Rabu, 01 Oktober 2025

Klub Super League 2025 26 Masih Percaya Proses Pelatih

Klub Super League 2025 26 Masih Percaya Proses Pelatih
Klub Super League 2025/26 Masih Percaya Proses Pelatih

JAKARTA - Super League musim 2025/26 menghadirkan fenomena menarik yang jarang terjadi di kancah sepak bola Indonesia. Hingga kompetisi menutup pekan ketujuh pada Minggu (28/9/2025), tidak ada satu pun pelatih yang harus kehilangan pekerjaannya. 

Situasi ini memperlihatkan adanya pergeseran budaya dalam pengelolaan klub, di mana kesabaran mulai menggantikan kebiasaan lama yang penuh tekanan.

Biasanya, Liga 1 identik dengan manajemen klub yang cepat mengambil langkah ekstrem. Hanya butuh beberapa hasil buruk, maka posisi pelatih bisa langsung terancam. Fenomena ini sering melahirkan istilah "manajemen bersumbu pendek", sebuah gambaran tentang betapa singkatnya napas kepercayaan yang diberikan klub terhadap nakhoda tim. 

Baca Juga

Borneo FC Kokoh di Puncak Super League Usai Kalahkan Persija 3 1

Namun musim ini, cerita tampak berbeda. Klub-klub lebih memilih menunggu, mendukung, dan memberi kesempatan, sembari menaruh keyakinan pada proses.

Tidak Ada Pemecatan hingga Pekan Ketujuh

Ketika kompetisi baru berjalan tujuh pekan, biasanya sudah ada beberapa pelatih yang menjadi korban kegagalan tim. Namun Super League 2025/26 justru mencatatkan rekor baru. Hingga Minggu (28 September 2025), belum ada kabar resmi mengenai pemecatan pelatih, baik dari tim papan atas maupun penghuni dasar klasemen.

Hal ini memperlihatkan adanya komitmen dari manajemen klub untuk lebih menghargai kerja jangka panjang. Filosofi “percaya proses” tampaknya mulai benar-benar diadopsi dalam dunia sepak bola Indonesia.

Juara Bertahan Tetap Tenang Meski Terseok

Persib Bandung menjadi salah satu sorotan. Sebagai juara bertahan dua musim beruntun, ekspektasi terhadap mereka tentu tinggi. Namun hingga pekan ketujuh, Maung Bandung harus puas berada di peringkat keenam klasemen sementara, tertinggal delapan poin dari pemuncak klasemen.

Dalam situasi normal Liga 1 sebelumnya, posisi Bojan Hodak bisa saja sudah terancam. Namun kali ini, manajemen Persib menunjukkan sikap berbeda. Mereka tetap memberikan kepercayaan kepada pelatih asal Kroasia itu, mengingat rekam jejaknya membawa klub meraih gelar juara dua musim berturut-turut. Keputusan mempertahankan Hodak mencerminkan sikap realistis bahwa membangun tim tangguh membutuhkan konsistensi dan stabilitas.

Klub Papan Bawah Juga Tidak Gegabah

Menariknya, kesabaran tidak hanya ditunjukkan klub papan atas. Tim yang tengah berjuang di papan bawah pun tampak memilih jalan serupa. Semen Padang, misalnya, kini masih berkutat di dasar klasemen dengan koleksi empat poin. Meski berada dalam posisi sulit, manajemen klub tidak serta merta mengambil langkah pemecatan terhadap Eduardo Almeida.

Pelatih asal Portugal itu masih dipercaya untuk memimpin tim karena Semen Padang masih memiliki satu laga tunda yang bisa memperbaiki posisi mereka. Keputusan ini memberi sinyal bahwa klub-klub mulai menyadari pemecatan pelatih bukanlah solusi instan. Justru, memberi waktu untuk beradaptasi dan memperbaiki permainan bisa jadi langkah yang lebih bijak.

Perubahan Budaya dalam Sepak Bola Indonesia

Fenomena ini menandai adanya pergeseran paradigma. Jika sebelumnya pelatih sering kali menjadi kambing hitam atas hasil buruk, kini klub mulai belajar bahwa sepak bola adalah permainan yang penuh variabel. Tidak semua masalah bisa diatasi dengan pergantian pelatih.

Mengganti pelatih di tengah musim tidak hanya memengaruhi strategi dan taktik, tetapi juga bisa mengguncang stabilitas tim. Adaptasi terhadap gaya baru sering kali memakan waktu, yang justru berisiko membuat performa semakin anjlok. Oleh karena itu, langkah sabar yang ditunjukkan manajemen klub musim ini bisa dipandang sebagai langkah positif dalam membangun profesionalisme sepak bola nasional.

Percaya Proses, Menuai Hasil

Kunci dari semua ini adalah kesadaran bahwa pencapaian besar membutuhkan waktu. Kesuksesan tidak datang dalam sekejap, dan konsistensi hanya bisa dibangun melalui proses panjang. Filosofi ini tampaknya kini benar-benar mulai mengakar. Klub-klub Super League memilih menaruh harapan pada proses jangka panjang, meski harus menghadapi tekanan suporter maupun media.

Persib Bandung dengan Bojan Hodak adalah contoh nyata. Manajemen paham bahwa perjalanan mempertahankan gelar bukan sekadar soal hasil dalam tujuh laga awal, melainkan soal bagaimana tim bisa berkembang sepanjang musim. Demikian pula Semen Padang yang tetap memberikan kepercayaan kepada Eduardo Almeida, meski berada di dasar klasemen.

Tantangan Musim Panjang

Meski hingga pekan ketujuh belum ada pergantian pelatih, tantangan sesungguhnya justru ada di depan. Kompetisi masih panjang, dan tekanan dari suporter serta media bisa meningkat seiring jalannya musim. Jika tren buruk terus berlanjut, bukan tidak mungkin manajemen kembali pada kebiasaan lama.

Namun, setidaknya, Super League 2025/26 sudah memberi contoh baru. Klub-klub berusaha menahan diri, menunjukkan sikap lebih bijak, dan mengedepankan profesionalisme. Situasi ini diharapkan bisa terus berlanjut, sehingga sepak bola Indonesia tidak lagi dikenal sebagai liga dengan tingkat pergantian pelatih yang terlalu tinggi.

Super League 2025/26 hingga pekan ketujuh menjadi saksi lahirnya budaya baru di sepak bola Indonesia. Tidak ada pemecatan pelatih, baik dari klub papan atas seperti Persib Bandung maupun tim papan bawah seperti Semen Padang. Semua masih diberi ruang untuk bekerja, beradaptasi, dan memperbaiki performa.

Fenomena ini menjadi langkah awal yang baik untuk membangun stabilitas dan profesionalisme. Jika konsistensi dapat dijaga, bukan tidak mungkin iklim sepak bola Indonesia akan semakin sehat, dengan pelatih diberi kesempatan lebih luas untuk membuktikan kemampuan mereka.

Super League musim ini memberi pesan penting: sepak bola adalah perjalanan panjang, dan hanya dengan kesabaran, hasil maksimal bisa diraih.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Manchester United Tanpa Ruben Amorim, Enam Bintang Siap Bersinar

Manchester United Tanpa Ruben Amorim, Enam Bintang Siap Bersinar

Manchester United Bidik Oliver Glasner, Amorim Masih Dipercaya MU

Manchester United Bidik Oliver Glasner, Amorim Masih Dipercaya MU

Deretan Pemain Muslim Ikonik Manchester City, Nomor 4 Bikin Haru

Deretan Pemain Muslim Ikonik Manchester City, Nomor 4 Bikin Haru

Real Madrid Dibantai Atletico 2-5, Xabi Alonso Ungkap 5 Penyebab Kekalahan

Real Madrid Dibantai Atletico 2-5, Xabi Alonso Ungkap 5 Penyebab Kekalahan

Real Madrid Siap Hadapi Tantangan Perjalanan Jauh ke Kazakhstan

Real Madrid Siap Hadapi Tantangan Perjalanan Jauh ke Kazakhstan