
JAKARTA - Di tengah semakin berkembangnya industri halal global, kuliner halal Indonesia menunjukkan peran strategis dalam mencerminkan kepatuhan terhadap regulasi serta memperkuat identitas budaya nasional.
Hal ini ditegaskan oleh Sekretaris Utama Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH) Republik Indonesia, Muhammad Aqil Irham, dalam perhelatan Indonesia International Halal Chef Competition (IN2HCC) 2025 yang digelar hari ini di Jakarta.
IN2HCC merupakan ajang kompetisi kuliner halal berskala internasional yang mempertemukan para chef profesional untuk saling unjuk kreativitas dan inovasi dalam mengolah kuliner halal.
Baca Juga
Kegiatan ini menjadi bagian dari rangkaian The 12th Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2025 yang diadakan oleh Bank Indonesia dan para mitra strategis dengan mengusung tema “Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah Memperkuat Kemandirian Ekonomi dan Pertumbuhan Ekonomi Inklusif.”
Kuliner Halal: Simbol Kepatuhan dan Budaya
Dalam keterangan tertulisnya, Muhammad Aqil Irham menyampaikan bahwa kuliner halal tidak sekadar mengikuti aturan, tetapi sekaligus menjadi bagian dari warisan budaya yang mencerminkan jati diri bangsa.
“Kuliner halal adalah representasi dua hal. Pertama, kepatuhan atas kewajiban sertifikasi halal sebagaimana diamanatkan oleh Undang-undang Jaminan Produk Halal,” ujar Muhammad Aqil Irham.
“Kedua, sebagai wujud kekuatan budaya. Kita memiliki warisan kuliner yang kaya, dan jika diolah dengan prinsip jaminan produk halal, maka kuliner tersebut menjadi simbol kualitas, integritas, serta identitas bangsa di mata dunia,” sambungnya.
Ia menjelaskan bahwa nilai-nilai halal dalam kuliner mencerminkan keharmonisan antara aturan formal dengan nilai budaya yang telah lama hidup dalam masyarakat Indonesia.
Melalui prinsip jaminan produk halal, berbagai jenis makanan tradisional Indonesia tidak hanya memenuhi standar keagamaan, tetapi juga mendapatkan kepercayaan di pasar global.
Peran Strategis dalam Ekosistem Halal Nasional
Lebih jauh, Muhammad Aqil Irham menegaskan bahwa sektor kuliner halal memiliki peranan yang sangat strategis dalam memperkuat ekosistem halal nasional. Sebab, makanan dan minuman adalah kebutuhan utama yang bersinggungan langsung dengan kehidupan masyarakat sehari-hari.
“Kehalalan produk makanan dan minuman bukan sekadar label formalitas pada produk, melainkan sebagai bentuk jaminan kualitas, bagian dari perlindungan konsumen, bahkan menjadi pendongkrak daya saing produk nasional,” jelasnya.
Menurutnya, kesadaran akan pentingnya sertifikasi halal harus terus ditingkatkan, baik di kalangan pelaku usaha maupun konsumen. Hal ini penting agar posisi Indonesia dalam rantai nilai halal global semakin kokoh dan kompetitif.
“Semakin luas kesadaran pelaku usaha dan masyarakat akan pentingnya sertifikat halal, maka semakin kuat pula posisi Indonesia dalam rantai nilai halal global,” imbuhnya.
Menyambut Wajib Halal Tahap Kedua di 2026
Dalam sambutannya, Muhammad Aqil Irham juga mengaitkan pentingnya penguatan sektor kuliner halal dengan pelaksanaan kebijakan Wajib Halal Tahap Kedua yang akan berlaku mulai Oktober 2026.
Kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari amanat Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2014 tentang Jaminan Produk Halal serta Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 2024 tentang Penyelenggaraan Bidang JPH.
“Dan dengan adanya implementasi Wajib Halal Oktober 2026, maka halal harus menjadi karakter dan budaya produksi bangsa,” tuturnya.
Ia menekankan bahwa tidak cukup hanya memiliki sertifikat halal sebagai formalitas administratif. Lebih dari itu, prinsip halal harus menjadi bagian dari proses produksi dan manajemen mutu yang menyatu dengan identitas pelaku usaha dalam negeri.
IN2HCC: Ruang Kreativitas dan Edukasi Halal
Ajang kompetisi IN2HCC 2025 yang berlangsung di Jakarta menjadi salah satu bentuk konkret dari sinergi antara kebijakan pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat dalam mendorong ekosistem halal yang berkelanjutan.
Dalam kesempatan tersebut, Muhammad Aqil Irham menyampaikan apresiasinya terhadap penyelenggaraan IN2HCC yang tidak hanya menjadi ajang kompetisi, tetapi juga sarana edukasi bagi publik.
“Kompetisi seperti IN2HCC bukan hanya ruang untuk menunjukkan keahlian, tetapi juga sarana edukasi dan promosi nilai halal yang terintegrasi dengan budaya bangsa. Ini contoh sinergi nyata antara kebijakan, industri, dan kreativitas masyarakat,” tutupnya.
Melalui kegiatan ini, nilai halal dipromosikan tidak hanya sebagai bentuk kepatuhan terhadap syariat, tetapi juga sebagai standar global kualitas produk, estetika, dan kreativitas dalam dunia kuliner.
Dengan menghadirkan chef dari berbagai negara, ajang ini membuka peluang untuk memperkenalkan kuliner halal Indonesia ke kancah internasional.
Halal sebagai Karakter Bangsa dan Daya Saing Global
Indonesia sebagai negara dengan populasi Muslim terbesar di dunia memiliki peluang besar untuk menjadi pusat industri halal global.
Kunci dari pencapaian ini tidak hanya terletak pada regulasi yang kuat, tetapi juga pada kemampuan masyarakat dan pelaku industri dalam menginternalisasi nilai-nilai halal dalam setiap aspek produksi.
Dengan menjadikan halal sebagai karakter dan budaya produksi bangsa, Indonesia tidak hanya melindungi konsumen dari sisi keagamaan dan kesehatan, tetapi juga membangun citra sebagai negara dengan produk yang berkualitas dan terpercaya di pasar global.
Menatap Masa Depan Industri Halal
Kegiatan seperti IN2HCC dan ISEF menjadi jendela untuk melihat potensi besar yang dimiliki Indonesia dalam sektor ekonomi syariah, khususnya di bidang kuliner.
Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, komunitas kreatif, dan masyarakat luas menjadi fondasi penting dalam membangun masa depan industri halal yang berkelanjutan.
Upaya untuk terus menyosialisasikan pentingnya sertifikat halal, membina pelaku usaha kecil, serta meningkatkan inovasi dalam pengolahan produk halal akan menentukan seberapa cepat Indonesia dapat merealisasikan visinya sebagai pusat halal dunia.
Dengan semangat gotong royong, komitmen pada kualitas, dan penghormatan terhadap budaya, kuliner halal Indonesia siap mengukir prestasi di tingkat nasional maupun global.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Mohamed Salah Alami Penurunan, Arne Slot Tetap Percaya
- 09 Oktober 2025
2.
Dua Katalis Dorong Prospek Saham PT Timah (TINS) ke Level Baru
- 09 Oktober 2025
3.
IHSG Kokoh di Tengah Koreksi Tipis, Tren Naik Masih Berlanjut
- 09 Oktober 2025
4.
Cara Membedakan Emas UBS Asli, Simak Klarifikasi Perusahaan
- 09 Oktober 2025