Kinerja IHSG Pecahkan Rekor, Aktivitas Investor Lokal Meningkat Signifikan
- Jumat, 10 Oktober 2025

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali mencetak rekor baru pada perdagangan Kamis, 9 Oktober 2025. IHSG menembus level 8.200, menandai penguatan berkelanjutan sejak awal pekan.
Mengutip data Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat, 10 Oktober 2025, IHSG naik 1,04 persen ke posisi 8.250,93. Dalam sesi perdagangan, IHSG menyentuh level tertinggi 8.272,63 dan terendah 8.159,94.
Total volume perdagangan saham mencapai 36,32 miliar saham dengan nilai transaksi harian Rp 30,23 triliun. Frekuensi perdagangan tercatat sebanyak 3,05 juta kali, mencerminkan tingginya aktivitas pasar.
Baca JugaIHSG Diprediksi Menguat, Saham Pilihan Menjadi Fokus Investor
Transaksi harian juga terdorong oleh perdagangan saham PT Panin Asset Management Tbk (PANI) di pasar negosiasi. Nilai transaksi saham PANI tercatat Rp 2,5 triliun dengan frekuensi tiga kali, harga saham ditutup naik 1,5 persen menjadi Rp 15.200 per saham.
Harga saham PANI bergerak di level tertinggi Rp 15.525 dan terendah Rp 14.075 per saham. Lonjakan transaksi ini menambah likuiditas pasar dan meningkatkan sentimen investor.
Kenaikan IHSG didukung aksi beli saham oleh investor asing, tercatat pembelian senilai Rp 1 triliun. Meski demikian, investor asing masih mencatat net sell sebesar Rp 54,22 triliun sepanjang 2025.
Kapitalisasi Pasar dan Sektor Saham Unggulan
Kenaikan IHSG mendorong kapitalisasi pasar BEI mencapai Rp 15.453 triliun. Saham PT Barito Renewables Energy Tbk (BREN) memimpin kapitalisasi pasar dengan Rp 1.321 triliun pada Kamis, 9 Oktober 2025.
Disusul PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) sebesar Rp 921 triliun dan PT Dian Swastatika Sentosa Tbk (DSSA) Rp 810 triliun. Posisi ini menunjukkan dominasi emiten besar dalam menopang pasar modal nasional.
Sektor saham yang menguat mendominasi perdagangan Kamis pekan ini. Sektor transportasi naik 3,14 persen, consumer siklikal 1,63 persen, dan consumer non-siklikal 1,51 persen.
Sektor keuangan naik 1,14 persen, infrastruktur 0,95 persen, kesehatan 0,99 persen, basic 0,43 persen, dan industri 0,16 persen. Tren ini menunjukkan optimisme di sebagian besar sektor fundamental.
Sementara sektor teknologi terkoreksi 3,26 persen, properti turun 0,44 persen, dan energi 1,12 persen. Koreksi ini menjadi perhatian investor terhadap volatilitas jangka pendek di sektor tertentu.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK, Inarno Djajadi, mencatat investor asing masih membukukan net sell Rp 54,75 triliun hingga September 2025. Namun, aktivitas pasar tetap didominasi oleh investor domestik, terutama investor individu.
IHSG pada September 2025 ditutup di level 8.061,06, menguat 2,94 persen secara bulanan dan 13,86 persen sejak awal tahun. Nilai kapitalisasi pasar meningkat menjadi Rp 14.890 triliun, bahkan sempat menembus rekor tertinggi Rp 14.995 triliun pada 29 September 2025.
Peningkatan likuiditas transaksi saham didominasi investor lokal, mencerminkan partisipasi domestik yang kuat. Fundamental pasar modal nasional tetap solid meski tekanan jual dari investor asing masih terjadi.
Total transaksi harian pernah mencatat rekor Rp 24,02 triliun per hari. Hal ini menunjukkan bahwa pasar saham Indonesia tetap menarik bagi investor domestik untuk melakukan investasi jangka pendek maupun panjang.
Kesimpulannya, IHSG menembus rekor baru didorong oleh likuiditas domestik dan transaksi saham strategis. Investor disarankan tetap waspada terhadap volatilitas, terutama pada sektor yang mengalami koreksi tajam.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
6 Variasi Resep Udang Saus Padang Lezat, Empuk, dan Penuh Rempah Autentik
- Jumat, 10 Oktober 2025
LeBron James Dipastikan Absen di Awal Musim NBA 2025/2026, Fans Khawatir
- Jumat, 10 Oktober 2025
Berita Lainnya
Stabilitas Fintech P2P Lending Hingga Agustus 2025 Dorong Kepercayaan Investor Domestik
- Jumat, 10 Oktober 2025
AAJI Dorong Inovasi Unitlink Agar Tetap Diminati Masyarakat Hingga 2025
- Jumat, 10 Oktober 2025
Segmen Pembiayaan Syariah Indonesia Capai Rp29 Triliun, Optimisme Tetap Tinggi
- Jumat, 10 Oktober 2025