
JAKARTA - Olahraga padel kini semakin populer di kota-kota besar Indonesia. Bukan hanya kalangan selebritis atau influencer, masyarakat umum pun mulai menjadikannya pilihan aktivitas olahraga. Permainan raket asal Meksiko ini menawarkan keseruan, interaksi sosial, dan tren baru yang membuat banyak orang tertarik mencobanya.
Fenomena ini kian marak karena padel dianggap seru, mudah dimainkan, dan memberikan kesempatan untuk bersosialisasi. Terlebih, generasi muda yang tidak ingin ketinggalan momen alias FOMO (fear of missing out) turut mendorong popularitas padel meningkat pesat.
Padel sendiri merupakan olahraga raket yang memadukan unsur tenis dan squash. Permainannya dilakukan di lapangan berukuran lebih kecil dibandingkan lapangan tenis, dikelilingi dinding kaca atau pagar kawat sebagai bagian arena. Inilah yang membuat ritme permainan menjadi cepat dan penuh tantangan.
Baca Juga
Risiko Kesehatan Mengintai Bila Hanya Ikut Tren
Meskipun menyenangkan, tren padel juga membawa risiko bagi kesehatan. Banyak orang ikut bermain tanpa persiapan matang, hanya karena tak ingin tertinggal dari lingkaran sosialnya. Padahal, olahraga ini membutuhkan teknik dasar dan kondisi fisik yang memadai.
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Kota Depok, Indriati, menekankan pentingnya persiapan sebelum mencoba padel. Menurutnya, pemanasan yang baik adalah kunci untuk mencegah cedera.
“Pemanasan membutuhkan waktu minimal 10 sampai 15 menit dengan fokus pada area tubuh yang aktif digunakan saat bermain padel, terutama pergelangan kaki, lutut, bahu, punggung, dan siku,” jelasnya.
Selain itu, pemula disarankan untuk berlatih bersama instruktur profesional. Teknik footwork, posisi badan, hingga cara memukul yang tepat harus dipahami lebih dulu agar permainan berjalan aman dan nyaman.
Persiapan Penting Sebelum Bermain Padel
Tidak kalah penting, memilih peralatan yang tepat juga menjadi bagian dari persiapan. Sepatu khusus dengan grip sesuai lapangan akan membantu mengurangi risiko tergelincir. Begitu pula pemilihan raket yang disesuaikan dengan level kemampuan pemain.
Indriati juga mengingatkan agar kondisi fisik ditingkatkan sebelum rutin bermain padel. Latihan penguatan otot melalui lari, gym, atau kalistenik dapat membantu tubuh lebih siap menghadapi gerakan eksplosif dalam permainan.
“Selain itu juga perlu untuk meningkatkan kondisi fisik melalui latihan penguatan otot, bahu, tungkai yang dilakukan dengan lari, gym, atau olahraga kalistenik,” tambahnya.
Jangan Abaikan Cedera Kecil
Mengikuti tren tanpa persiapan justru bisa berujung cedera. Oleh karena itu, pemula sebaiknya memulai dengan intensitas ringan dan meningkatkannya secara bertahap. Jika jarang berolahraga sebelumnya, hindari langsung bermain dengan tempo tinggi.
Menurut Indriati, cedera yang umum terjadi pada padel antara lain cedera pergelangan tangan atau siku mirip tennis elbow, cedera lutut akibat perubahan arah cepat, hingga nyeri punggung bawah karena rotasi tubuh berulang.
Jika cedera terjadi, ada langkah pertolongan pertama yang bisa dilakukan. Metode PRICE (protection, rest, ice, compression, elevation) dapat menjadi solusi awal sebelum mendapatkan penanganan medis.
“Segera lakukan pemeriksaan ke dokter ahli ortopedi saat terjadi cedera agar mendapat pertolongan yang tepat dan penanganan sedini mungkin,” ungkap Indriati.
Manfaat Padel untuk Tubuh dan Pikiran
Di balik risiko yang ada, padel tetap memberikan manfaat besar bagi kesehatan. Gerakan lari cepat, pukulan raket, serta perubahan arah dinamis membantu meningkatkan kebugaran kardiovaskular. Kalori yang terbakar pun lebih banyak dibandingkan olahraga ringan lainnya.
“Olahraga ini juga memperkuat otot tubuh, mulai dari kaki, lengan, hingga punggung, agar tubuh lebih bugar, kuat, dan tidak mudah lelah dalam menjalani aktivitas sehari-hari,” jelas Indriati.
Selain fisik, padel juga memberi dampak positif pada mental. Karena dimainkan berpasangan atau tim, olahraga ini menciptakan kesempatan bersosialisasi, memperluas pertemanan, dan mempererat kebersamaan.
Lebih jauh, aktivitas fisik yang menyenangkan dapat menurunkan stres, memperbaiki mood, dan meningkatkan rasa percaya diri. Hal ini membuat padel bukan hanya sekadar olahraga, melainkan juga sarana menjaga keseimbangan hidup.
Bijak dalam Menyikapi Tren Padel
Popularitas padel memang tengah melonjak, namun bijak dalam menyikapinya jauh lebih penting daripada sekadar mengikuti tren. Persiapan fisik, teknik, dan peralatan harus diperhatikan agar olahraga ini benar-benar bermanfaat.
Jika dilakukan dengan cara yang tepat, padel bisa menjadi aktivitas menyenangkan sekaligus menyehatkan. Namun, bila hanya dijalani demi gengsi sosial, risiko cedera bisa lebih besar daripada manfaat yang diperoleh.
Oleh karena itu, menjadikan padel sebagai gaya hidup sehat akan jauh lebih berharga daripada sekadar ikut-ikutan tren. Dengan begitu, tubuh tetap bugar, pikiran lebih segar, dan relasi sosial pun semakin kuat.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Detail Spesifikasi Lengkap Huawei MatePad 11.5 dan Fitur Unggulannya
- Selasa, 30 September 2025
Berita Lainnya
Manchester United Tanpa Ruben Amorim, Enam Bintang Siap Bersinar
- Selasa, 30 September 2025
Manchester United Bidik Oliver Glasner, Amorim Masih Dipercaya MU
- Selasa, 30 September 2025
Deretan Pemain Muslim Ikonik Manchester City, Nomor 4 Bikin Haru
- Selasa, 30 September 2025
Real Madrid Dibantai Atletico 2-5, Xabi Alonso Ungkap 5 Penyebab Kekalahan
- Selasa, 30 September 2025
Terpopuler
1.
ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina
- 30 September 2025
2.
Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar
- 30 September 2025
3.
Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data
- 30 September 2025
4.
Subsidi Energi 2025 Belum Tepat Sasaran, Menkeu Siapkan Transformasi
- 30 September 2025
5.
Harga CPO Turun Tertekan Minyak Nabati dan Minyak Mentah
- 30 September 2025