Kamis, 02 Oktober 2025

Gen Z Bosan Smartphone, Tren Feature Phone Kembali Naik

Gen Z Bosan Smartphone, Tren Feature Phone Kembali Naik
Gen Z Bosan Smartphone, Tren Feature Phone Kembali Naik

JAKARTA - Di tengah dominasi ponsel pintar yang semakin canggih, generasi muda Gen Z justru mulai menunjukkan pergeseran tren menarik. Mereka yang selama ini identik dengan teknologi digital kini perlahan meninggalkan smartphone dan beralih ke feature phone atau ponsel “jadul.” 

Fenomena ini tak sekadar nostalgia, tetapi mencerminkan perubahan cara pandang terhadap teknologi dan keseimbangan hidup digital.

Bagi sebagian besar Gen Z, hidup nyaris tak terpisahkan dari layar ponsel. Namun, di saat smartphone semakin dipenuhi fitur rumit dan konektivitas tanpa henti, muncul rasa jenuh yang membuat mereka mulai mempertanyakan peran perangkat tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

Baca Juga

Antusiasme Tinggi, Tiket MotoGP Mandalika 2025 Terjual Cepat

Gen Z Mulai Lelah dengan Layar

Perubahan pola pikir generasi muda ini diungkap oleh Jose Briones, salah satu influencer yang mempopulerkan gerakan “dumb phone” atau ponsel sederhana tanpa fitur canggih.

“Saya pikir Anda bisa melihatnya dengan populasi Gen Z tertentu, mereka bosan dengan layar (smartphone),” ujar Briones

Menurutnya, semakin banyak anak muda yang merasa kehadiran smartphone justru menguras waktu, mengganggu konsentrasi, dan memicu kecanduan digital. Hal ini mendorong sebagian dari mereka untuk beralih ke feature phone — perangkat yang hanya menyediakan fungsi dasar seperti telepon dan SMS tanpa distraksi media sosial.

Tren “Dumb Phone” Kembali Dilirik

Fenomena ini bukan sekadar tren sesaat. Di Amerika Serikat, pergeseran ke feature phone telah terlihat sejak beberapa tahun lalu dan terus tumbuh hingga sekarang.

Salah satu pihak yang merasakan dampak positif dari perubahan ini adalah HMD Global, perusahaan yang kini memegang lisensi merek legendaris Nokia. Model-model klasik Nokia dari awal 2000-an kembali diminati, terutama oleh generasi muda yang ingin “detoks digital.”

Data menunjukkan bahwa penjualan feature phone di AS melonjak hingga puluhan ribu unit per bulan pada 2022, meskipun pasar global secara keseluruhan mengalami penurunan. Permintaan terbesar tetap datang dari Timur Tengah, Afrika, dan India, yang secara kolektif menyumbang sekitar 80% pasar feature phone global tahun lalu, menurut laporan Counterpoint Research.

Pasar Smartphone Mengalami Perlambatan

Di sisi lain, pasar smartphone global dan Indonesia justru menunjukkan tren perlambatan. Di Tanah Air, daya beli masyarakat terhadap perangkat baru terus menurun selama beberapa tahun terakhir.

Laporan Worldwide Quarterly Mobile Phone Tracker dari IDC mencatat bahwa pengiriman smartphone di Indonesia turun 14,3% pada 2023, dengan total unit hanya sekitar 35 juta perangkat.

Situasi tersebut berlanjut hingga 2025. Pada kuartal II (Q2) 2025, pengapalan smartphone di Indonesia kembali turun 3,5% secara tahunan (YoY). Penurunan ini menjadi yang paling tajam di kawasan Asia Tenggara.

Sebagai perbandingan, pasar smartphone Vietnam turun 1,7% di periode yang sama, sedangkan negara-negara lain di kawasan justru mencatat pertumbuhan positif. Filipina memimpin pertumbuhan dengan kenaikan 17,2%, disusul Malaysia (7,8%), Thailand (4%), dan Singapura (2%).

Konsumen Beralih ke Opsi Lebih Terjangkau

Menurut Hoon Yik Phang, Research Analyst IDC Malaysia, perubahan tren konsumsi ini tidak lepas dari kondisi ekonomi global yang belum stabil. Konsumen kini lebih selektif dalam membeli perangkat baru dan cenderung memilih opsi yang lebih terjangkau.

“Pasar Malaysia mencatat pertumbuhan 7,8% YoY di Q2 2025, didorong segmen HP dengan harga di bawah US$100 (Rp1,6 jutaan), seiring peralihan kebiasaan belanja konsumen ke opsi yang lebih terjangkau di tengah ketidakpastian ekonomi,” ujarnya dalam laporan IDC yang dibagikan melalui LinkedIn.

Fenomena serupa juga terlihat di Indonesia, di mana konsumen menunda pembelian smartphone baru karena faktor harga dan kebutuhan yang sebenarnya tidak terlalu mendesak. Dalam konteks ini, feature phone yang harganya jauh lebih murah menjadi alternatif menarik — terutama bagi mereka yang ingin mengurangi ketergantungan pada teknologi canggih.

Alasan di Balik “Digital Detox” Gen Z

Tren kembali ke feature phone tidak hanya soal harga atau nostalgia. Bagi banyak Gen Z, keputusan ini merupakan bagian dari gaya hidup baru yang lebih sadar teknologi. Beberapa alasan yang mendorong perubahan ini antara lain:

Mengurangi distraksi digital: Tanpa media sosial atau notifikasi konstan, pengguna bisa lebih fokus pada aktivitas nyata.

Meningkatkan kesehatan mental: Banyak Gen Z merasa terlalu banyak waktu di layar berdampak negatif pada kondisi mental.

Mengembalikan interaksi sosial langsung: Ponsel sederhana mendorong komunikasi tatap muka dan hubungan yang lebih autentik.

Hidup lebih sederhana: Feature phone mengingatkan kembali pada fungsi dasar teknologi — sebagai alat komunikasi, bukan gaya hidup.

Masa Depan Smartphone dalam Tantangan

Meski tren ini belum mengguncang pasar smartphone secara drastis, pergeseran pola pikir generasi muda menjadi sinyal penting bagi industri teknologi. Pabrikan ponsel kini dihadapkan pada tantangan untuk menghadirkan perangkat yang bukan hanya canggih, tetapi juga relevan dengan kebutuhan emosional dan sosial penggunanya.

Jika tren ini terus berlanjut, bukan tidak mungkin feature phone akan menjadi pilihan gaya hidup baru, bukan sekadar alat komunikasi. Hal ini bisa membuka peluang bagi produsen untuk mengembangkan perangkat yang menggabungkan kesederhanaan, daya tahan baterai tinggi, dan fitur keamanan dasar tanpa kelebihan fitur yang justru membuat pengguna lelah.

Kembali ke Dasar

Peralihan Gen Z dari smartphone ke feature phone menunjukkan bahwa teknologi tidak selalu harus semakin kompleks untuk menarik minat pengguna. Justru, dalam dunia yang serba digital, kesederhanaan bisa menjadi nilai jual utama.

Fenomena ini memberi sinyal bahwa ke depan, inovasi teknologi perlu mempertimbangkan aspek keseimbangan hidup digital dan kesehatan mental — dua hal yang semakin dicari oleh generasi muda. Dan siapa sangka, ponsel “jadul” yang dulu ditinggalkan, kini kembali naik daun sebagai simbol gaya hidup baru.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Hasil Terkini Liga Champions: Bayern Kokoh, PSG Kalahkan Barcelona 2-1

Hasil Terkini Liga Champions: Bayern Kokoh, PSG Kalahkan Barcelona 2-1

Makna Hari Batik Nasional Sebagai Simbol Persatuan Budaya

Makna Hari Batik Nasional Sebagai Simbol Persatuan Budaya

Hasil Villarreal vs Juventus: Duel Sengit Berakhir Imbang

Hasil Villarreal vs Juventus: Duel Sengit Berakhir Imbang

Persib Bandung Dorong Liga Indonesia Naik Peringkat Asia

Persib Bandung Dorong Liga Indonesia Naik Peringkat Asia

Jadwal Liga Inggris Pekan 7: Chelsea dan Liverpool Siap Bertarung

Jadwal Liga Inggris Pekan 7: Chelsea dan Liverpool Siap Bertarung