JAKARTA - Kesadaran masyarakat terhadap keberlanjutan dan produk ramah lingkungan semakin memengaruhi tren fashion, termasuk di industri tenun Nusantara.
Para penenun mulai kembali memanfaatkan pewarna alami setelah bertahun-tahun beralih ke pewarna sintetis yang sebagian besar impor. Pewarna alami tidak hanya memberikan nilai estetika, tetapi juga lebih aman bagi lingkungan.
Eka Malia, perwakilan kelompok penenun Hilwa Tenun, menjelaskan bahwa para pelanggan kini mulai mencari kain yang mendukung keberlanjutan.
Baca JugaTeh Daun Alpukat Memberikan 7 Manfaat Antioksidan dan Kulit Sehat
“Saya sudah melihat juga beberapa customer, calon customer, mereka suka dengan kain-kain yang sustainable, mendukung keberlanjutan. Itu salah satu yang kita targetkan sekarang,” ungkap Eka saat ditemui di Istana Maimoon, Medan, Sumatra Utara.
Potensi Pasar Pewarna Alami yang Semakin Menjanjikan
Menurut Sekretaris Jenderal Perkumpulan Warna Alam Indonesia (Warlami) Suroso, pasar untuk produk berbasis pewarna alami telah mulai terbentuk meski masih tergolong niche market. Tren global yang mengarah pada eco-fashion membuat pewarna alami menjadi komoditas yang potensial.
“Tinggal bagaimana teman-teman di sini bisa beralih dari tenun songket yang menggunakan bahan warna sintetis itu menjadi pewarna alam,” ujar Suroso.
Namun, dia menekankan bahwa peralihan ke pewarna alami tidak sekadar mengganti bahan. Para penenun juga perlu memahami strategi pemasaran, terutama kemampuan membangun narasi produk agar memiliki nilai tambah.
Dukungan dari lembaga, program tanggung jawab sosial perusahaan, dan komunitas seperti Warlami membantu memperluas pasar bagi produk tenun berbahan pewarna alami. Seiring waktu, banyak penenun menemukan bahwa tenun dengan pewarna alami memiliki nilai jual lebih tinggi dibandingkan tenun sintetis.
Peralihan Bertahap Menuju Produksi Berkelanjutan
Proses peralihan dari pewarna sintetis ke pewarna alami memang tidak instan. Suroso menambahkan bahwa beberapa penenun memulai secara bertahap sebelum akhirnya sepenuhnya beralih ke pewarna alam. Meski tidak semua berhasil bertahan, sebagian berhasil menemukan peluang baru dan menjadikan pewarna alami sebagai identitas produk mereka.
Tren ini juga memicu inovasi dalam teknik pewarnaan dan pengolahan bahan alami. Penenun kini lebih kreatif memadukan warna dan motif, sambil menjaga kualitas kain agar tetap menarik bagi konsumen yang semakin peduli terhadap produk berkelanjutan dan etis.
Dukungan Lembaga dan Pelatihan Pewarna Alam
EVP Corporate Communication & Social Responsibility BCA, Hera F. Haryn, menilai tren eco-fashion membuka peluang bagi tenun songket Melayu Sumatra Utara agar semakin dikenal. Untuk itu, BCA bersama Warlami memberikan pelatihan teknik pewarnaan alami kepada 32 penenun dari lima komunitas di Kabupaten Deli Serdang dan Batu Bara, Sumatra Utara.
“BCA bersama Warlami mendukung upaya pelestarian sekaligus pemberdayaan penenun songket Melayu Sumatra Utara menggunakan warna alam,” kata Hera. Program ini membantu penenun menguasai teknik pewarnaan ramah lingkungan, memanfaatkan material lokal, dan menghasilkan produk tenun yang sustainable dan bernilai tinggi.
Melalui upaya ini, penggunaan pewarna alami tidak hanya melestarikan budaya lokal, tetapi juga membuka peluang pasar yang lebih luas, termasuk segmen eco-conscious consumer yang mencari produk tradisional dengan nilai keberlanjutan.
Pewarna Alami sebagai Strategi Masa Depan Tenun
Tren keberlanjutan memunculkan peluang baru di industri tekstil tradisional. Pewarna alami menjadi simbol eco-fashion yang menggabungkan estetika, budaya, dan tanggung jawab lingkungan.
Dengan dukungan komunitas, pelatihan, serta strategi pemasaran yang tepat, penenun dapat menjadikan produk tenun berbasis pewarna alami sebagai unggulan pasar lokal maupun global.
Langkah ini menegaskan bahwa tenun Nusantara tidak hanya tentang keindahan kain, tetapi juga tentang inovasi berkelanjutan yang mampu menjawab tuntutan konsumen modern yang peduli lingkungan.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Update Terbaru Jadwal Kapal Pelni Rute Kumai Surabaya November 2025
- Jumat, 07 November 2025
Jadwal KA Prameks Jogja-Kutoarjo Jumat 7 November 2025 Terbaru Hari Ini
- Jumat, 07 November 2025
Berita Lainnya
Resep Kue Putu Bambu, Camilan Manis yang Menghadirkan Nostalgia Masa Kecil
- Jumat, 07 November 2025
Terpopuler
1.
2.
Proyek DME Jadi Pilar Strategi Substitusi LPG Nasional Segera
- 07 November 2025
3.
BNI Perkuat Pembiayaan UMKM Dorong Pertumbuhan Ekonomi Nasional
- 07 November 2025
4.
Apindo Inginkan Upah Minimum 2026 Sesuai Produktivitas Industri
- 07 November 2025
5.
Wamendag Roro Dorong IEU-CEPA Tingkatkan Daya Saing Indonesia
- 07 November 2025












