Jumat, 10 Oktober 2025

FSPPB Ungkap Fakta Lapangan, Isu BBM Oplosan Pertamina Dipastikan Tidak Benar

FSPPB Ungkap Fakta Lapangan, Isu BBM Oplosan Pertamina Dipastikan Tidak Benar
FSPPB Ungkap Fakta Lapangan, Isu BBM Oplosan Pertamina Dipastikan Tidak Benar

JAKARTA - Federasi Serikat Pekerja Pertamina Bersatu (FSPPB) menyerukan kepada masyarakat dan seluruh elemen bangsa untuk bersatu melindungi Pertamina dari berbagai serangan isu negatif. Ajakan ini ditujukan kepada akademisi, serikat pekerja, hingga mahasiswa agar turut menjaga perusahaan energi milik negara dari tudingan yang menyesatkan.

Dalam seruan tersebut, FSPPB menekankan bahwa upaya menyelamatkan Pertamina sejatinya adalah tindakan untuk melindungi rakyat dan negara. Menurut mereka, serangan terhadap Pertamina bukan hanya persoalan korporasi, melainkan menyangkut kedaulatan energi nasional.

Diskusi Reintegrasi Pertamina dan Isu Energi Nasional

Baca Juga

Pipa Gas WNTS–Pemping Jadi Langkah Strategis PLN EPI Perkuat Ketahanan Energi Nasional

Pernyataan ini disampaikan dalam forum Focus Group Discussion (FGD) bertema Reintegrasi Pertamina dan Isu Energi Nasional. Acara tersebut dihadiri oleh puluhan aktivis buruh yang tergabung dalam Forum Komunikasi Serikat Pekerja BUMN dan Aliansi Serikat Buruh Indonesia.

Dalam forum itu, para peserta berdiskusi dan mengkritisi beragam isu seputar energi nasional, termasuk rumor tentang kualitas bahan bakar Pertamina. Mereka bersepakat bahwa serangan terhadap citra Pertamina telah meluas dan harus direspons secara serius.

Presiden FSPPB, Arie Gumilar, dalam sambutannya menegaskan bahwa saat ini Pertamina sedang menghadapi serangan opini publik yang masif dan terstruktur. Ia menilai berita negatif dan tudingan tanpa dasar terus disebarkan untuk menggiring persepsi masyarakat agar memusuhi perusahaan milik bangsa sendiri.

Arie menyoroti bahwa di sisi lain, perusahaan swasta maupun asing justru kerap ditampilkan seolah lebih unggul dan efisien. Ia menyebut hal ini sebagai bentuk pembentukan opini yang disengaja untuk melemahkan dukungan publik terhadap BUMN energi tersebut.

Menurut Arie, pembusukan citra Pertamina tidak terjadi begitu saja, melainkan bagian dari skenario besar untuk mempercepat proses swastanisasi pengelolaan energi nasional. “Kami di FSPPB meyakini bahwa pembusukan citra Pertamina ini bukan kebetulan, melainkan bagian dari skenario besar agar aset strategis bangsa jatuh ke tangan korporasi global,” ujar Arie.

Uji Coba Langsung Bantah Isu BBM Oplosan

FGD tersebut juga menghadirkan sesi menarik saat isu seputar BBM Pertalite yang dicampur etanol menjadi topik utama. Salah seorang peserta menantang pembuktian langsung terhadap video viral yang menyebut kandungan etanol dalam Pertalite mencapai 50 persen.

Menanggapi tantangan itu, panitia memilih secara acak satu kendaraan roda dua milik peserta FGD untuk diambil sampel bahan bakarnya sebanyak 500 mililiter. Pengujian dilakukan di hadapan seluruh peserta agar hasilnya dapat disaksikan bersama.

Dalam uji coba tersebut, air dimasukkan hingga batas tertentu lalu dicampur dengan sampel BBM, kemudian dikocok secara stabil. Setelah dibiarkan beberapa saat, volume air tetap tidak berubah, yang menunjukkan bahwa tidak ada campuran etanol di dalam bahan bakar tersebut.

Hasil pengujian itu membantah klaim dalam video yang sempat viral di masyarakat. Dengan demikian, tudingan bahwa Pertalite mengandung 50 persen etanol dipastikan hoaks dan tidak memiliki dasar ilmiah.

Melalui pembuktian langsung itu, FSPPB menegaskan bahwa masyarakat harus lebih kritis terhadap isu yang beredar. Mereka mengingatkan agar publik tidak mudah terprovokasi oleh informasi yang belum terverifikasi.

Pertamina Simbol Kedaulatan Energi Nasional

FSPPB menilai, upaya mengguncang kepercayaan masyarakat terhadap Pertamina berpotensi melemahkan kemandirian bangsa di sektor energi. Mereka mengingatkan bahwa bila energi nasional dikuasai oleh pihak swasta dan asing, maka kedaulatan negara akan terancam.

“Jika energi dikendalikan oleh swasta dan asing, maka kemakmuran dan kedaulatan rakyat akan ikut tergadai,” tegas Arie dalam forum tersebut. Ia menambahkan bahwa pengelolaan energi seharusnya tetap berada di bawah kendali negara demi menjamin keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

FGD itu menjadi momentum bagi para pekerja BUMN dan akademisi untuk menegaskan kembali pentingnya kedaulatan energi nasional. Mereka menilai, keberadaan Pertamina bukan hanya sebagai perusahaan bisnis, tetapi juga sebagai benteng strategis dalam menjaga kepentingan bangsa.

Para peserta FGD sepakat bahwa segala bentuk upaya untuk mendiskreditkan Pertamina harus dilawan dengan fakta dan data. Mereka berharap, publik lebih memahami bahwa setiap isu negatif terhadap perusahaan ini dapat berdampak luas terhadap stabilitas nasional.

Selain itu, FSPPB juga menyerukan agar pemerintah dan masyarakat memperkuat sinergi dalam menjaga Pertamina. Dukungan publik dinilai sangat penting agar perusahaan dapat terus berperan sebagai penggerak utama pembangunan energi nasional.

Forum tersebut akhirnya menghasilkan seruan moral bagi semua pihak agar tidak mudah termakan isu tanpa dasar. Mereka menekankan bahwa menjaga citra Pertamina berarti menjaga martabat bangsa dan masa depan kedaulatan energi Indonesia.

Dengan berbagai paparan dan pembuktian tersebut, FGD yang digelar FSPPB menjadi simbol perlawanan terhadap hoaks dan upaya penggiringan opini negatif. Peserta forum meyakini bahwa kebenaran harus disuarakan agar kepercayaan publik terhadap Pertamina tetap terjaga.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Yamaha Musik Indonesia Resmikan Showroom DEXAT Pertama Berkonsep Hub di Bali

Yamaha Musik Indonesia Resmikan Showroom DEXAT Pertama Berkonsep Hub di Bali

Brantas Abipraya Bangun Hunian Layak bagi Korban Erupsi Gunung Ruang

Brantas Abipraya Bangun Hunian Layak bagi Korban Erupsi Gunung Ruang

PT Kalimantan Prima Persada Buka Lowongan Kerja 2025 untuk Lulusan Baru dan Profesional

PT Kalimantan Prima Persada Buka Lowongan Kerja 2025 untuk Lulusan Baru dan Profesional

Allianz Life Indonesia Jaga Stabilitas Keuangan, Aset Capai Rp 36,76 Triliun di 2025

Allianz Life Indonesia Jaga Stabilitas Keuangan, Aset Capai Rp 36,76 Triliun di 2025

BRI Insurance Catat Laba Rp 467 Miliar, Bukti Ketangguhan di 2025

BRI Insurance Catat Laba Rp 467 Miliar, Bukti Ketangguhan di 2025