JAKARTA - Transformasi digital di Indonesia kini memasuki babak baru dengan langkah nyata dari Telkomsel yang kembali melakukan uji coba registrasi pelanggan berbasis biometrik.
Bersama Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) Republik Indonesia, operator seluler terbesar di Tanah Air ini memperluas pengujian sistem registrasi pelanggan menggunakan data kependudukan biometrik di GraPARI Graha Merah Putih, Jakarta, pada 7 Oktober 2025.
Inisiatif ini bukan sekadar uji teknologi, tetapi bagian dari upaya nasional memperkuat perlindungan identitas digital dan keamanan data pelanggan, terutama di tengah maraknya kasus kejahatan siber seperti penipuan online, hoaks, hingga pencurian identitas.
Teknologi Canggih untuk Identifikasi Aman dan Akurat
Dalam pelaksanaan uji coba ini, Telkomsel menghadirkan sistem pengenalan wajah (face recognition) dengan keamanan tingkat lanjut.
Teknologi tersebut dilengkapi dengan fitur liveness detection aktif dan pasif sesuai standar ISO 30107, yang mampu memastikan bahwa individu yang hadir adalah orang nyata, bukan hasil manipulasi digital seperti foto, video, atau deepfake.
Pengujian dilakukan melalui berbagai skenario layanan pelanggan, mulai dari registrasi pelanggan baru hingga penggantian kartu SIM.
Prosesnya dirancang agar bisa dilakukan secara mandiri melalui aplikasi dan laman khusus yang sudah disiapkan Telkomsel. Dengan pendekatan ini, pelanggan tidak hanya mendapatkan layanan cepat dan mudah, tetapi juga aman dari potensi penyalahgunaan data pribadi.
Langkah inovatif ini diambil menyusul meningkatnya kasus penyalahgunaan nomor seluler untuk tindak kejahatan digital, seperti phishing, penipuan daring, hingga penyebaran informasi palsu.
Banyak kasus di mana Nomor Induk Kependudukan (NIK) dan Nomor Kartu Keluarga (KK) digunakan untuk registrasi ganda atau tidak sah, sehingga memperkuat urgensi penerapan sistem biometrik sebagai lapisan keamanan tambahan.
Perlindungan Pengguna Jadi Prioritas Utama
Direktur Jenderal Ekosistem Digital Komdigi, Edwin H. Abdullah, menegaskan bahwa registrasi biometrik merupakan bentuk nyata perlindungan terhadap pengguna ponsel di Indonesia.
“Kami mengapresiasi Telkomsel yang telah menunjukkan langkah konkret dalam uji coba registrasi biometrik sebagai bentuk tanggung jawab selaku operator seluler kepada pelanggannya,” ujar Edwin.
Ia menambahkan bahwa uji coba ini bukan hanya mencerminkan kesiapan industri telekomunikasi dalam menyambut era digital yang lebih aman, tetapi juga menunjukkan bahwa operator seluler tidak hanya mengejar keuntungan, melainkan turut memastikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan pelanggan.
“Pelanggan merupakan fondasi dari pertumbuhan bisnis industri telekomunikasi dan juga pertumbuhan ekonomi negara,” ujarnya.
Dengan demikian, kehadiran sistem biometrik ini diharapkan menjadi standar baru dalam registrasi pelanggan seluler di Indonesia, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem digital yang lebih terpercaya.
Langkah Telkomsel Dukung Ekosistem Digital yang Aman dan Inklusif
Direktur Sales Telkomsel, Stanislaus Susatyo, menegaskan bahwa pihaknya sepenuhnya mendukung kebijakan pemerintah dalam penerapan sistem registrasi berbasis biometrik.
Menurutnya, inovasi ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan keamanan identitas digital pelanggan di era transformasi digital.
“Dengan implementasi yang bertahap dan terukur serta mempertimbangkan kesiapan dari ekosistem dan perangkat pendukung, kami percaya kebijakan ini dapat memberikan manfaat optimal bagi masyarakat,” ujar Stanislaus.
Ia menjelaskan, kebijakan biometrik ini akan memberikan perlindungan lebih kuat terhadap risiko pemalsuan identitas dan penyalahgunaan data pribadi. “Telkomsel akan terus berkolaborasi dengan pemerintah dan seluruh pemangku kepentingan untuk menciptakan ekosistem digital yang aman, inklusif, dan berkelanjutan,” tambahnya.
Langkah ini juga sejalan dengan visi Telkomsel untuk menghadirkan layanan beyond connectivity, yang tidak hanya berfokus pada jaringan telekomunikasi, tetapi juga menciptakan nilai tambah melalui keamanan dan kepercayaan pelanggan.
Selaras dengan Prinsip Know Your Customer (KYC) dan Keamanan Nasional
Selain mendukung kebijakan pemerintah, uji coba registrasi biometrik ini juga memperkuat sistem Know Your Customer (KYC) yang menjadi bagian penting dalam verifikasi identitas pelanggan.
Dengan penerapan biometrik, Telkomsel dapat memastikan setiap pelanggan yang terdaftar benar-benar sesuai dengan identitas kependudukan mereka.
Sistem ini juga membantu pemerintah dalam menekan potensi registrasi fiktif dan penyalahgunaan nomor seluler yang sering digunakan untuk tindakan kriminal, termasuk penipuan finansial dan penyebaran disinformasi.
Dengan teknologi pengenalan wajah yang presisi, proses verifikasi menjadi lebih cepat, efisien, dan akurat, tanpa mengorbankan kenyamanan pengguna.
Mendukung Visi Indonesia Digital yang Aman dan Terpercaya
Telkomsel menegaskan bahwa inisiatif ini merupakan bagian dari upaya berkelanjutan untuk mendukung visi pemerintah dalam membangun ekosistem digital yang aman dan inklusif bagi seluruh masyarakat Indonesia.
Dengan penerapan sistem biometrik, ke depan setiap pelanggan dapat menikmati pengalaman digital yang lebih terlindungi, mulai dari registrasi nomor, transaksi digital, hingga layanan berbasis identitas elektronik.
Langkah ini juga menjadi bagian penting dari agenda transformasi digital nasional, di mana keamanan data pribadi menjadi pondasi utama. Implementasi biometrik di sektor telekomunikasi diharapkan dapat menjadi model bagi industri lainnya dalam memperkuat keamanan siber di Indonesia.
Kesimpulan: Membangun Kepercayaan di Era Digital
Uji coba registrasi biometrik oleh Telkomsel bersama Komdigi bukan sekadar inovasi teknologi, melainkan investasi besar dalam membangun kepercayaan publik terhadap layanan digital.
Dengan sistem keamanan berlapis berbasis biometrik, pelanggan akan lebih terlindungi dari berbagai risiko penyalahgunaan data dan penipuan digital.
Telkomsel menunjukkan bahwa tanggung jawab terhadap pelanggan bukan hanya tentang menyediakan jaringan yang kuat, tetapi juga memastikan setiap identitas digital terlindungi dengan aman.
Inisiatif ini menjadi langkah strategis menuju masa depan digital Indonesia yang lebih aman, transparan, dan berdaya saing tinggi di kancah global.