PT Timah Tbk Raih Laba Bersih Rp 1,19 Triliun di 2024, Melonjak 364%
- Rabu, 09 April 2025

JAKARTA - PT Timah Tbk (TINS) mencatatkan kinerja keuangan yang luar biasa sepanjang 2024 dengan laba bersih mencapai Rp 1,19 triliun, melonjak 364% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat rugi bersih Rp 449,67 miliar. Pencapaian ini didorong oleh kenaikan pendapatan seiring meningkatnya volume penjualan dan harga jual rata-rata logam timah.
Pendapatan perusahaan pada 2024 tercatat sebesar Rp 10,86 triliun, naik 29,37% dari Rp 8,39 triliun pada 2023. Kenaikan ini sejalan dengan fluktuasi harga timah global yang tetap menunjukkan tren positif. Berdasarkan data London Metal Exchange (LME), harga rata-rata timah Cash Settlement Price pada 2024 mencapai US$ 30.177,45 per ton, meningkat 16,3% dari tahun sebelumnya.
Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko PT Timah, Fina Eliani, menyatakan bahwa keberhasilan ini merupakan hasil dari strategi optimalisasi produksi, pemasaran, dan pengelolaan keuangan. "Meski menghadapi tantangan ekonomi makro dan pasokan timah global yang terbatas, kami mampu mencatatkan laba bersih Rp 1,19 triliun, naik drastis 364%. Ini menunjukkan ketahanan dan efisiensi perusahaan," ujar Fina dalam keterangan tertulis, Rabu (9/4/2025).
Baca JugaPupuk Indonesia Patuhi Aturan Danantara Soal Larangan Perjalanan Dinas
Laba usaha perusahaan tercatat Rp 1,76 triliun, sementara EBITDA melonjak signifikan menjadi Rp 2,71 triliun, atau meningkat 396% dari 2023. Efisiensi juga terlihat dari pengendalian beban pokok pendapatan yang hanya naik tipis 1,26%, dari Rp 7,93 triliun pada 2023 menjadi Rp 8,03 triliun pada 2024. Upaya penghematan dilakukan melalui pengurangan biaya tetap, seleksi investasi yang fokus pada operasional, serta pelunasan utang berbunga untuk menekan beban bunga, termasuk dengan buyback Medium Term Notes (MTN).
Dari sisi neraca, total aset perusahaan sedikit turun 0,42% menjadi Rp 12,80 triliun dari Rp 12,85 triliun pada akhir 2023. Namun, liabilitas berhasil ditekan 19,08% menjadi Rp 5,35 triliun dari Rp 6,61 triliun, berkat pelunasan pinjaman bank jangka pendek, obligasi, dan buyback MTN. Sementara itu, ekuitas meningkat 19,35% menjadi Rp 7,45 triliun, didukung oleh laba yang dibukukan sepanjang 2024.
Kesehatan keuangan perusahaan tercermin dari rasio-rasio penting, seperti Quick Ratio 73,2%, Current Ratio 222,0%, Debt to Asset Ratio 41,8%, dan Debt to Equity Ratio 71,8%. "Langkah efisiensi dan pengelolaan utang telah memperkuat posisi keuangan kami, menjaga arus kas, dan memitigasi dampak kenaikan beban depresiasi," tambah Fina.
Peningkatan kinerja ini menegaskan komitmen PT Timah untuk terus beradaptasi dan berkembang di tengah kondisi pasar yang dinamis, sekaligus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham dan pemangku kepentingan lainnya.
(kkz/kkz)

Kevin Khanza
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Cara Bayar Kredivo lewat Brimo dengan Mudah dan Praktis
- 01 Oktober 2025
2.
3.
KUR BRI 2025: Bunga, Plafon Pinjaman, Persyaratan, Cara Daftar
- 01 Oktober 2025
4.
Panduan Simulasi KUR BNI 2025: Bunga, Plafon, Cara Daftar
- 01 Oktober 2025
5.
Non KUR BSI 2025: Simulasi Cicilan dan Persyaratan
- 01 Oktober 2025