Rabu, 29 Oktober 2025

Indonesia dan India Perkuat Kerja Sama Strategis Industri Pertahanan

Indonesia dan India Perkuat Kerja Sama Strategis Industri Pertahanan
Indonesia dan India Perkuat Kerja Sama Strategis Industri Pertahanan

JAKARTA - Upaya memperkuat kemandirian industri pertahanan dalam negeri kembali menjadi fokus utama Kementerian Pertahanan (Kemenhan) RI. Dalam rangka memperluas kerja sama internasional, Menhan RI Sjafrie Sjamsoeddin menerima kunjungan Panglima Angkatan Bersenjata (Chief of Defence Staff/CDS) India, Jenderal Anil Chauhan, di Kantor Kemenhan, Jakarta, Selasa (28/10/2025).
Pertemuan ini menjadi bagian penting dari diplomasi pertahanan Indonesia di kawasan Asia Selatan, terutama dalam membangun sinergi dengan India yang dikenal memiliki ekosistem industri militer maju dan mandiri.

Wakil Menteri Pertahanan Marsekal Madya TNI (Purn) Donny Ermawan menyampaikan bahwa kunjungan tersebut menandai langkah positif dalam hubungan bilateral Indonesia–India di bidang pertahanan. Ia menuturkan, pembicaraan antara kedua pihak menitikberatkan pada peluang kerja sama industri, peningkatan kapasitas pertahanan, serta rencana pengembangan teknologi militer yang dapat memberikan manfaat bagi kedua negara.

Kerja Sama Industri Pertahanan Jadi Fokus Pembahasan

Baca Juga

Contoh Press Release Perusahaan Makanan yang Tepat

Dalam pertemuan tersebut, Menhan RI bersama Panglima Militer India membahas secara mendalam mengenai berbagai potensi kolaborasi di sektor industri pertahanan. Menurut Donny, Indonesia ingin memperkuat kemitraan strategis di bidang pengembangan teknologi dan produksi alat utama sistem senjata (alutsista).
Ia menjelaskan bahwa pertemuan ini menjadi kelanjutan dari serangkaian kunjungan Jenderal Anil Chauhan ke sejumlah perusahaan industri pertahanan Indonesia, seperti PT Dirgantara Indonesia (DI) dan PT Pindad di Bandung. Selanjutnya, CDS India juga dijadwalkan mengunjungi PT PAL Indonesia di Surabaya.

Donny menilai bahwa sektor industri pertahanan India telah berkembang pesat dan mampu menjadi contoh dalam penerapan kebijakan kemandirian industri nasional. Ia menyebutkan bahwa India menerapkan kebijakan yang mewajibkan penggunaan produk buatan dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan militernya. Menurutnya, kebijakan seperti itu sangat relevan untuk dijadikan bahan pembelajaran bagi Indonesia yang juga tengah mengupayakan kemandirian alutsista dalam negeri.

Ia menegaskan, potensi kerja sama ini dapat memberikan keuntungan strategis, baik dalam transfer teknologi maupun peningkatan kemampuan sumber daya manusia di bidang pertahanan. Dengan adanya sinergi tersebut, diharapkan Indonesia dapat memperluas jejaring industri militernya di kancah internasional dan memperkuat kapasitas produksi dalam negeri.

Komitmen Indonesia Tingkatkan Kolaborasi dan Transfer Pengetahuan

Wamenhan Donny mengungkapkan bahwa pemerintah Indonesia berharap kerja sama dengan India tidak hanya terbatas pada sektor produksi alat pertahanan, tetapi juga meluas ke bidang riset dan inovasi teknologi.
Menurutnya, Indonesia dan India memiliki kesamaan visi dalam memperkuat ketahanan nasional melalui industri pertahanan yang mandiri dan berdaya saing global. Ia menambahkan bahwa kolaborasi ini diharapkan mampu membuka peluang pertukaran pengalaman antara kedua negara dalam mengelola industri strategis.

Selain membahas aspek industri, Donny juga menyoroti pentingnya kerja sama jangka panjang yang berorientasi pada pengembangan sumber daya manusia. Ia menjelaskan bahwa Indonesia berencana menjalin koordinasi lebih intens dengan India dalam waktu dekat, khususnya melalui kerja sama antara perusahaan pertahanan kedua negara.
Donny menyebut bahwa peluang ini juga mencakup kemungkinan proyek bersama di bidang perakitan, pengujian, serta produksi komponen pertahanan berbasis teknologi tinggi.

Ia menekankan bahwa kolaborasi tersebut diharapkan tidak hanya menghasilkan produk, tetapi juga menciptakan kapasitas baru yang mampu memperkuat kemampuan pertahanan nasional. Dengan demikian, Indonesia dapat secara bertahap mengurangi ketergantungan pada impor alutsista dan memaksimalkan potensi industri lokal.

Bahas Pendidikan, Kesehatan, dan Penguatan Diplomasi Pertahanan

Selain sektor industri, pembahasan antara Menhan RI dan Panglima Militer India juga mencakup kerja sama di bidang pendidikan dan latihan militer, kesehatan pertahanan, serta farmasi militer.
Kedua pihak sepakat bahwa peningkatan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertahanan harus menjadi prioritas. Dalam pertemuan tersebut, Indonesia mengungkapkan rencana untuk mengirim kadet dan taruna ke India guna mengikuti pelatihan militer dan memperluas wawasan dalam sistem pendidikan pertahanan modern.

Donny menjelaskan bahwa Kemenhan juga tengah menjajaki peluang kerja sama di bidang kedokteran dan farmasi militer. Rencana tersebut mencakup pengiriman dokter militer Indonesia ke India untuk menempuh pendidikan spesialis, sekaligus mempelajari sistem pengembangan farmasi pertahanan di negara tersebut.
Menurutnya, India memiliki sumber daya penelitian yang kuat dalam bidang farmasi, sehingga kolaborasi ini dapat membantu Indonesia memperoleh bahan dan teknologi untuk produksi obat-obatan militer secara mandiri di masa depan.

Selain membahas kerja sama teknis, pertemuan ini juga memperkuat hubungan diplomatik kedua negara. Donny mengungkapkan bahwa Panglima Angkatan Bersenjata India secara langsung menyampaikan undangan kepada Menteri Pertahanan RI untuk melakukan kunjungan balasan ke India.
Dalam kunjungan tersebut, Menhan RI dijadwalkan meninjau sejumlah fasilitas industri pertahanan India yang telah dikenal di tingkat global. Langkah ini diharapkan dapat memperluas kerja sama di bidang produksi senjata, teknologi komunikasi militer, dan pengembangan sistem pertahanan terpadu.

Harapan untuk Kemandirian dan Modernisasi Pertahanan Nasional

Kunjungan pejabat tinggi militer India ke Indonesia menjadi momentum penting bagi kedua negara untuk memperkuat kemitraan strategis di sektor pertahanan. Pemerintah Indonesia memandang kerja sama ini sebagai langkah nyata menuju kemandirian industri pertahanan nasional yang kuat dan berdaya saing internasional.
Selain itu, pertukaran pengalaman dengan India diharapkan mampu mempercepat transformasi sistem pertahanan Indonesia menuju arah yang lebih modern dan efisien.

Wamenhan menilai, kerja sama lintas sektor yang dibahas dalam pertemuan ini akan memperluas cakupan kolaborasi strategis antara kedua negara, mulai dari riset, pendidikan militer, hingga pengembangan teknologi pertahanan.
Dengan langkah konkret seperti ini, Indonesia tidak hanya berupaya memperkuat postur militernya, tetapi juga membangun fondasi industri pertahanan yang berkelanjutan dan mandiri.

Melalui sinergi dengan India, Kementerian Pertahanan berharap visi kemandirian nasional di bidang pertahanan dapat semakin terwujud, sekaligus menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam kerja sama industri pertahanan kawasan Asia.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Demi Efisiensi Layanan

Pemerintah Usulkan Biaya Haji 2026 Turun Demi Efisiensi Layanan

Update Harga Sembako Jawa Timur, Cabai dan Gas Naik

Update Harga Sembako Jawa Timur, Cabai dan Gas Naik

Hasto Kristiyanto Ajak Pemuda Indonesia Berpikir Kritis Nasionalis

Hasto Kristiyanto Ajak Pemuda Indonesia Berpikir Kritis Nasionalis

Changan Lumin Mobil Listrik Mini Cocok Kota

Changan Lumin Mobil Listrik Mini Cocok Kota

Gempa Pidie Aceh M5,3, Warga Diminta Waspada

Gempa Pidie Aceh M5,3, Warga Diminta Waspada