JAKARTA - Kementerian Keuangan (Kemenkeu) menegaskan langkah serius dalam menyelesaikan berbagai permasalahan sistem administrasi perpajakan Coretax yang hingga kini masih menyisakan sejumlah kendala. Menteri Keuangan (Menkeu) Purbaya Yudhi Sadewa mengatakan, setelah satu bulan dilakukan pembenahan intensif, sebagian besar gangguan teknis yang kerap dikeluhkan pengguna sudah berhasil diatasi.
“Beberapa masalah seperti tidak bisa login, sistem yang mengalami timeout, layar kosong (blank), hingga kendala saat mengunggah faktur dan bukti potong (bupot) kini sudah tertangani,” ujar Purbaya.
Namun demikian, ia mengakui masih ada sejumlah persoalan teknis yang memerlukan waktu lebih panjang untuk diselesaikan. Salah satunya adalah permasalahan perangkat lunak (software) yang dikembangkan oleh pihak LG CNS-Qualysoft Consortium, penyedia sistem Coretax.
Baca JugaHarga Emas Antam Turun, Peluang Bagi Investor Cermat Hari Ini
Target Tuntas Setelah Penyerahan Source Code dari LG
Menurut Purbaya, hambatan utama pembenahan sistem masih terkait dengan keterbatasan akses terhadap source code aplikasi yang dimiliki pihak LG. Ia menegaskan, penyelesaian masalah tersebut akan dipercepat setelah perusahaan asal Korea Selatan itu menyerahkan kode sumber kepada tim Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kemenkeu.
“Saya bilang satu bulan, tetapi karena kendala tadi kami enggak bisa masuk, karena ada kontrak. Jadi ini kan dibangun empat tahun, dengan segala macam kendala yang ada, tapi saya yakin nanti begitu [source code] dikasih ke kami, Januari, Februari sudah selesai itu. Januari sudah selesai harusnya,” terang Purbaya.
Sebagai informasi, berdasarkan data dari laman resmi Ditjen Pajak, LG CNS-Qualysoft Consortium terpilih sebagai pemenang proyek pengadaan sistem informasi Coretax dengan nilai Rp1,2 triliun (termasuk pajak).
Konsorsium ini beralamat di Jakarta dan menyediakan solusi Commercial Off The Shelf (COTS) untuk sistem inti administrasi perpajakan, serta bertanggung jawab atas implementasinya.
Kritik untuk Kualitas Programmer Asing
Dalam upayanya mempercepat perbaikan sistem, Purbaya mengungkap telah mempekerjakan sejumlah peretas (hacker) asal Indonesia untuk membantu membenahi aspek teknologi informasi Coretax. Langkah itu diambil setelah ditemukan berbagai kelemahan pada struktur sistem yang dibangun pihak luar negeri.
Menurut hasil temuan para peretas tersebut, programmer dari pihak LG yang mengerjakan proyek Coretax bukan berasal dari kalangan profesional berpengalaman.
“Dia [peretas] bilang, wah ini programmer tingkat baru lulusan SMA. Jadi yang dikasih ke kita bukan orang jago-jagonya kelihatannya. Jadi ya memang Indonesia sering dikibulin asing, begitu asing ‘wah’. Apalagi K-Pop, wah K-Pop nih, tapi di bidang programmer beda ya. Di K-Pop, di film sama di nyanyi, programming beda,” ujarnya.
Pernyataan itu menjadi sorotan publik karena memperlihatkan betapa pentingnya kontrol kualitas dan pemilihan mitra strategis dalam proyek sistem pemerintahan.
Tidak Lagi Bergantung pada Pihak Asing
Meski menghadapi tantangan teknis, Purbaya tetap optimistis infrastruktur dan sistem keamanan Coretax secara keseluruhan masih memadai. Ia menilai Direktorat Jenderal Pajak telah banyak mengidentifikasi titik lemah sistem, dan kini fokus pada pemanfaatan potensi yang ada.
Selain perangkat lunak, masalah keamanan siber (cybersecurity) juga menjadi perhatian utama. Purbaya menyebut sistem keamanan Coretax saat ini masih menggunakan teknologi yang sudah tergolong usang dan memerlukan pembaruan signifikan agar tahan terhadap potensi ancaman digital di masa depan.
“On technique, adanya ketergantungan pada pihak asing, nanti ke depan akan kami putus, apalagi kualitas jelek seperti itu. Jadi, pada dasarnya, orang Indonesia punya kemampuan, dan kami akan memanfaatkan itu dengan serius ke depan,” paparnya.
Purbaya memastikan, ke depan pemerintah akan lebih selektif dalam menunjuk mitra penyedia sistem informasi dan menekankan kemandirian teknologi nasional. Dengan penyerahan source code dari LG yang ditargetkan rampung pada Januari 2026, pemerintah berharap sistem Coretax bisa beroperasi secara optimal dan sepenuhnya dikelola oleh tenaga ahli dalam negeri.
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Rusia Kian Dominan di Pasar Kripto Eropa, Transaksi Tembus Rp6.102 Triliun
- Senin, 27 Oktober 2025
Terpopuler
1.
Panduan Jadwal Manchester United Musim 2025 2026 Lengkap
- 27 Oktober 2025
2.
Arsenal Kuasai Puncak Liga Inggris, Lebih dari Set Piece FC
- 27 Oktober 2025
3.
Hyundai Luncurkan Mobil Listrik Jarak Jauh dan SUV
- 27 Oktober 2025
4.
Prabowo Soroti Kebersamaan ASEAN dan Peran AS di Kawasan
- 27 Oktober 2025








.jpg)


.jpg)

