Bapanas Pastikan Kualitas Beras Bulog Tetap Terjaga Nasional

Jumat, 03 Oktober 2025 | 14:46:43 WIB
Bapanas Pastikan Kualitas Beras Bulog Tetap Terjaga Nasional

JAKARTA - Menjaga kualitas beras yang didistribusikan ke masyarakat menjadi prioritas Badan Pangan Nasional (Bapanas) pada akhir tahun ini.

Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, menegaskan pihaknya mengirim tim untuk mengecek gudang Perum Bulog secara acak, sebagai langkah memastikan stok cadangan beras pemerintah (CBP) tetap dalam kondisi baik dan layak konsumsi.

"Badan Pangan kirim tim ke Bulog untuk cek secara random. Apalagi, gudangnya ada 1.580," ujar Arief dalam keterangannya di Jakarta, Kamis.

Langkah ini sejalan dengan program pemerintah, seperti bantuan pangan dan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras, yang masih berjalan. 

Menurut Arief, kualitas beras yang didistribusikan melalui kedua program ini harus berada pada standar terbaik. Tidak ada toleransi bagi beras yang kualitasnya di bawah standar sampai ke tangan masyarakat.

"Intinya, kalau beras yang dibagikan ke masyarakat harus bagus. Tidak boleh alasan apapun. Jadi, Badan Pangan Nasional menugaskan Bulog untuk menyalurkan bantuan pangan. Itu harus bagus. Lalu, pelaksanaan SPHP beras juga harus bagus. Tidak boleh ada yang kualitasnya jelek," tegas Arief.

Pengawasan Gudang dan Tahapan Pemrosesan Ulang

Bapanas menekankan bahwa stok beras di gudang Bulog bukan hanya terdiri dari produksi baru, tetapi juga stok lama dan beberapa yang memerlukan perlakuan khusus. 

Namun, ketika sampai ke konsumen, baik sebagai penerima bantuan pangan maupun pembeli, beras harus dalam kondisi baik dan aman dikonsumsi.

Untuk itu, Arief telah meminta seluruh jajaran Bulog, mulai dari direksi, pimpinan wilayah (pimwil), hingga pimpinan cabang (pimca), agar memastikan kualitas beras tetap terjaga. 

Ia mendorong adanya tahapan pemrosesan ulang (reprocess) bagi beras yang memerlukan penanganan tambahan sebelum didistribusikan.

"Saya sudah komunikasi sama teman-teman Bulog. Tidak boleh ada beras yang jelek yang sampai keluar. Tapi, kalau di gudang Bulog itu kan pasti ada yang perlu diproses, kan ada tahapannya. Tahapannya di reprocess dulu," jelasnya.

Langkah ini memastikan setiap beras yang dijual atau dibagikan tetap memenuhi standar kualitas dan aman untuk dikonsumsi masyarakat.

Stok Beras Sebagai Penyangga Nasional

Selain menjaga mutu, stok beras Bulog juga berperan penting sebagai penyangga pasokan ketika produksi dan konsumsi tidak seimbang. Arief menjelaskan, pada periode November 2025 hingga Februari 2026, produksi beras diperkirakan menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya. 

Dalam kondisi seperti ini, ketersediaan stok pemerintah menjadi vital untuk mengantisipasi kenaikan harga dan menjaga stabilitas pasokan.

"Dan, saya juga wanti-wanti. Jangan sampai stok ini tidak keluar, karena nanti di bulan Maret, April, waktunya menyerap panen hasil produksi dalam negeri," kata Arief.

Menurutnya, distribusi beras melalui program SPHP harus tuntas untuk menutup kebutuhan masyarakat hingga panen raya berikutnya. 

Hingga saat ini, realisasi SPHP sudah mencapai 422 ribu ton, sementara target akhir tahun untuk program ini sebesar 1,3 juta ton, masih tersisa sekitar 1 juta ton yang harus diselesaikan sebelum Desember 2025.

Pentingnya Distribusi Tepat Waktu

Distribusi beras berkualitas dari gudang Bulog bukan hanya soal memenuhi kebutuhan pangan, tetapi juga menjaga kepercayaan masyarakat terhadap program pemerintah. 

Arief menekankan, tidak boleh ada beras berkualitas rendah yang sampai ke konsumen, baik melalui program bantuan maupun penjualan di pasar.

Dengan pengawasan ketat, pemrosesan ulang bila diperlukan, serta distribusi yang tepat waktu, pemerintah menargetkan agar pasokan beras tetap aman, harga stabil, dan masyarakat tetap memperoleh produk berkualitas baik.

Selain itu, stok cadangan beras ini juga akan menjadi alat intervensi penting saat harga beras naik di luar kendali, sehingga program pemerintah dapat menjaga keseimbangan antara harga, kualitas, dan ketersediaan pangan di pasar.

Komitmen Bapanas dan Bulog

Langkah pengawasan ini mencerminkan komitmen Bapanas dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Arief menekankan koordinasi antara pemerintah, Bulog, dan pihak terkait lainnya menjadi kunci agar beras yang tersimpan di gudang siap didistribusikan kapan pun dibutuhkan.

"Kualitas beras harus tetap prima. Tidak ada kompromi. Semuanya harus dipastikan aman dan layak konsumsi. Ini penting bagi stabilitas pangan dan harga di masyarakat," tutup Arief.

Dengan langkah ini, masyarakat dapat lebih tenang mengetahui bahwa beras pemerintah yang diterima dari bantuan pangan maupun dibeli melalui program SPHP dijamin kualitasnya. 

Sementara pemerintah mampu mengantisipasi kekurangan pasokan hingga periode panen berikutnya, menjaga ketersediaan pangan nasional tetap terjamin.

Terkini