Jumat, 03 Oktober 2025

Duel Proyeksi IHSG: Analis Lokal Waspada, JP Morgan Optimistis

Duel Proyeksi IHSG: Analis Lokal Waspada, JP Morgan Optimistis
Duel Proyeksi IHSG: Analis Lokal Waspada, JP Morgan Optimistis

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menjadi perhatian utama menjelang penutupan pekan ini. Pasalnya, dua pandangan berbeda muncul dari analis dalam negeri dan lembaga riset internasional. 

MNC Sekuritas memberi peringatan risiko koreksi, sementara JP Morgan Sekuritas justru melihat peluang lebih besar bagi IHSG menembus level baru.

Pada perdagangan Kamis 2 Oktober 2025, IHSG berhasil ditutup menguat 0,34% ke level 8.071. Kenaikan tersebut didukung oleh volume beli yang cukup signifikan, meski pergerakannya masih terbilang konsolidatif. Analis menilai, momentum penguatan ini belum sepenuhnya aman dari potensi tekanan.

Baca Juga

Uptober Panaskan Pasar Kripto, Bitcoin Sentuh US$120.000 Lagi

Analis MNC Sekuritas: IHSG Rawan Koreksi

Tim analis MNC Sekuritas menilai, skenario pergerakan IHSG masih bercabang. Dalam skenario optimistis, IHSG berpeluang melanjutkan penguatan membentuk bagian dari wave [iii] dengan target 8.200–8.246. Namun, ada pula skenario sebaliknya yang menunjukkan potensi koreksi ke area 7.894–7.959.

“Namun, pada skenario sebaliknya (label hitam), IHSG rawan terkoreksi untuk menguji level 7.894–7.959,” tulis tim analis MNC Sekuritas.

MNC Sekuritas memproyeksikan level support IHSG hari ini berada di 8.005 dan 7.840, sedangkan level resistansi diperkirakan di kisaran 8.155–8.192.

Adapun saham-saham yang masuk daftar rekomendasi hari ini antara lain PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Indosat Tbk. (ISAT), PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk. (PANI), dan PT United Tractors Tbk. (UNTR). Saham-saham ini dianggap masih memiliki prospek menarik di tengah potensi gejolak pasar.

JP Morgan: Target IHSG Didorong ke 8.600

Berbeda dengan MNC Sekuritas yang berhati-hati, JP Morgan Sekuritas justru merevisi naik target IHSG. Tim analis yang dipimpin Henry Wibowo menilai potensi kembalinya aliran modal asing ke pasar emerging market dapat menjadi katalis penting bagi reli IHSG dalam 12 bulan ke depan.

“Kami menaikkan target IHSG dengan base case 8.600 dalam 12 bulan ke depan,” tulis JP Morgan dalam riset terbaru, Selasa (30/9/2025).

Lebih jauh, JP Morgan bahkan menyiapkan dua skenario ekstrem: IHSG bisa menembus 9.000 dalam bull case, namun juga berisiko turun hingga 6.600 dalam bear case.

Kenaikan target ini didukung oleh valuasi IHSG yang dinilai masih relatif murah. Price to earnings ratio (PER) IHSG berada di level 12 kali, atau 1,5 kali standar deviasi di bawah rata-rata 10 tahun terakhir. Hal ini membuka peluang re-rating, terutama jika arus modal asing kembali deras ke Indonesia.

Tantangan: Net Sell Asing dan Rupiah Melemah

Meski optimisme meningkat, tantangan bagi pasar saham Indonesia tetap nyata. Investor asing masih mencatat jual bersih (net sell) senilai sekitar US$3 miliar. Kondisi ini semakin diperparah oleh pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang mendekati 2% sejak Bank Indonesia memangkas suku bunga acuan.

Faktor ini menjadi perhatian serius karena depresiasi rupiah berpotensi menekan kinerja emiten yang memiliki utang berbasis dolar atau kebutuhan impor tinggi. Dengan demikian, meski prospek jangka menengah terlihat cerah, pergerakan jangka pendek IHSG masih penuh ketidakpastian.

Prospek Sektor: Konsumer dan Industri Positif, Energi Tertekan

JP Morgan Sekuritas turut menyoroti prospek sektoral yang bisa menjadi arah investasi. Beberapa sektor dinilai berpotensi outperform, sementara sektor lain justru mengalami tekanan.

Sektor industri dinaikkan dari netral menjadi overweight, terutama setelah peningkatan outlook terhadap PT Astra International Tbk. (ASII).

Sektor energi justru diturunkan dari netral ke downgrade akibat prospek permintaan dan pasokan batu bara yang melemah.

Sektor konsumer tetap overweight karena adanya belanja pemerintah dan stimulus ekonomi yang fokus menjaga konsumsi domestik.

Adapun saham-saham domestik yang disukai antara lain PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. (AMRT), PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk. (ICBP), PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI), dan PT Indosat Tbk. (ISAT). Selain itu, saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) dianggap menarik karena harganya mendekati Rp50 per saham.

“Kami menyukai emiten yang sensitif terhadap penurunan suku bunga seperti ASII, CTRA, PWON, dan juga ANTM sebagai proksi emas,” tulis JP Morgan.

Konsolidasi atau Reli?

Dengan perbedaan proyeksi antara analis lokal dan global, investor dihadapkan pada dua opsi strategi. Dalam jangka pendek, konsolidasi dan potensi koreksi tetap perlu diwaspadai, terutama dengan tekanan eksternal dari rupiah melemah. 

Namun dalam horizon lebih panjang, valuasi yang masih menarik dan peluang re-entry investor asing bisa menjadi pendorong reli baru.

Perbedaan pandangan ini juga memperlihatkan bahwa arah IHSG tidak hanya dipengaruhi faktor teknikal, tetapi juga makroekonomi domestik, arus modal global, hingga sentimen kebijakan pemerintah.

Penutup

Perdagangan Jumat (3/10/2025) akan menjadi ujian bagi IHSG: apakah mampu bertahan di atas level psikologis 8.000 atau justru terkoreksi ke bawah.

Investor disarankan tetap selektif dalam memilih saham, mengutamakan emiten dengan fundamental kuat, serta memperhatikan sektor yang masih mendapat dorongan dari stimulus domestik.

Dengan valuasi yang relatif murah dan potensi masuknya kembali modal asing, prospek IHSG masih terbuka positif dalam jangka menengah hingga panjang. Namun untuk saat ini, konsolidasi kemungkinan tetap akan mewarnai pergerakan indeks di lantai bursa.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian Hari Ini Turun

Harga Emas Antam, UBS, dan Galeri24 di Pegadaian Hari Ini Turun

Harga Emas Antam di Pegadaian Turun Hari Ini 3 Oktober 2025

Harga Emas Antam di Pegadaian Turun Hari Ini 3 Oktober 2025

Bank Syariah Nasional Hadir dengan Identitas Baru Resmi

Bank Syariah Nasional Hadir dengan Identitas Baru Resmi

BRI Salurkan Hampir Setengah Dana Suntikan Pemerintah

BRI Salurkan Hampir Setengah Dana Suntikan Pemerintah

BYD Atto 1 Hadir di Bandung, Solusi Kendaraan Ramah Lingkungan

BYD Atto 1 Hadir di Bandung, Solusi Kendaraan Ramah Lingkungan