Rabu, 01 Oktober 2025

ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina

ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina
ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina

JAKARTA - Kelangkaan BBM di sejumlah SPBU swasta mendorong Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) untuk mengambil langkah intensif. Bukan lagi sekadar imbauan, kementerian ini kini secara rutin mengirim surat setiap minggu kepada badan usaha (BU) swasta seperti Shell, BP-AKR, dan lainnya agar segera membeli bahan bakar minyak (BBM) dari Pertamina.

Pendekatan ini menunjukkan keseriusan pemerintah dalam memastikan ketersediaan pasokan BBM, sekaligus menggarisbawahi ketergantungan SPBU swasta terhadap suplai dari BUMN migas tersebut.

Surat Mingguan ESDM: Tekanan untuk Percepatan

Baca Juga

Marcus Rashford Gacor di Barcelona, Masa Depan Masih Misterius

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM Laode Sulaeman menegaskan bahwa langkah ini diambil sebagai bentuk pengawasan sekaligus desakan agar stok BBM di SPBU swasta kembali normal.

“Kalau Kementerian (ESDM) tinggal monitor saja. Kami maunya diimplementasikan (swasta membeli BBM dari Pertamina),” kata Laode saat ditemui selepas Peringatan Hari Jadi Pertambangan dan Energi di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Minggu (28 September 2025).

Laode mengungkapkan dirinya secara rutin menyurati Pertamina dan badan usaha swasta setiap minggu. “Makanya, minggu kemarin, Jumat, saya sudah bikin surat lagi ke Pertamina dan swasta agar segera mengimplementasikan (pembelian BBM dari Pertamina). Jadi, tiap minggu itu saya bersurat untuk mengingatkan,” tegasnya.

Stok BBM Swasta Tergantung Pertamina

Laode tidak menampik bahwa stok BBM di SPBU swasta sangat bergantung pada pasokan dari Pertamina. Tanpa adanya kesepakatan pembelian, potensi kelangkaan akan terus menghantui pengguna kendaraan di berbagai daerah.

Hingga saat ini, baru PT Vivo Energy Indonesia (Vivo) yang telah sepakat menyerap BBM dari Pertamina, sesuai pemberitaan yang beredar. Artinya, Shell, BP-AKR, dan BU swasta lainnya masih dalam proses negosiasi.

Negosiasi B2B Masih Berjalan

Meski pemerintah aktif mengingatkan, Laode menegaskan bahwa detail kesepakatan antara Pertamina dan BU swasta berada pada ranah business to business (B2B). Ia tidak mengetahui secara spesifik apa saja poin yang sedang dinegosiasikan.

“Yang jelas BBM-nya sudah ada di pelabuhan, di kargo. Jadi, sebenarnya ini tinggal kecepatan antara swasta dan Pertamina melakukan proses negosiasi,” jelasnya.

Menurutnya, tidak ada kebuntuan dalam pembahasan tersebut. “Enggak, enggak ada deadlock. Kan kemarin sudah ada (kesepakatan), tinggal poinnya saja. Jadi tunggu saja, minggu ini akan ada lagi (kesepakatan SPBU swasta membeli BBM dari Pertamina),” tutup Laode optimistis.

Harapan ESDM: Kesepakatan Baru Pekan Ini

Sebagai anak buah Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, Laode berharap proses negosiasi ini berbuah kesepakatan baru pekan ini, menyusul kesepakatan antara Vivo dan Pertamina sebelumnya.

Langkah ini diharapkan bisa mengatasi kelangkaan BBM di SPBU swasta sekaligus menjaga stabilitas distribusi bahan bakar di tengah tingginya kebutuhan masyarakat.

Konteks Kelangkaan BBM di SPBU Swasta

Sejumlah pemberitaan menunjukkan bahwa kelangkaan BBM tidak hanya terjadi di SPBU besar seperti Shell, tetapi juga di Vivo. Bahkan, ada laporan bahwa stok bensin habis di beberapa titik. Hal ini memperkuat urgensi pemerintah untuk mendorong BU swasta segera membeli BBM dari Pertamina agar pasokan kembali stabil.

Kondisi ini menjadi pengingat bahwa keberlanjutan operasional SPBU swasta masih sangat terhubung dengan ekosistem Pertamina sebagai pemasok utama BBM di Indonesia.

Strategi Jangka Pendek vs Jangka Panjang

Langkah surat-menyurat mingguan dari ESDM bisa dianggap sebagai strategi jangka pendek untuk mempercepat suplai BBM ke SPBU swasta. Namun, langkah ini juga membuka pertanyaan mengenai strategi jangka panjang pemerintah untuk menciptakan sistem distribusi BBM yang lebih mandiri bagi BU swasta.

Sebab, selama ketergantungan pada Pertamina masih tinggi, kelangkaan BBM di SPBU non-Pertamina akan selalu berpotensi terjadi jika negosiasi pembelian tersendat.

Upaya Kementerian ESDM mengirim surat mingguan kepada Shell, BP-AKR, dan BU swasta lainnya adalah wujud keseriusan pemerintah dalam menjaga ketersediaan BBM. Meski detail negosiasi masih bersifat B2B, stok BBM di pelabuhan sudah tersedia, tinggal menunggu kecepatan implementasi pembelian antara pihak swasta dan Pertamina.

Dengan hanya Vivo yang sejauh ini telah sepakat membeli BBM dari Pertamina, publik berharap kesepakatan baru dengan Shell Cs segera terwujud agar kelangkaan BBM di SPBU swasta tidak berlarut-larut.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar

Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar

Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data

Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data

VinFast Produksi Mobil Listrik VF 3 Secara Lokal di Subang

VinFast Produksi Mobil Listrik VF 3 Secara Lokal di Subang

Penerbangan Ultra Long Haul China Eastern Resmi Dibuka

Penerbangan Ultra Long Haul China Eastern Resmi Dibuka

Penyeberangan Lembar–Padangbai Kini Beroperasi 24 Jam

Penyeberangan Lembar–Padangbai Kini Beroperasi 24 Jam