Rabu, 01 Oktober 2025

Refleksi Hidup Tiga Aktris 40an Lewat Mama Mama Pengejar Cinta

Refleksi Hidup Tiga Aktris 40an Lewat Mama Mama Pengejar Cinta
Refleksi Hidup Tiga Aktris 40an Lewat Mama Mama Pengejar Cinta

JAKARTA - Bagi tiga aktris senior Wulan Guritno, Asri Welas, dan Masayu Anastasia, pengalaman membintangi serial Mama-Mama Pengejar Cinta jauh lebih dalam daripada sekadar proyek akting. Serial yang tayang di platform Vidio ini menjadi ruang refleksi bagi mereka tentang arti kehidupan, mimpi, dan keberanian perempuan ketika memasuki usia 40-an.

Alih-alih hanya memerankan karakter fiksi, ketiganya justru merasakan cermin kehidupan nyata dari kisah yang mereka bawakan. Bagi Wulan, Asri, dan Masayu, perjalanan para tokoh dalam serial ini seakan menyatu dengan pengalaman pribadi mereka sebagai perempuan yang terus belajar menghadapi perubahan hidup.

Wulan Guritno: Hidup Selalu Bisa Berubah

Baca Juga

TREASURE Gelar Konser Dua Hari di Jakarta 2026

Dalam serial ini, Wulan Guritno berperan sebagai Adia, seorang perempuan yang mendadak kehilangan kehidupan harmonisnya akibat perceraian. Bagi Wulan, tokoh Adia begitu dekat dengan realitas banyak perempuan di usia matang yang harus menghadapi ketidakpastian.

“Karakter Adia itu mengalami kehilangan yang tiba-tiba. Aku merasa relate banget, karena di usia kita sekarang, kita pikir di usia 40 itu semua berakhir, ternyata hidup itu bisa berubah kapan saja,” ujar Wulan Guritno dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (30/9/2025).

Wulan menegaskan bahwa pesan penting dari serial ini adalah optimisme. “Tapi yang aku pelajari dari sini, selalu ada harapan, enggak ada kata terlambat kalau kita mau,” tambahnya. Bagi Wulan, usia bukanlah penghalang untuk memulai kembali perjalanan hidup.

Asri Welas: Keluar dari Zona Nyaman

Sementara itu, Asri Welas yang memerankan Tara juga merasa tersentuh dengan kisah karakternya. Menurut Asri, Tara mencerminkan realitas banyak perempuan 40-an yang tenggelam dalam rutinitas keluarga hingga lupa akan mimpi pribadi.

“Di umur 40, perempuan itu sering kali masuk zona nyaman. Sudah sibuk sama keluarga, suami, anak, sampai lupa sama mimpi sendiri,” kata Asri.

Refleksi itu juga menohok dirinya secara personal. “Aku pribadi jadi mikir, apa iya kita harus berhenti mimpi? Ternyata enggak. Kita masih bisa mulai lagi. Tapi ya itu, harus berani mengambil langkah keluar zona nyaman,” lanjutnya.

Asri pun menegaskan bahwa usia 40 seharusnya dipandang sebagai awal baru. “Usia 40 itu bukan akhir dari segalanya. Life begins at 40, dan aku hadapi dunia dengan cantik,” ucapnya mantap.

Masayu Anastasia: Belajar Menerima dan Bahagia

Pandangan lain hadir dari Masayu Anastasia yang berperan sebagai Ibel. Karakternya digambarkan menjalani pernikahan tanpa cinta. Situasi ini, menurut Masayu, memberikan ruang refleksi mendalam tentang jalan hidup dan penerimaan diri.

“Kadang yang kita kira baik, belum tentu baik buat hidup kita. Tapi mungkin itu memang jalan yang harus dilalui. Di umur segini, kita belajar untuk terima, tapi juga tetap cari cara untuk bahagia,” tutur Masayu.

Pesan dari karakter Ibel, baginya, bukan hanya soal hubungan rumah tangga, tetapi juga soal keberanian untuk mengevaluasi hidup dan menemukan arti kebahagiaan sejati.

Persahabatan di Layar dan di Kehidupan Nyata

Selain makna personal yang didapat dari peran masing-masing, ketiga aktris ini juga merasakan ikatan emosional yang kuat satu sama lain. Wulan Guritno menyebut, chemistry yang terlihat di layar bukan sekadar tuntutan peran, melainkan lahir dari persahabatan yang nyata.

“Aku bersyukur banget ketemu dua sahabat baru. Kita banyak curhat, banyak ngobrol tentang hidup, tentang jadi perempuan. Dan ternyata apa yang dialami karakter kita tuh nggak jauh dari realitas kita,” kata Wulan.

Bagi ketiganya, serial ini menjadi wadah bukan hanya untuk berkarya, tetapi juga untuk saling menguatkan sebagai sesama perempuan yang tengah menjalani fase hidup penuh tantangan dan kejutan.

Serial dengan Sentuhan Ringan, Makna Mendalam

Mama-Mama Pengejar Cinta diproduksi oleh Amadeus Sinemagna dan tayang perdana pada 15 Agustus 2025 di Vidio. Disutradarai oleh Lasja Fauzia Susatyo, serial ini menampilkan Wulan Guritno, Masayu Anastasia, dan Asri Welas sebagai pemeran utama.

Kisahnya berawal dari kehidupan harmonis seorang mama muda yang mendadak runtuh saat suaminya mengajukan cerai. Bersama dua sahabat SMA, ia menjalani “puber kedua” yang membawanya ke dalam petualangan penuh drama, tawa, hingga kejutan cinta.

Meski dikemas dengan nuansa ringan dan menghibur, bagi para pemain, proses membawakannya justru memberi pelajaran personal yang mendalam. Serial ini bukan hanya tentang cinta, tetapi juga tentang keberanian perempuan untuk bangkit, menyadari diri, dan memulai kembali perjalanan hidup meski dari titik nol.

Refleksi Perempuan 40-an

Melalui pengalaman tiga aktris ini, pesan yang sampai ke penonton menjadi semakin nyata: bahwa usia 40 bukanlah garis akhir, melainkan sebuah babak baru yang sarat makna. Serial ini menjadi pengingat bahwa setiap perempuan berhak untuk terus bermimpi, keluar dari zona nyaman, menerima takdir hidup, sekaligus mencari cara untuk tetap bahagia.

Pada akhirnya, Mama-Mama Pengejar Cinta lebih dari sekadar tontonan hiburan. Ia hadir sebagai ruang refleksi, baik bagi pemain maupun penonton, tentang bagaimana perempuan dapat terus menemukan kekuatan, keberanian, dan harapan di setiap fase kehidupan.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Rekomendasi Makanan Sehat untuk Anak yang Sedang Flu

Rekomendasi Makanan Sehat untuk Anak yang Sedang Flu

Olahraga Aerobik Rutin Efektif Jaga Jantung Tetap Sehat

Olahraga Aerobik Rutin Efektif Jaga Jantung Tetap Sehat

T.O.P Comeback Solo, Rilis Album Pertama Setelah 12 Tahun

T.O.P Comeback Solo, Rilis Album Pertama Setelah 12 Tahun

Siti Nurhaliza dan Ade Govinda Kolaborasi Hadirkan Lagu Cinta

Siti Nurhaliza dan Ade Govinda Kolaborasi Hadirkan Lagu Cinta

JKT48 Luncurkan Karakter Echo di JICAF 2025

JKT48 Luncurkan Karakter Echo di JICAF 2025