JAKARTA - Menjelang musim baru Indonesian Basketball League (IBL) 2026, klub Borneo Hornbills menunjukkan keseriusannya membangun skuad yang lebih kompetitif.
Salah satu langkah yang ditempuh adalah melakukan perombakan besar dalam komposisi tim, termasuk keputusan melepas pemain muda berbakat Baltazar Noerisqun Wasi.
Langkah ini menandai fase baru perjalanan Hornbills, yang ingin berbenah setelah performa dua musim terakhir dianggap belum sesuai harapan.
Manajemen menegaskan, perombakan skuad bukan hanya soal mengganti pemain, tetapi juga menyiapkan pondasi yang lebih solid agar tim siap bersaing di kompetisi mendatang.
Keputusan Melepas Baltazar
Baltazar, guard muda berusia 22 tahun dengan nomor punggung 12, resmi dilepas klub. Melalui laman resmi IBL, manajemen menyebut keputusan itu diambil untuk memberikan sang pemain kesempatan berkembang lebih baik di luar Borneo.
Baltazar dikenal sebagai salah satu talenta langka di basket profesional Indonesia, karena berasal dari Lombok, Nusa Tenggara Barat—wilayah yang jarang melahirkan pemain basket di level nasional.
Ia sempat mendapat sorotan sejak tampil di kompetisi sekolah dan kampus, termasuk saat memperkuat tim Perbanas.
Meski memiliki prospek cerah, perjalanan Baltazar bersama Hornbills tidak berjalan mulus. Pada musim 2024, ia hanya turun sekali, sementara musim 2025 memberinya kesempatan tampil lima kali dengan rata-rata bermain di bawah tiga menit per laga.
Kendati menit bermainnya terbatas, Baltazar sempat mencatat poin perdana di IBL—tiga angka dan satu assist—saat Hornbills takluk dari Prawira Bandung dengan skor 62–92. Namun secara keseluruhan, kontribusinya dinilai belum memenuhi ekspektasi klub.
“Kurangnya kesempatan tampil menjadi salah satu faktor yang menghambat perkembangan sang pemain,” tulis keterangan resmi manajemen.
Kini, dengan status bebas transfer, Baltazar diharapkan menemukan klub baru yang berani memberi lebih banyak menit bermain agar potensinya bisa berkembang optimal.
Ikuti Jejak Rekan Setim
Baltazar bukan pemain pertama yang dilepas Hornbills jelang musim 2026. Sebelumnya, rekan mudanya Anak Agung Ngurah Wisnu Budidharma Saputra juga lebih dulu meninggalkan tim.
Langkah ini menegaskan pola perombakan yang konsisten dilakukan manajemen untuk menyusun komposisi skuad baru.
Selain melepas pemain muda, klub berbasis di GOR Laga Tangkas, Bogor ini juga berpisah dengan pemain senior Respati Ragil Pamungkas.
Ragil hanya semusim membela Hornbills setelah didatangkan dari Rajawali Medan usai IBL 2024. Sayangnya, performanya dinilai tak sesuai harapan sehingga klub memilih mengakhiri kerja sama lebih cepat.
Strategi Restrukturisasi Hornbills
Pelepasan Baltazar dan Ragil hanyalah sebagian dari strategi restrukturisasi besar yang sedang dijalankan. Hornbills memang tengah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap skuad, termasuk di jajaran pelatih.
Manajemen ingin memastikan tim yang tampil di IBL 2026 lebih kompetitif, baik dari sisi kedalaman roster maupun strategi permainan. Dengan persaingan yang semakin ketat, Hornbills tak ingin sekadar menjadi pelengkap di liga.
Restrukturisasi ini juga memperlihatkan keseriusan klub dalam membangun identitas baru. Melepas pemain muda berbakat seperti Baltazar bukan berarti kehilangan aset, melainkan upaya memberikan ruang bagi regenerasi dan komposisi yang lebih seimbang antara pemain muda dan berpengalaman.
Perjalanan Baltazar: Potensi yang Belum Tersalurkan
Meski kariernya di Hornbills terbilang singkat dan penuh keterbatasan, Baltazar tetap menyimpan potensi besar. Banyak pengamat menilai, dengan menit bermain yang cukup, ia bisa berkembang menjadi salah satu guard yang solid di masa depan.
Kisahnya sekaligus menjadi pengingat bahwa adaptasi di level profesional tidak selalu berjalan mulus, bahkan bagi pemain dengan bakat besar. Liga profesional menuntut konsistensi, fisik prima, dan kemampuan menyesuaikan diri dengan ritme tinggi.
Baltazar kini dihadapkan pada pilihan penting: menemukan klub baru yang mampu memberikan ruang lebih besar. Dengan usianya yang masih muda, waktu masih berpihak kepadanya untuk membuktikan diri.
Tantangan Borneo Hornbills Musim 2026
Sementara itu, bagi Hornbills, tantangan terbesar adalah membangun kembali kepercayaan diri dan konsistensi performa. Dengan sejumlah perombakan yang sudah dilakukan, publik basket menunggu arah baru yang akan ditunjukkan klub ini.
Langkah melepas Baltazar maupun Ragil bisa dibaca sebagai sinyal keseriusan klub untuk menyiapkan skuad yang lebih segar. Namun, perombakan besar juga membawa risiko jika regenerasi tidak berjalan seimbang.
Karena itu, publik akan menanti siapa saja pemain baru yang akan diboyong Hornbills dan bagaimana komposisi final tim untuk musim 2026.
Penutup
Keputusan Borneo Hornbills melepas Baltazar Noerisqun Wasi menjadi bagian dari strategi restrukturisasi besar jelang IBL 2026. Meski berarti kehilangan salah satu talenta muda potensial, langkah ini dipandang sebagai bagian dari upaya klub menata ulang skuad agar lebih kompetitif.
Bagi Baltazar, pintu kesempatan justru terbuka lebar. Status bebas transfer memberi peluang untuk bergabung dengan klub lain yang bisa memberinya peran lebih besar. Sementara bagi Hornbills, musim 2026 akan menjadi ujian sejauh mana restrukturisasi yang dijalankan bisa membuahkan hasil nyata di lapangan.
Dengan fondasi baru yang tengah dibangun, para penggemar basket Tanah Air akan menantikan apakah Hornbills mampu tampil sebagai kekuatan baru atau kembali harus bekerja keras menemukan ritme permainan terbaiknya.