutama ditopang segmen penjualan ritel yang naik 11,09% yoy menjadi Rp16,54 triliun. Kontribusi tambahan datang dari department store senilai Rp1,42 triliun, serta kafe dan restoran sebesar Rp1,52 triliun.

Harapan Besar pada Ace Hardware

Analis Sucor Sekuritas, Christofer Kojongian, menilai strategi MAPI menghadirkan Ace Hardware ke Indonesia sebagai langkah memperkuat profitabilitas. Menurutnya, manajemen tetap fokus pada ekspansi selektif dan penutupan gerai berkinerja buruk, terutama di Starbucks.

“MAPI berencana untuk mendiversifikasi portofolionya ke segmen perbaikan rumah dengan mewaralabakan merek Ace Hardware dan menargetkan permintaan rumah tangga yang tangguh, meningkatkan margin, dan membuka peluang penjualan silang di seluruh ekosistem ritelnya,” jelas Christofer.

Ia menambahkan, bisnis ritel perbaikan rumah berpotensi mendongkrak margin, sebagaimana terlihat pada kinerja ACES dan PT Daya Intiguna Yasa Tbk. (MDIY) yang mencatat margin laba kotor masing-masing 49% dan 55%.

Tantangan yang Harus Dihadapi

Meski peluang besar terbuka, tantangan juga tidak kecil. MAPI perlu memastikan integrasi rantai pasok berjalan efisien. Selain itu, perseroan juga harus menghadapi persaingan ketat dari produk impor murah asal Cina yang membanjiri pasar daring.

Analis Bahana Sekuritas, Laras Nadira, menilai ekspansi MAPI ke ritel perbaikan rumah merupakan inisiatif jangka panjang. Dampaknya terhadap pendapatan mungkin terbatas di awal, namun mampu mengurangi risiko eksekusi.

“Menurut pandangan kami, masuknya MAPI ke bisnis renovasi rumah melalui Ace Hardware merupakan langkah berani mengingat DNA-nya sebagai bisnis ritel pakaian jadi,” tulis Laras dalam risetnya.

Menurutnya, Ace Hardware dapat membantu MAPI memanfaatkan kekuatan ekosistem mereka, terutama dengan kehadiran yang kuat di pusat perbelanjaan. Meski begitu, potensi kanibalisasi di pasar padat seperti Jabodetabek tetap menjadi risiko yang harus diantisipasi.

Prospek Saham dan Sentimen Pasar

Meski langkah besar telah diumumkan, pergerakan saham MAPI belum menunjukkan dampak positif. Data menunjukkan harga saham MAPI turun 17,73% sepanjang tahun berjalan (year to date/ytd) hingga perdagangan Kamis, 2 Oktober 2025, yang ditutup di level Rp1.160 per lembar.

Kendati demikian, konsensus analis masih optimistis. Berdasarkan data Bloomberg terbaru, sebanyak 29 sekuritas memberi rekomendasi beli untuk saham MAPI, dengan hanya satu sekuritas yang menyarankan hold.

Target harga saham MAPI diperkirakan berada di level Rp1.590 per lembar dalam 12 bulan ke depan, dengan sejumlah analis bahkan memberi target Rp1.500 per saham.

Rencana MAPI menghadirkan kembali brand Ace Hardware ke Indonesia menjadi bagian penting dari strategi ekspansi jangka panjang perseroan. Meski tantangan operasional dan persaingan ketat masih membayangi, banyak pihak melihat peluang besar dalam diversifikasi portofolio ini.

Dengan dukungan ekosistem ritel yang luas, rekam jejak akuisisi, serta tren positif pada kinerja keuangan, langkah MAPI membawa kembali Ace Hardware diprediksi akan membuka babak baru dalam industri ritel tanah air.