Kamis, 02 Oktober 2025

PT Timah Tbk Raih Laba Bersih Rp 1,19 Triliun di 2024, Melonjak 364%

PT Timah Tbk Raih Laba Bersih Rp 1,19 Triliun di 2024, Melonjak 364%
Foto: PT Timah Tbk.

JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kinerja keuangan yang luar biasa sepanjang 2024 dengan laba bersih mencapai Rp 1,19 triliun, melonjak 364% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat rugi bersih Rp 449,67 miliar. Pencapaian ini didorong oleh kenaikan pendapatan seiring meningkatnya volume penjualan dan harga jual rata-rata logam timah.

Pendapatan perusahaan pada 2024 tercatat sebesar Rp 10,86 triliun, naik 29,37% dari Rp 8,39 triliun pada 2023. Kenaikan ini sejalan dengan fluktuasi harga timah global yang tetap menunjukkan tren positif. Berdasarkan data London Metal Exchange (LME), harga rata-rata timah Cash Settlement Price pada 2024 mencapai US$ 30.177,45 per ton, meningkat 16,3% dari tahun sebelumnya.

Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi optimalisasi produksi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan. "Meski menghadapi tantangan ekonomi makro dan pasokan timah global yang terbatas, kami mampu mencatatkan laba bersih Rp 1,19 triliun, naik drastis 364%. Ini menunjukkan ketahanan dan efisiensi perusahaan," ujar Fina dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).

Baca Juga

Pupuk Indonesia Patuhi Aturan Danantara Soal Larangan Perjalanan Dinas

Laba usaha perusahaan tercatat Rp 1,76 triliun, sementara EBITDA melonjak signifikan menjadi Rp 2,71 triliun, atau meningkat 396% dari 2023. Efisiensi juga terlihat dari pengendalian beban pokok pendapatan yang hanya naik tipis 1,26%, dari Rp 7,93 triliun pada 2023 menjadi Rp 8,03 triliun pada 2024. Upaya penghematan dilakukan melalui pengurangan biaya tetap, seleksi investasi yang fokus pada operasional, serta pelunasan utang berbunga untuk menekan beban bunga, termasuk dengan buyback Medium Term Notes (MTN).

Dari sisi neraca, total aset perusahaan sedikit turun 0,42% menjadi Rp 12,80 triliun dari Rp 12,85 triliun pada akhir 2023. Namun, liabilitas berhasil ditekan 19,08% menjadi Rp 5,35 triliun dari Rp 6,61 triliun, berkat pelunasan pinjaman bank jangka pendek, obligasi, dan buyback MTN. Sementara itu, ekuitas meningkat 19,35% menjadi Rp 7,45 triliun, didukung oleh laba yang dibukukan sepanjang 2024.

Kesehatan keuangan perusahaan tercermin dari rasio-rasio penting, seperti Quick Ratio 73,2%, Current Ratio 222,0%, Debt to Asset Ratio 41,8%, dan Debt to Equity Ratio 71,8%. "Langkah efisiensi dan pengelolaan utang telah memperkuat posisi keuangan kami, menjaga arus kas, dan memitigasi dampak kenaikan beban depresiasi," tambah Fina.

Peningkatan kinerja ini menegaskan komitmen PT Timah untuk terus beradaptasi dan berkembang di tengah kondisi pasar yang dinamis, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.

(kkz/kkz)

Kevin Khanza

Kevin Khanza

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

JNE Apresiasi Karyawan Setia dengan Pemberangkatan Umrah Massal

JNE Apresiasi Karyawan Setia dengan Pemberangkatan Umrah Massal

Starbucks Tutup 100 Gerai, Restrukturisasi Besar untuk Efisiensi

Starbucks Tutup 100 Gerai, Restrukturisasi Besar untuk Efisiensi

Freeport Tambah 12 Persen Saham Gratis untuk Indonesia

Freeport Tambah 12 Persen Saham Gratis untuk Indonesia

Danantara Siapkan Investasi Jumbo Proyek Waste to Energy

Danantara Siapkan Investasi Jumbo Proyek Waste to Energy

Hana Bank Perkuat Layanan Untuk Pertahankan Loyalitas Nasabah

Hana Bank Perkuat Layanan Untuk Pertahankan Loyalitas Nasabah