Kamis, 02 Oktober 2025

Tarif Resiprokal Trump Berlaku Hari Ini, Guncang Pasar Global

Tarif Resiprokal Trump Berlaku Hari Ini, Guncang Pasar Global
Foto: Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump

JAKARTA - Kebijakan tarif balasan atau resiprokal yang dicanangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump resmi diberlakukan mulai hari ini, Rabu (9/4/2025). Tarif ini mencakup bea masuk sebesar 104% untuk produk-produk asal China dan beragam tarif lainnya untuk puluhan negara, meskipun Trump masih membuka ruang perundingan dengan beberapa pihak.

Mengutip laporan Reuters pada hari yang sama, kebijakan ini telah mengguncang tatanan perdagangan dunia yang telah berjalan selama puluhan tahun. Dampaknya langsung terasa di pasar saham global, memicu kekhawatiran akan ancaman resesi ekonomi. Indeks S&P 500, misalnya, anjlok hampir US$ 6 triliun dalam seminggu sejak pengumuman tarif, menorehkan rekor kerugian empat hari terburuk sejak indeks ini diciptakan pada 1950-an. Kini, indeks tersebut berada di ambang pasar bearish, ditandai dengan penurunan 20% dari puncak terbarunya.

Gelombang penjualan saham juga melanda pasar Asia pada Rabu ini. Indeks Nikkei Jepang (.N225) terjun lebih dari 3%, sementara mata uang won Korea Selatan menyentuh titik terendah dalam 16 tahun terakhir. Di AS, harga saham berjangka menunjukkan tanda-tanda Wall Street akan mencatat kerugian selama lima hari berturut-turut.

Baca Juga

Harga CPO Oktober 2025 Naik, BK dan PE Ditetapkan

Trump sendiri mengirimkan sinyal yang beragam kepada pelaku pasar. Ia menyebut tarif ini sebagai langkah permanen untuk melindungi ekonomi AS, namun juga mengklaim bahwa kebijakan tersebut mendorong negara-negara lain untuk bernegosiasi. "Banyak negara kini ingin mencapai kesepakatan dengan kami," ujar Trump dalam acara di Gedung Putih pada Selasa sore (8/4/2025). Ia bahkan berharap China turut mengejar perundingan, sementara pembicaraan dengan Korea Selatan, Jepang, dan Italia telah dijadwalkan dalam waktu dekat. Malam ini, Wakil Perdana Menteri Vietnam juga akan bertemu dengan Menteri Keuangan AS Scott Bessent, menyusul tarif 46% yang dijatuhkan pada produk Vietnam.

Di front China, Trump hampir menggandakan tarif menjadi 104% dari sebelumnya 54%, sebagai respons atas kebijakan balasan Beijing pekan lalu. China menegaskan akan melawan apa yang disebutnya sebagai tindakan pemerasan, dengan perusahaan pialang besar di sana berjanji untuk menstabilkan pasar saham domestik yang terguncang.

Para ekonom memperingatkan bahwa konsumen AS akan segera merasakan dampak berupa kenaikan harga barang, mulai dari alas kaki hingga minuman beralkohol, akibat perang dagang ini. Namun, efek penuh dari tarif yang berlaku mulai pukul 04:01 GMT hari ini mungkin belum langsung terasa, karena barang yang sudah dalam perjalanan sebelum tengah malam akan dibebaskan dari bea masuk baru hingga 27 Mei mendatang.

Jajak pendapat terbaru Reuters/Ipsos mengungkap bahwa hampir 75% warga AS memperkirakan harga barang sehari-hari akan melonjak dalam enam bulan ke depan. Sebagai informasi, tarif dasar 10% untuk semua impor dari berbagai negara telah mulai berlaku sejak Sabtu lalu (5/4/2025). Putaran terbaru ini menyasar negara-negara yang dianggap Trump telah "mencuri" keuntungan dari AS, termasuk sekutu seperti Uni Eropa yang dikenai tarif 20%.

Trump menegaskan, langkah ini diambil untuk membalas hambatan perdagangan yang diterapkan pada produk AS serta menuding beberapa negara, seperti Jepang, sengaja melemahkan mata uang mereka—klaim yang langsung dibantah oleh Tokyo.

(kkz/kkz)

Kevin Khanza

Kevin Khanza

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rupiah Menguat, Surplus Neraca Perdagangan Dukung Penguatan

Rupiah Menguat, Surplus Neraca Perdagangan Dukung Penguatan

Harga Emas Perhiasan 24 Karat Tetap Stabil, Investor dan Pembeli Menahan Langkah

Harga Emas Perhiasan 24 Karat Tetap Stabil, Investor dan Pembeli Menahan Langkah

Skema Angsuran KUR BRI 2025: Pinjaman Rp100 Juta Cicilan Maksimal 60 Bulan

Skema Angsuran KUR BRI 2025: Pinjaman Rp100 Juta Cicilan Maksimal 60 Bulan

Tabel Angsuran KUR BNI 2025 Pinjaman hingga Rp500 Juta, Pinjaman Modal dengan Tenor Panjang

Tabel Angsuran KUR BNI 2025 Pinjaman hingga Rp500 Juta, Pinjaman Modal dengan Tenor Panjang

Tabel Angsuran KUR BCA 2025 Rp100 Juta Tenor Hingga 5 Tahun, Syarat Mengajukan KUR BCA 2025

Tabel Angsuran KUR BCA 2025 Rp100 Juta Tenor Hingga 5 Tahun, Syarat Mengajukan KUR BCA 2025