Produsen Kosmetik Andalkan Harbolnas 2025 Dongkrak Penjualan
- Kamis, 09 Oktober 2025

JAKARTA - Industri kosmetik di Indonesia bersiap menghadapi salah satu momen terbesar dalam kalender belanja digital, yakni Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2025. Para produsen kini tengah mempersiapkan strategi promosi, branding, hingga peluncuran produk baru untuk memaksimalkan potensi transaksi akhir tahun.
Ketua Umum Perkumpulan Produsen Kosmetika Indonesia (PPAK), Solihin Sofian, menegaskan bahwa Harbolnas bukan sekadar ajang diskon biasa, melainkan momentum penting untuk mendongkrak penjualan sekaligus memperkuat citra merek di tengah persaingan e-commerce yang kian ketat.
“Harbolnas bisa menjadi hari yang ditunggu untuk semua sektor usaha perdagangan, terutama yang plafon penjualannya ada di e-commerce,” ujar Solihin kepada Kontan, Rabu, 8 Oktober 2025.
Baca JugaPemerintah Tingkatkan Distribusi LPG Subsidi Agar Lebih Tepat Sasaran
Harbolnas Jadi Puncak Aktivitas Penjualan
Dalam industri kosmetik, periode September hingga November dikenal sebagai masa sibuk karena diramaikan berbagai ajang pameran dan event, baik untuk segmen B2B maupun B2C. Beberapa di antaranya adalah Halal Indonesia Expo, Trade Expo Indonesia (TEI), Cosmobeaute, Indo Beauty, Jakarta Female Days, hingga Cosmetic Day.
Event-event tersebut menjadi ajang pemanasan sebelum Harbolnas tiba, di mana antusiasme konsumen berbelanja online biasanya mencapai puncaknya.
Menurut Solihin, meski promo di tanggal kembar seperti 9.9, 10.10, atau 11.11 sudah menjadi agenda rutin, Harbolnas tetap memiliki daya tarik tersendiri karena berdekatan dengan penutupan tahun dan momentum pergantian tren industri.
Nilai Strategis Harbolnas bagi Kosmetik
Momentum ini bukan hanya soal transaksi cepat. Bagi pelaku industri kosmetik, Harbolnas bisa menjadi sarana untuk memperkenalkan tren produk 2026, melakukan promosi masif, hingga menghabiskan stok lama lewat clearance sale.
“Momen ini bisa dimanfaatkan pelaku usaha untuk promosi dan branding, peluncuran tren kosmetik 2026, pemenuhan target penjualan akhir tahun, serta clearance sale,” papar Solihin.
Ia memperkirakan penjualan kosmetik dapat melonjak signifikan selama periode promo Harbolnas. “Setiap promo penjualan biasanya naik 45% sampai 70%, tapi memasuki Natal dan Tahun Baru, kosmetik bukan prioritas utama,” tambahnya.
Hal ini menunjukkan bahwa meskipun persaingan belanja akhir tahun biasanya didominasi oleh sektor makanan dan sandang, kosmetik tetap memiliki ceruk pasar yang cukup besar.
Perubahan Pola Konsumen
Salah satu tantangan sekaligus peluang dalam Harbolnas adalah perubahan perilaku konsumen. Menurut Solihin, meski kecenderungan masyarakat masih memilih produk dengan harga murah, kini konsumen jauh lebih cerdas dan selektif dalam membeli.
“Kebiasaan pembeli masih cenderung ke produk murah, tetapi kini ada peningkatan kecerdasan konsumen dalam memilih dan membeli produk,” ujarnya.
Perubahan ini menjadi sinyal positif bagi produsen kosmetik lokal untuk meningkatkan kualitas produk dan memperkuat brand trust. Dengan demikian, mereka tidak hanya bergantung pada perang harga, tetapi juga bisa menawarkan nilai tambah seperti keamanan, kehalalan, dan inovasi formula.
Strategi Membangun Momentum
Agar tidak kehilangan peluang, pelaku industri disarankan mulai membangun strategi sejak dini. Harbolnas bukan sekadar satu hari penuh promo, melainkan rangkaian kampanye yang memerlukan persiapan matang.
“Strategi pemasaran harus dimulai saat ini sebagai road to Harbolnas. Materi promosi dan testimoni pemakaian produk perlu dilakukan secara masif dan berkesinambungan,” tutur Solihin.
Strategi tersebut mencakup promosi digital di berbagai platform media sosial, kolaborasi dengan influencer, hingga kampanye user generated content yang bisa meningkatkan kredibilitas produk di mata konsumen.
Selain itu, penguatan layanan purna jual dan kemudahan akses pembelian juga menjadi kunci untuk menjaga loyalitas konsumen setelah momen Harbolnas berakhir.
Tantangan di Akhir Tahun
Meskipun Harbolnas menawarkan peluang lonjakan penjualan, industri kosmetik tetap harus bersaing dengan sektor lain yang mendominasi belanja akhir tahun, terutama makanan dan pakaian. Menjelang Natal dan Tahun Baru, anggaran rumah tangga masyarakat lebih banyak dialokasikan untuk kebutuhan tersebut.
Namun, Solihin menegaskan bahwa momentum Harbolnas tetap efektif sebagai titik penutup target penjualan tahunan. Produsen kosmetik diharapkan mampu membaca tren, menciptakan inovasi produk, dan memanfaatkan e-commerce sebagai saluran distribusi utama yang terus berkembang.
Optimisme untuk Industri Kosmetik Lokal
Dengan jumlah pengguna e-commerce yang semakin besar, Harbolnas 2025 diyakini akan menjadi panggung penting bagi kosmetik lokal untuk memperluas pasar. Perubahan pola konsumen yang makin selektif juga mendorong produsen untuk meningkatkan kualitas produk, mulai dari bahan baku, sertifikasi halal, hingga kemasan yang ramah lingkungan.
Jika dimanfaatkan dengan tepat, Harbolnas tidak hanya mendongkrak angka penjualan, tetapi juga menjadi momentum memperkuat daya saing industri kosmetik Indonesia di tengah persaingan global.

Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
Xavier Marks Dorong Perluasan Pasar Properti Indonesia
- 09 Oktober 2025
2.
Lelang Merchandise MotoGP Mandalika Hasilkan Rp63 Juta
- 09 Oktober 2025
3.
Optimisme Penerbitan Obligasi Multifinance Hingga Akhir Tahun
- 09 Oktober 2025
4.
Rupiah Bergerak Dinamis, Peluang Penguatan Masih Terbuka
- 09 Oktober 2025