Wapres Gibran Kunjungi SDN Ledok 5 untuk Tinjau Kesehatan Anak
JAKARTA - Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming Raka, mengunjungi SDN Ledok 5, Salatiga, Jawa Tengah, Jumat, 7 November 2025.
Kedatangannya bertujuan meninjau secara langsung program Cek Kesehatan Gratis (CKG) dan imunisasi untuk para siswa.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk memastikan anak-anak sejak usia sekolah memiliki kesehatan yang optimal, sehingga dapat mendukung pertumbuhan fisik dan kognitif mereka secara maksimal.
Baca Juga
Pantauan Kompas.com, Wapres tiba di lokasi sekitar pukul 08.20 WIB dengan mengenakan kemeja abu-abu gelap. Kedatangannya juga disertai oleh Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, Wali Kota Salatiga Robby Hermawan, dan Wakil Wali Kota Salatiga Nina Agustin.
Kehadiran pejabat pemerintah daerah menegaskan koordinasi erat antara pusat dan daerah dalam pelaksanaan program kesehatan sekolah.
Interaksi Hangat dengan Murid
Setibanya di sekolah, Wapres langsung memasuki ruang kelas yang menjadi lokasi kegiatan CKG dan imunisasi. Di sana, terlihat beberapa murid sedang mengikuti pemeriksaan kesehatan dasar sekaligus menerima vaksin booster TD atau tetanus difteri.
Gibran terlihat antusias berinteraksi dengan murid dan tenaga kesehatan. “Kelas berapa ini?” tanyanya kepada perawat yang bertugas. “Kelas 5, Pak,” jawab perawat. Wapres kemudian menanyakan jenis vaksin yang diberikan. “Vaksin booster tetanus ya?” tanyanya. “Iya Pak, untuk tetanus,” balas perawat.
Wapres juga menyelipkan candaan untuk mencairkan suasana. Saat salah satu murid sedang disuntik, Wali Kota Salatiga bertanya, “Gak sakit kan?” Gibran menimpali sambil berkelakar, “Sakit lah, Pak.”
Celetukan ini memancing tawa murid dan guru yang hadir, membuat suasana lebih santai dan nyaman, sehingga anak-anak tidak cemas menghadapi vaksinasi.
Pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG)
Selain imunisasi, Wapres meninjau pelaksanaan Cek Kesehatan Gratis (CKG). Sebanyak 140 murid mengikuti kegiatan ini, di mana setiap anak diperiksa kesehatan dasarnya. Pemeriksaan mencakup tinggi dan berat badan, mata, gigi, dan THT.
Tujuannya adalah untuk mendeteksi dini potensi masalah kesehatan, sehingga dapat ditangani secara cepat dan tepat.
Jenis vaksin yang diberikan berbeda sesuai dengan kelas murid. Kelas 1 menerima vaksin DT (Difteri Tetanus), sedangkan kelas 2 dan 5 menerima vaksin TD. Program imunisasi ini dirancang untuk melindungi anak-anak dari penyakit berbahaya yang bisa menimbulkan komplikasi serius.
Pentingnya Program Kesehatan Sekolah
Program imunisasi dan CKG menjadi strategi pemerintah dalam menjaga kesehatan generasi muda. Pemeriksaan rutin dan vaksinasi memastikan anak-anak tumbuh dengan baik, sekaligus mencegah penyakit menular. Pemerintah menekankan bahwa pencegahan lebih efektif daripada pengobatan setelah sakit.
Gibran menekankan bahwa kesehatan anak merupakan modal penting bagi masa depan bangsa. Anak yang sehat akan lebih fokus belajar, aktif dalam kegiatan sekolah, dan lebih siap menghadapi tantangan kehidupan. Oleh karena itu, perhatian terhadap kesehatan sejak usia dini menjadi prioritas pemerintah.
Peran Pemerintah Daerah dan Sinergi dengan Pusat
Kehadiran Wapres juga menegaskan peran pemerintah daerah dalam mendukung program kesehatan anak. Wali Kota Salatiga, Robby Hermawan, menyambut baik kunjungan ini dan menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah pusat, daerah, sekolah, serta orang tua agar program kesehatan dapat berjalan optimal.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menambahkan bahwa kunjungan ini menjadi momen evaluasi langsung bagi pelaksanaan program kesehatan sekolah.
Dengan pemantauan langsung oleh Wapres, pemerintah daerah dapat memastikan kegiatan CKG dan imunisasi berjalan sesuai rencana, tepat sasaran, dan merata di seluruh sekolah.
Antusiasme Murid dan Guru
Para murid terlihat antusias mengikuti pemeriksaan dan vaksinasi. Guru dan staf sekolah turut membantu agar kegiatan berlangsung tertib. Kehadiran Wapres memberikan semangat tambahan bagi murid dan tenaga pendidik.
Kegiatan ini juga menjadi edukasi bagi anak-anak mengenai pentingnya menjaga kesehatan tubuh, mengikuti jadwal imunisasi, dan memahami bahwa vaksinasi adalah bagian dari perlindungan diri.
Interaksi santai Wapres dengan murid, termasuk pertanyaan ringan dan guyonan, membuat suasana menjadi lebih akrab, sehingga murid lebih berani mengikuti prosedur imunisasi.
Dampak Positif Program Kesehatan
Kunjungan Wapres ke SDN Ledok 5 menunjukkan perhatian nyata pemerintah terhadap generasi muda. Dengan meninjau pelaksanaan CKG dan imunisasi, pemerintah menegaskan komitmen memastikan anak-anak memperoleh layanan kesehatan yang memadai, aman, dan merata.
Program ini juga memberi dorongan bagi tenaga kesehatan dan guru untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan. Dukungan dari pemerintah pusat dan daerah diharapkan menciptakan generasi yang sehat, produktif, dan siap menghadapi tantangan masa depan.
Selain itu, kegiatan ini dapat menjadi model bagi sekolah lain di Indonesia agar menerapkan program kesehatan yang komprehensif, berkelanjutan, dan bermanfaat bagi masyarakat. Dengan begitu, pemerataan layanan kesehatan sekolah dapat dicapai di seluruh pelosok negeri.
Kunjungan Wapres Gibran pada Jumat, 7 November 2025, di SDN Ledok 5, Salatiga, menegaskan bahwa pemeriksaan kesehatan dan imunisasi anak sekolah menjadi prioritas pemerintah. Kolaborasi antara pusat, daerah, sekolah, dan orang tua menjadi kunci keberhasilan program ini.
Melalui program CKG dan imunisasi rutin, anak-anak diharapkan dapat tumbuh sehat dan aktif, sementara guru dan tenaga kesehatan mendapatkan dorongan untuk memberikan pelayanan terbaik.
Kegiatan ini juga memberikan contoh nyata bagaimana perhatian pemerintah terhadap kesehatan generasi muda menjadi fondasi penting bagi pembangunan manusia Indonesia.
Dengan program ini, pemerintah ingin memastikan generasi muda Indonesia tumbuh sehat, produktif, dan terlindungi dari penyakit yang bisa dicegah, sehingga masa depan bangsa menjadi lebih cerah.
Program CKG dan imunisasi di sekolah bukan hanya kegiatan rutin, tetapi investasi strategis bagi kesehatan dan kualitas hidup anak-anak Indonesia.
Rekomendasi
