BGN Serap Rp 21 Triliun, Program MBG Tunjukkan Dampak Ekonomi

Kamis, 02 Oktober 2025 | 15:05:53 WIB
BGN Serap Rp 21 Triliun, Program MBG Tunjukkan Dampak Ekonomi

JAKARTA - Kepala BGN, Dadan Hindayana, mengungkapkan capaian terbaru lembaganya dalam menyerap anggaran negara. “Soal serapan, alhamdulillah hari ini sudah Rp 21 triliun,” ujar Dadan saat ditemui di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu 1 Oktober 2025.

Menurut Dadan, penyerapan anggaran ini akan terus bertambah. Dalam lima hingga sepuluh hari ke depan, diperkirakan nilai serapan bertambah sekitar Rp 5 triliun. “Dan lima hari, sepuluh hari ke depan sudah akan tambah sekitar Rp 5 triliun,” tutur Dadan.

Guru besar bidang entomologi Institut Pertanian Bogor (IPB) itu juga memproyeksikan, hingga akhir Desember 2025, BGN akan menyerap anggaran sebesar Rp 99 triliun. Angka ini menunjukkan skala besar program MBG dan kesiapan BGN dalam mengelola dana publik. 

“Di akhir tahun itu kami akan menyerap kurang lebih Rp 99 triliun,” katanya.

Sorotan Menteri Keuangan
Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa, sebelumnya menekankan akan mengawasi ketat penyerapan anggaran BGN. Hal ini terkait permintaan tambahan dana sebesar Rp 28 triliun di tahun 2025, padahal anggaran Rp 71 triliun yang ada belum terserap seluruhnya.

“Tetap saya akan monitor di lapangan seperti apa. Nanti, akhir Oktober, saya akan ke sini lagi. Betul enggak dia bisa nyerap? Kalau betul, ya kita kasih tambah. Kalau enggak ya kita potong. Oke, clear ya?” kata Purbaya di Gedung BGN, Jakarta Pusat.

Awalnya, Menkeu sempat menilai penyerapan anggaran BGN rendah. Namun kenyataannya berbeda. 

Menurut Purbaya, program MBG memiliki dampak multiplier effect yang signifikan bagi perekonomian, mulai dari konsumsi masyarakat, penciptaan lapangan kerja, hingga peningkatan permintaan logistik dan bahan makanan.

Efek Berganda Program MBG
Program MBG yang dijalankan BGN tidak hanya bertujuan meningkatkan gizi anak-anak Indonesia, tetapi juga memberi kontribusi ekonomi yang luas. Distribusi makanan dan multivitamin melalui dapur MBG melibatkan berbagai pihak, termasuk UMKM lokal, koperasi, hingga tenaga kerja di lapangan.

Dadan menegaskan bahwa penyerapan anggaran besar ini dilakukan secara bertahap, dengan mekanisme yang jelas untuk memastikan setiap rupiah tepat sasaran. “Program ini tidak sekadar memberi makanan, tetapi juga memperkuat ekosistem ekonomi di sekitarnya,” katanya.

Ratusan ribu anak-anak menerima manfaat langsung dari MBG, sementara efek ekonomi tercipta dari kegiatan produksi, distribusi, hingga logistik makanan. Hal ini sekaligus menjawab kekhawatiran awal Menkeu terkait efisiensi penyerapan anggaran.

Tantangan dan Evaluasi
Meski serapan anggaran telah signifikan, DPR dan pihak terkait menekankan perlunya evaluasi menyeluruh sebelum menambah dapur MBG baru. Pimpinan Komisi IX sempat meminta BGN menunda penambahan dapur MBG dan fokus mengevaluasi serapan total dan dampak program.

“Harus ada evaluasi menyeluruh agar penambahan anggaran dan dapur MBG berikutnya lebih efektif dan tepat sasaran,” ujar salah satu anggota Komisi IX DPR.

Dadan menyambut masukan ini. Ia memastikan proses evaluasi akan dilakukan agar program MBG tetap efisien, aman, dan memberikan manfaat optimal bagi penerima serta perekonomian lokal.

Proyeksi Akhir Tahun
Dengan proyeksi serapan hingga Rp 99 triliun, BGN menunjukkan kemampuan lembaga pemerintah dalam mengelola dana publik dalam skala besar. Selain itu, program MBG membuktikan sinergi antara tujuan sosial dan efek ekonomi, serta menciptakan lapangan kerja baru di tingkat lokal.

Program ini juga menjadi contoh bagaimana program pemerintah dapat dijalankan dengan pendekatan multi-dampak, yaitu tidak hanya memberi manfaat langsung bagi penerima, tetapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi melalui efek berganda.

Kesimpulan
Serapan anggaran Rp 21 triliun oleh BGN hingga awal Oktober 2025 menjadi bukti nyata efektivitas pengelolaan dana publik melalui program MBG. Selain meningkatkan gizi anak-anak, program ini memberikan dampak ekonomi positif, memperkuat UMKM lokal, dan menciptakan lapangan kerja. 

Dengan evaluasi berkelanjutan, BGN diproyeksikan mampu menyerap hingga Rp 99 triliun hingga akhir tahun, sekaligus memastikan setiap rupiah digunakan secara efisien dan bermanfaat bagi masyarakat dan ekonomi nasional.

Terkini