Jumat, 03 Oktober 2025

Percepatan IKN Jadi Momentum Emas Adhi Karya Tumbuh

Percepatan IKN Jadi Momentum Emas Adhi Karya Tumbuh
Percepatan IKN Jadi Momentum Emas Adhi Karya Tumbuh

JAKARTA - Percepatan pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara yang ditegaskan melalui Peraturan Presiden (Perpres) No. 79/2025 tidak hanya memberi kepastian arah pembangunan nasional, tetapi juga membuka peluang besar bagi emiten konstruksi. 

Salah satu yang paling optimistis menyambut langkah ini adalah PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), yang melihat percepatan IKN sebagai “tenaga baru” untuk memperkuat kinerja keuangan sekaligus memperluas portofolio proyek.

Corporate Secretary ADHI, Rozi Sparta, menegaskan bahwa perusahaan siap aktif mendukung agenda pembangunan IKN berbekal rekam jejak panjang dalam proyek strategis nasional. 

Baca Juga

Fast Food Indonesia (FAST) Hadapi Tekanan Berat, 19 Gerai KFC Ditutup

“Perseroan optimistis dapat berkontribusi aktif sekaligus meningkatkan pendapatan. Beberapa paket berjalan yang akan selesai tahun ini yaitu Istana Wakil Presiden, Masjid Negara IKN, dan ruang terbuka hijau,” ucap Roz.

Target Ambisius Perpres 79/2025

Dalam regulasi yang diteken pemerintah, target percepatan pembangunan kawasan inti pusat pemerintahan seluas 800–850 hektare dipatok dengan tenggat tiga tahun. 

Fokus awal meliputi penyelesaian 20 persen gedung perkantoran, 50 persen hunian layak, serta pemindahan 1.700–4.100 aparatur sipil negara (ASN) ke Penajam Paser Utara, Kalimantan Utara.

ADHI menilai percepatan ini akan membuka ruang luas bagi kontraktor BUMN maupun swasta. Rozi mengungkap, selain proyek yang sudah berjalan, perseroan juga tengah memetakan peluang tambahan pekerjaan baru. 

“Sejalan dengan arahan Perpres 79/2025, perseroan terus memetakan peluang untuk memperoleh tambahan proyek di IKN. Pada prinsipnya perseroan juga siap mendukung agenda pemerintah terkait percepatan IKN,” katanya.

Peluang dan Tantangan BUMN Karya

Percepatan pembangunan IKN dipandang analis akan menciptakan sentimen positif bagi saham emiten konstruksi. Namun, arus kas tetap menjadi isu utama yang membayangi BUMN Karya.

Senior Analis Kiwoom Sekuritas Indonesia, Sukarno Alatas, menekankan bahwa dukungan melalui penyertaan modal negara (PMN) maupun skema kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU) akan sangat krusial. 

“Tantangan arus kas masih membayangi BUMN Karya sehingga dukungan PMN atau skema KPBU tetap krusial,” ujarnya.

Menurutnya, percepatan pembangunan IKN juga akan memberikan keunggulan kompetitif bagi PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) yang sejak awal telah terlibat. Hingga Juli 2025, PTPP mencatat nilai proyek berjalan senilai Rp5,96 triliun di IKN. 

Proyek utama mencakup pembangunan Airside VVIP IKN (Rp2,18 triliun), Jalan Tol IKN Seksi 1B (Rp1,52 triliun), serta Gedung PUPR Wing 2 (Rp815,56 miliar).

Posisi ADHI di Tengah Persaingan

Meski bukan satu-satunya BUMN Karya yang terlibat, ADHI diyakini punya peluang besar untuk meraih porsi pembangunan hunian ASN maupun sektor transportasi. 

Hal ini menjadi potensi yang relevan dengan pengalaman panjang perusahaan dalam membangun infrastruktur perkotaan dan transportasi massal.

Sementara itu, PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA) dinilai memiliki keunggulan di proyek gedung dan konektivitas, sedangkan PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) serta beberapa kontraktor swasta kemungkinan hanya mengambil peran terbatas.

Kepastian Regulasi Jadi Sinyal Pasar

Dari sisi pasar modal, percepatan pembangunan IKN memberikan kepastian politik dan hukum yang sangat dibutuhkan investor. 

Senior Market Chartist Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta, menilai bahwa Perpres 79/2025 akan menjadi tulang punggung dalam peningkatan kontrak baru bagi emiten konstruksi.

“Hal tersebut menjadi modal kuat untuk mendorong investasi, terutama dalam pembangunan infrastruktur di kawasan IKN,” ujarnya.

Dengan regulasi tersebut, ADHI dan BUMN Karya lainnya memiliki kepastian arah bisnis, yang bisa memperkuat prospek jangka panjang meski di tengah tantangan arus kas.

Proyek Strategis yang Sudah Berjalan

Selain memetakan peluang tambahan, ADHI juga tengah menuntaskan beberapa proyek penting di IKN yang ditargetkan selesai pada 2025. Tiga di antaranya adalah Istana Wakil Presiden, Masjid Negara IKN, serta pembangunan ruang terbuka hijau.

Proyek-proyek tersebut menjadi etalase komitmen ADHI dalam mendukung pembangunan ibu kota baru, sekaligus menunjukkan kapasitas perusahaan untuk menangani proyek dengan kompleksitas tinggi.

Efek Multiplier ke Ekonomi

Tak hanya bagi emiten konstruksi, percepatan pembangunan IKN juga diyakini memberi efek berantai terhadap perekonomian. Kegiatan pembangunan akan menyerap tenaga kerja, menggerakkan sektor material konstruksi, memperluas peran UMKM lokal, serta membuka peluang investasi swasta.

Dalam konteks ADHI, kontribusi aktif di IKN diharapkan tidak hanya meningkatkan pendapatan perseroan, tetapi juga memperkuat posisinya sebagai salah satu motor pembangunan nasional.

Kesimpulan

Percepatan pembangunan IKN Nusantara menjadi momentum penting bagi ADHI untuk memperkokoh kinerja bisnis sekaligus memperluas portofolio proyek. 

Dengan dukungan regulasi yang jelas, kepastian politik, serta peluang besar di sektor hunian dan transportasi, ADHI dipandang sebagai salah satu pemain utama yang akan diuntungkan.

Meski demikian, tantangan arus kas dan kebutuhan dukungan skema pembiayaan tetap perlu diantisipasi agar agenda pembangunan dapat berjalan berkelanjutan. 

Bagi pasar, sinyal positif dari Perpres 79/2025 menegaskan bahwa IKN bukan hanya proyek politis, melainkan juga katalis nyata bagi pertumbuhan sektor konstruksi Indonesia.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

DPR Sahkan RUU BUMN, Kementerian Resmi Bertransformasi Jadi BP BUMN

DPR Sahkan RUU BUMN, Kementerian Resmi Bertransformasi Jadi BP BUMN

Percepatan IKN Dorong Prospek BUMN Karya dan Konstruksi

Percepatan IKN Dorong Prospek BUMN Karya dan Konstruksi

Zoomlion Gandeng Mitra Lokal Perkuat Teknologi Pertambangan Indonesia

Zoomlion Gandeng Mitra Lokal Perkuat Teknologi Pertambangan Indonesia

Pelindo Kembangkan Inovasi Sosial Berkelanjutan Lewat TJSL Award 2025

Pelindo Kembangkan Inovasi Sosial Berkelanjutan Lewat TJSL Award 2025

Chery Group Bangun Pabrik Indonesia, Produksi Jaecoo dan Lepas

Chery Group Bangun Pabrik Indonesia, Produksi Jaecoo dan Lepas