Harga Pupuk Turun, Petani Sidoarjo Nikmati Biaya Produksi Lebih Ringan
- Senin, 27 Oktober 2025
JAKARTA - Memasuki pekan terakhir Oktober 2025, kabar baik datang bagi para petani di Kabupaten Sidoarjo.
Harga pupuk bersubsidi mulai mengalami penurunan, memberikan kesempatan bagi petani untuk menekan biaya produksi menjelang musim tanam akhir tahun.
Penurunan harga ini diharapkan tidak hanya meringankan biaya produksi, tetapi juga mendorong produktivitas pertanian yang lebih tinggi.
Baca JugaDaftar Harga BBM Pertamina 27 Oktober 2025 Seluruh Indonesia
Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispanperta) Sidoarjo, Eni Rustianingsih, menegaskan bahwa kebijakan ini merupakan tindak lanjut dari arahan pemerintah pusat untuk menjaga ketahanan pangan nasional.
“Per 22 Oktober kemarin, pemerintah pusat sudah menurunkan harga pupuk bersubsidi,” ujar Eni.
Jenis Pupuk yang Mengalami Penurunan Harga
Berdasarkan Keputusan Menteri Pertanian Nomor 1117/Kpts/SR.310/M/10/2025, beberapa jenis pupuk mengalami penurunan harga cukup signifikan.
Misalnya, pupuk Urea turun dari Rp 2.250 per kilogram menjadi Rp 1.800 per kilogram, sedangkan pupuk NPK turun dari Rp 2.300 menjadi Rp 1.840 per kilogram.
Tidak hanya itu, pupuk NPK untuk kakao turun dari Rp 3.300 menjadi Rp 2.640 per kilogram, pupuk ZA dari Rp 1.700 menjadi Rp 1.360 per kilogram, dan pupuk organik dari Rp 800 menjadi Rp 640 per kilogram.
Penurunan harga ini memberikan keleluasaan bagi petani untuk membeli pupuk sesuai kebutuhan tanpa khawatir biaya membengkak.
Eni menambahkan bahwa kebijakan pemerintah ini sejalan dengan arahan Presiden Republik Indonesia untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus mengurangi ketergantungan impor.
“Kebijakan pusat ini karena presiden ingin Indonesia kuat dalam ketahanan pangan dan tidak bergantung pada impor,” jelasnya.
Respons Positif Petani Sidoarjo
Penurunan harga pupuk bersubsidi disambut hangat oleh para petani lokal. Banyak petani merasa terbantu karena biaya produksi yang lebih ringan memungkinkan mereka untuk merencanakan pembelian pupuk lebih fleksibel.
Kondisi ini diprediksi akan meningkatkan produktivitas pertanian di Kabupaten Sidoarjo, khususnya menjelang musim tanam yang akan datang.
Seorang petani padi di Kecamatan Waru menyatakan bahwa harga pupuk yang turun sangat meringankan beban biaya produksi. “Sekarang kami bisa membeli pupuk lebih banyak tanpa harus khawatir biaya membengkak. Ini tentu membuat musim tanam lebih tenang,” ujarnya.
Eni juga menekankan pentingnya penggunaan pupuk subsidi secara bijak agar manfaat penurunan harga ini dapat maksimal.
“Mari kita gunakan kebijakan pemerintah ini dengan baik, gunakan pupuk subsidi dengan bijak,” pungkasnya.
Dampak terhadap Ketahanan Pangan dan Produktivitas
Selain meringankan biaya produksi, penurunan harga pupuk bersubsidi juga diharapkan meningkatkan ketahanan pangan di Sidoarjo. Dengan pupuk lebih terjangkau, petani bisa memaksimalkan hasil panen dan menjaga kualitas produk pertanian.
Ahli pertanian menilai bahwa penurunan harga pupuk akan mendorong petani untuk mengoptimalkan pemanfaatan lahan secara efisien.
Biaya yang lebih rendah memberi ruang untuk investasi dalam perawatan tanaman, pembelian bibit unggul, dan teknologi pertanian modern, sehingga kualitas dan kuantitas hasil panen meningkat.
Strategi Pemerintah dalam Distribusi Pupuk
Penurunan harga pupuk bersubsidi merupakan bagian dari strategi pemerintah untuk menjaga kesejahteraan petani. Pemerintah secara rutin meninjau harga pupuk dan melakukan penyesuaian agar tetap relevan dengan kondisi pasar dan kebutuhan petani.
Selain itu, pemerintah mendorong pengawasan distribusi pupuk agar tepat sasaran. Sistem distribusi yang transparan akan membantu mencegah kelangkaan dan penyalahgunaan pupuk bersubsidi.
Dengan langkah ini, kebijakan harga pupuk diharapkan memberikan manfaat optimal bagi seluruh petani, baik skala kecil maupun menengah.
Harapan untuk Musim Tanam Mendatang
Petani Sidoarjo berharap penurunan harga pupuk ini menjadi momentum untuk meningkatkan produktivitas pada musim tanam akhir tahun.
Biaya produksi yang lebih ringan memungkinkan mereka fokus pada pengelolaan lahan, pemeliharaan tanaman, dan penggunaan teknologi pertanian.
Dispanperta Sidoarjo juga berencana memberikan pendampingan teknis agar petani menggunakan pupuk secara efisien dan ramah lingkungan. Program ini memastikan setiap kilogram pupuk memberikan hasil optimal tanpa merusak kualitas tanah jangka panjang.
Secara keseluruhan, penurunan harga pupuk di Sidoarjo menjadi kabar baik bagi para petani. Kebijakan ini tidak hanya meringankan biaya produksi, tetapi juga mendorong peningkatan produktivitas dan ketahanan pangan.
Dengan penggunaan pupuk yang bijak, petani dapat memaksimalkan hasil panen, menekan biaya operasional, dan meningkatkan kesejahteraan.
Dukungan pemerintah melalui kebijakan harga pupuk bersubsidi merupakan langkah nyata untuk mewujudkan pertanian yang kuat, produktif, dan berkelanjutan di Indonesia.
Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Pilihan 5 Rumah Subsidi Strategis di Rancaekek dengan Harga Mulai Rp150 Juta
- Senin, 27 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Panduan Jadwal Manchester United Musim 2025 2026 Lengkap
- 27 Oktober 2025
2.
Arsenal Kuasai Puncak Liga Inggris, Lebih dari Set Piece FC
- 27 Oktober 2025
3.
Hyundai Luncurkan Mobil Listrik Jarak Jauh dan SUV
- 27 Oktober 2025
4.
Prabowo Soroti Kebersamaan ASEAN dan Peran AS di Kawasan
- 27 Oktober 2025













