Rabu, 08 Oktober 2025

Harga Emas Dunia Tembus USD 4.000, Investor Serbu Logam Mulia

Harga Emas Dunia Tembus USD 4.000, Investor Serbu Logam Mulia
Harga Emas Dunia Tembus USD 4.000, Investor Serbu Logam Mulia

JAKARTA - Harga emas dunia mencapai tonggak sejarah dengan menembus level USD 4.000 per ons pada perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025. Lonjakan ini menunjukkan tingginya minat investor mencari aset aman di tengah ketidakpastian ekonomi global.

Pendorong Kenaikan Harga Emas

Harga emas ditutup di level USD 4.004,40 per ons, setelah sempat menyentuh rekor intraday USD 4.014,60. Kenaikan ini terjadi seiring pelemahan kurs dolar AS dan meningkatnya volatilitas geopolitik di berbagai wilayah.

Baca Juga

Harga Emas Naik, Antam, UBS, dan Galeri24 Catat Kenaikan Serentak

Sejak awal 2025, harga emas telah naik sekitar 50 persen. Penurunan kurs dolar AS sekitar 10 persen turut mendorong investor beralih ke logam mulia sebagai lindung nilai.

Presiden Donald Trump dinilai memengaruhi pasar global melalui kebijakan perdagangan dan ancaman terhadap independensi Federal Reserve. Kondisi ini membuat instrumen utang jangka pendek seperti Treasury bill menjadi kurang menarik bagi investor.

Kenaikan harga emas juga dipicu oleh pembelian besar-besaran oleh bank sentral dan investor ritel. Tiongkok dan negara lain mulai mengalihkan portofolio dari obligasi pemerintah AS ke emas setelah sanksi terhadap Rusia terkait invasi Ukraina.

Pemangkasan suku bunga oleh The Fed pada bulan September semakin memperkuat daya tarik emas. Investor memperkirakan suku bunga acuan akan turun dua kali lagi sebelum akhir 2025, saat ini berada di kisaran 4,00–4,25 persen.

Pandangan Ahli dan Investor

Ray Dalio, pendiri Bridgewater Associates, merekomendasikan investor menempatkan sekitar 15 persen portofolio dalam emas. Menurutnya, instrumen utang tidak efektif untuk menyimpan kekayaan di tengah ketidakpastian ekonomi.

“Emas adalah aset yang berkinerja baik ketika bagian portofolio lain turun,” ujar Dalio dalam Forum Ekonomi Greenwich, Connecticut. Pernyataan ini menegaskan emas sebagai instrumen lindung nilai yang strategis.

Bank of America memberikan peringatan terhadap investor. Lembaga ini menilai harga emas mendekati USD 4.000 dan menghadapi risiko kelelahan tren naik.

BofA memperingatkan kemungkinan konsolidasi atau koreksi pada kuartal keempat 2025. Investor disarankan masuk ke pasar emas dengan strategi hati-hati untuk mengantisipasi fluktuasi harga.

Data Perdagangan dan Tren Harga

Pada perdagangan Selasa, 7 Oktober 2025, harga emas berjangka diperdagangkan terakhir di posisi USD 4.005,80 per ons. Lonjakan ini menjadi puncak dari kenaikan lebih dari 50 persen sejak awal tahun.

Sebelumnya, emas dunia telah menembus level USD 3.900 per ons untuk pertama kalinya. Kenaikan ini menunjukkan ekspektasi kuat bahwa The Fed akan memangkas suku bunga dalam waktu dekat.

Penutupan perdagangan kemarin mencatat harga emas spot menguat 1,8 persen ke USD 3.956,19 per ons. Harga emas berjangka AS untuk pengiriman Desember ditutup 1,7 persen lebih tinggi di USD 3.976,30 per ons.

Ekspektasi pelaku pasar terhadap suku bunga dan ketidakpastian ekonomi global memicu lonjakan permintaan. Investor ritel dan institusi mencari perlindungan terhadap inflasi dan risiko geopolitik.

Ketidakpastian pasar global, termasuk ancaman perdagangan dan konflik geopolitik, mendorong permintaan emas meningkat. Kondisi ini membuat harga emas semakin menjadi instrumen yang diminati untuk portofolio jangka panjang.

Bank sentral juga aktif menambah cadangan emas sebagai bentuk lindung nilai. Langkah ini memperkuat stabilitas emas sebagai aset strategis dalam sistem keuangan internasional.

Tren kenaikan harga emas menjadi perhatian investor yang ingin mengamankan portofolio dari gejolak pasar. Emas dianggap mampu menahan nilai lebih baik dibanding instrumen utang di kondisi pasar yang tidak stabil.

Seiring harga mendekati USD 4.000, investor individu maupun institusi harus memantau pergerakan pasar secara ketat. Analisis tren dan pergerakan The Fed menjadi kunci dalam strategi investasi emas.

Meningkatnya permintaan emas di pasar global menunjukkan logam mulia tetap menjadi aset aman. Investor ritel dan bank sentral sama-sama memanfaatkan momen ini untuk lindung nilai dari inflasi tinggi dan risiko geopolitik.

Kenaikan ini juga menegaskan posisi emas sebagai alternatif investasi saat pasar keuangan tradisional menghadapi tekanan. Investor semakin menyadari pentingnya diversifikasi portofolio dengan logam mulia.

Pergerakan harga emas yang cepat memerlukan strategi cermat bagi investor. Kenaikan historis ini menunjukkan bahwa emas tetap menjadi pilihan utama dalam kondisi ekonomi yang tidak pasti.

Dengan harga emas mencapai rekor tertinggi, pasar global menantikan apakah tren kenaikan akan berlanjut. Investor dan analis ekonomi terus mengamati kebijakan The Fed dan dinamika geopolitik untuk memprediksi pergerakan emas berikutnya.

Lonjakan harga emas dunia ke USD 4.000 menjadi simbol penting bagi pasar global. Ini menegaskan peran logam mulia sebagai aset aman yang terus diminati di tengah ketidakpastian ekonomi dan politik internasional.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi China 2025 Tumbuh

Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi China 2025 Tumbuh

Saham Bank Swasta Tembus Pertumbuhan Signifikan, Menarik Perhatian Investor

Saham Bank Swasta Tembus Pertumbuhan Signifikan, Menarik Perhatian Investor

Lonjakan Harga TINS Dipicu Penyerahan Enam Smelter dan Produksi Meningkat

Lonjakan Harga TINS Dipicu Penyerahan Enam Smelter dan Produksi Meningkat

Update Harga Emas di Pegadaian pada Rabu, 8 Oktober 2025: Antam, UBS, dan Galeri24

Update Harga Emas di Pegadaian pada Rabu, 8 Oktober 2025: Antam, UBS, dan Galeri24

Harga Emas Pegadaian Menguat, Investor Manfaatkan Momentum Bullish

Harga Emas Pegadaian Menguat, Investor Manfaatkan Momentum Bullish