Senin, 27 Oktober 2025

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2025 Capai 5,4 Persen

Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2025 Capai 5,4 Persen
Bank Indonesia Optimistis Pertumbuhan Ekonomi Nasional 2025 Capai 5,4 Persen

JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menegaskan optimisme terhadap kinerja ekonomi Indonesia pada tahun 2025. 

Meski awal tahun sempat melambat, BI memperkirakan pertumbuhan nasional berada sedikit di atas titik tengah kisaran proyeksi, yaitu 4,6 hingga 5,4%, berkat kombinasi dorongan ekspor dan belanja pemerintah yang terus menguat pada paruh kedua tahun ini.

Direktur Departemen Kebijakan Ekonomi dan Moneter BI, Juli Budi Winantya, menyampaikan prediksi tersebut dalam pelatihan wartawan di Bukittinggi, Padang.

Baca Juga

Harga Perak Hari Ini 27 Oktober 2025 Turun Tipis, Ini Rekomendasi Investasinya

"Untuk keseluruhan tahun 2025, kami memperkirakan pertumbuhan ekonomi akan sedikit di atas titik tengah kisaran proyeksi kami, yaitu 4,6 hingga 5,4 persen," ujar Juli.

Menurut Juli, penguatan ekonomi pada Kuartal III 2025 akan banyak ditopang oleh dua faktor utama, yakni ekspor komoditas unggulan dan belanja pemerintah.

Ekspor Komoditas Dorong Pertumbuhan Kuartal III

Sektor ekspor menjadi salah satu penopang utama pertumbuhan ekonomi Indonesia. Juli menjelaskan, ekspor sejumlah komoditas seperti kelapa sawit dan besi baja masih menunjukkan pertumbuhan tinggi, terutama ke pasar India dan China.

"Ini menjadi salah satu pendorong pertumbuhan ekonomi pada triwulan III,” kata Juli.

Kinerja ekspor yang kuat ini tidak hanya menambah devisa negara, tetapi juga mendukung kegiatan ekonomi domestik melalui rantai pasok yang terkait dengan industri hilir dan transportasi.

Belanja Pemerintah Perkuat Permintaan Domestik

Selain ekspor, belanja pemerintah juga menjadi faktor penting dalam memperkuat ekonomi nasional. Sejumlah proyek infrastruktur dan proyek strategis nasional terus digulirkan, memberikan efek pengganda yang signifikan terhadap kegiatan ekonomi di daerah.

"Belanja pemerintah juga memberikan kontribusi terhadap penguatan permintaan domestik dan pertumbuhan ekonomi di kuartal III," ujar Juli.

Stimulus fiskal ini diharapkan mendorong konsumsi masyarakat sekaligus membuka peluang investasi baru, sehingga pertumbuhan ekonomi pada semester II diprediksi lebih baik dibandingkan semester I.

Koordinasi Kebijakan Fiskal dan Moneter

BI menekankan pentingnya sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter. Dari sisi fiskal, pemerintah telah menyalurkan proyek prioritas di bidang infrastruktur dan energi, sementara paket kebijakan ekonomi terbaru serta bantuan sosial tambahan akan memperkuat konsumsi masyarakat pada Kuartal IV 2025.

Di sisi moneter, BI mempertahankan kebijakan suku bunga dan likuiditas yang longgar untuk menjaga momentum pertumbuhan.

"Dari sisi BI, dorongan datang dari kebijakan yang telah diambil sebelumnya, baik kebijakan suku bunga maupun kebijakan likuiditas, yang diharapkan dapat mendorong ekonomi tumbuh lebih tinggi lagi di Semester II," ungkap Juli.

Kombinasi kebijakan ini diyakini mampu memperkuat daya tahan ekonomi domestik menghadapi ketidakpastian global.

Data Kuartal I-II 2025 dan Investasi

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia pada Kuartal I 2025 tercatat 4,87%, sementara pada Kuartal II 2025 meningkat menjadi 5,12%. Meskipun demikian, pertumbuhan ekonomi pada semester I 2025 sempat melambat dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

Menteri Keuangan Purbaya Yudhi Sadewa menambahkan, perlambatan ekonomi tercermin pada realisasi investasi Kuartal III 2025, yang mencapai Rp 491,4 triliun. Meskipun meningkat 13,9% dibandingkan Kuartal III 2024, laju pertumbuhan ini lebih rendah dibanding 15,29% pada periode yang sama tahun sebelumnya.

"Karena ekonominya melambat, pasti investasinya melambat kan waktu Semester I dari bulan pertama sampai Agustus. Awal September kali ya ini kan mulai dibalik pelan-pelan. Nanti kalau udah mulai aktif lagi ekonominya mulai hidup lagi," ujar Purbaya.

Stimulus Kredit dan Daya Beli Masyarakat

Menteri Keuangan optimistis kebijakan fiskal yang telah diterapkan dapat mengembalikan arah penguatan ekonomi pada semester II. Sebanyak Rp 200 triliun ditempatkan ke bank dalam bentuk deposito untuk mendorong penyaluran kredit ke sektor produktif dan konsumtif.

Langkah ini bertujuan agar daya beli sektor usaha dan individu tetap terjaga, sekaligus menstimulus aktivitas ekonomi secara lebih luas.

"Ini kan saya baru sebulan di sini, sebulan lebih sedikit ya, ekonomi baru dibalik arahnya. Sudah mulai terlihat ekonominya, cuma kalau Anda expect dampak dalam waktu sebulan enggak akan kelihatan mungkin atau belum kelihatan banget," ungkap Purbaya.

Strategi ini mencerminkan upaya koordinasi antara kebijakan fiskal dan moneter untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Prospek Ekonomi 2025 dan 2026

Dengan berbagai faktor pendorong tersebut, BI memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2025 berada di kisaran atas dari proyeksi, mendekati 5,4%. 

Lebih jauh, pertumbuhan diperkirakan akan semakin meningkat pada 2026, seiring implementasi kebijakan ekonomi dan stimulus yang terus berjalan.

Dorongan ekspor komoditas unggulan, belanja pemerintah, kebijakan fiskal, dan stimulus moneter menjadi kombinasi yang diharapkan memperkuat fondasi pertumbuhan jangka panjang.

Dengan strategi ini, Indonesia diyakini mampu menjaga momentum ekonomi sekaligus memperkuat ketahanan terhadap ketidakpastian global dan fluktuasi pasar internasional.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Cara Praktis Transfer Saldo GoPay ke OVO Tanpa Ribet dan Cepat

Cara Praktis Transfer Saldo GoPay ke OVO Tanpa Ribet dan Cepat

Cara Mudah Daftar OVO PayLater dan Nikmati Limit Kredit Hingga Jutaan

Cara Mudah Daftar OVO PayLater dan Nikmati Limit Kredit Hingga Jutaan

Cara Praktis Top Up ShopeePay di Indomaret, Cepat dan Aman Setiap Transaksi

Cara Praktis Top Up ShopeePay di Indomaret, Cepat dan Aman Setiap Transaksi

BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025 Belum Cair? Ini Penyebab dan Solusinya

BLT Kesra Rp900.000 Oktober 2025 Belum Cair? Ini Penyebab dan Solusinya

Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Turun Hari Ini 27 Oktober 2025

Harga Emas Antam dan UBS di Pegadaian Turun Hari Ini 27 Oktober 2025