Program MBG Kemenhan: Multivitamin Gratis Telah Penuhi Standar BPOM
JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemenhan) memastikan multivitamin yang dibagikan ke dapur makan bergizi (MBG) gratis telah memiliki izin edar dan sertifikasi dari BPOM. Kepala Biro Informasi Pertahanan, Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyatakan produk tersebut diproduksi oleh Pusat Farmasi Pertahanan (Pusfarhan) di bawah Badan Waran Pertahanan (Bawarhat) Kemenhan.
“Multivitamin yang didistribusikan ke kementerian koperasi merupakan produksi dari Pusfarhan yang sudah dialihkodalkan ke Bawarhat Kemenhan sejak 1 Oktober 2025. Lafi TNI telah berada di bawah Pusfarhan Bawarhat, yang memiliki fasilitas produksi obat dan multivitamin," jelas Frega.
Fasilitas Pusfarhan Kemenhan telah memenuhi standar Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) dan memiliki Nomor Izin Edar (NIE) dari BPOM. “Sebelum produksi harus memiliki CPOB, setelah itu harus memiliki NIE. Kedua sertifikasi ini dikeluarkan BPOM dan multivitamin telah memenuhinya," ungkap Frega.
Baca JugaCara Investasi Uang untuk Pelajar: Langkah Mudah Memulai Sejak Dini
Pengawasan dan Koordinasi Lintas Kementerian
Sebelumnya, Anggota Komisi IX DPR RI, Nurhadi, meminta Kemenhan berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan BPOM terkait distribusi 4,8 juta butir multivitamin ke dapur MBG. Ia menekankan bahwa penguatan ketahanan kesehatan masyarakat harus tetap berada dalam koridor kebijakan nasional.
“Tanpa koordinasi dengan Kemenkes dan BPOM, niat baik bisa berujung pada persoalan serius di lapangan," kata Nurhadi, Selasa (7/10/2025). Ia menambahkan bahwa penyaluran obat dan vitamin bukan sekadar distribusi logistik karena menyangkut keselamatan masyarakat.
Setiap produk kesehatan harus melalui uji, pengawasan, dan sertifikasi yang ketat sebelum sampai ke masyarakat. Nurhadi mengingatkan agar fungsi militer tidak tumpang tindih dengan lembaga sipil dalam urusan kesehatan.
“Kami memandang penting adanya sinergi lintas kementerian agar tidak terjadi pergeseran fungsi dari sipil ke militer dalam urusan kesehatan masyarakat," tutur Nurhadi. Ia menegaskan peran TNI dalam distribusi multivitamin semestinya hanya dukungan logistik, bukan menggantikan fungsi teknis lembaga kesehatan.
Distribusi multivitamin MBG tetap akan dipantau secara ketat untuk memastikan keamanan bagi masyarakat. Dengan koordinasi lintas kementerian, program ini diharapkan berjalan sesuai prosedur dan bermanfaat maksimal.
Peran Strategis TNI dalam Program MBG
TNI berperan sebagai pengawal distribusi logistik multivitamin ke dapur MBG di seluruh Indonesia. Peran ini dimaksudkan agar penyaluran berjalan cepat, aman, dan tepat sasaran, terutama untuk wilayah terpencil.
Distribusi dilakukan secara bertahap untuk menjamin stok multivitamin selalu tersedia di setiap dapur MBG. Hal ini juga mencegah terjadinya kekurangan atau penumpukan barang yang bisa mengganggu distribusi.
Dengan adanya pengawasan dari BPOM dan dukungan logistik TNI, keamanan dan kualitas multivitamin MBG menjadi terjamin. Program ini diharapkan mendukung ketahanan gizi masyarakat sekaligus menegaskan pentingnya sinergi antar lembaga negara.
Rekomendasi
