Rabu, 05 November 2025

Rempah Indonesia Bukukan Transaksi Rp239,4 Miliar di Belanda

Rempah Indonesia Bukukan Transaksi Rp239,4 Miliar di Belanda
Rempah Indonesia Bukukan Transaksi Rp239,4 Miliar di Belanda

JAKARTA - Keberhasilan Indonesia dalam memperkenalkan kekayaan rempah-rempah Nusantara kembali menorehkan hasil positif.

Melalui misi dagang Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI bertajuk “Where Spices Tell Stories” yang digelar di Belanda pada 29 Oktober–1 November 2025, Indonesia berhasil mencatatkan potensi transaksi senilai 14,6 juta dolar AS atau sekitar Rp239,4 miliar.

Capaian ini menjadi sinyal optimistis bagi penguatan ekspor sektor rempah dan bumbu Nusantara yang semakin diminati pasar global, khususnya Eropa.

Baca Juga

Harga Minyak Sawit Mentah Menguat Lagi, CPO Kembali Menarik Minat Pasar

Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kemendag, Fajarini Puntodewi, mengatakan hasil tersebut menegaskan bahwa produk rempah Indonesia memiliki daya tarik tinggi, baik dari segi aroma, kualitas, maupun nilai tambahnya.

“Importir Eropa menilai produk rempah dan bumbu Indonesia memiliki keunggulan dari segi aroma dan kualitas. Produk kita juga berpotensi untuk memenuhi kebutuhan pasar pangan organik dan berkelanjutan yang sedang berkembang pesat di Eropa,” ujar Puntodewi dalam keterangan di Jakarta.

Rempah-rempah yang paling diminati pada misi dagang kali ini antara lain pala, lada putih, kunyit, jahe, serta bumbu makanan siap pakai, yang dianggap memiliki cita rasa khas dan karakter kuat khas Indonesia.

Forum Bisnis di Amsterdam Jadi Magnet Transaksi

Potensi transaksi besar tersebut diperoleh melalui forum bisnis dan penjajakan kerja sama (business matching) yang berlangsung di Indonesia House Amsterdam pada 30 Oktober 2025. Dalam kegiatan ini, para pelaku usaha Indonesia mempresentasikan produk rempah unggulan mereka kepada calon pembeli dari Belanda, Prancis, dan Jerman.

Sebanyak sepuluh pelaku usaha Indonesia turut berpartisipasi dalam kegiatan ini, mendapatkan kesempatan untuk berinteraksi langsung dengan mitra dagang Eropa, memperkenalkan produk, serta memperluas jejaring distribusi di Belanda—yang dikenal sebagai pintu gerbang utama perdagangan Eropa.

Misi dagang tersebut menjadi wadah strategis bagi pelaku usaha lokal untuk memahami karakter pasar Eropa, termasuk tren konsumen yang kini semakin mengutamakan produk organik, ramah lingkungan, dan memiliki nilai sosial.

Selain mempromosikan produk, forum ini juga menjadi ajang memperkuat jejaring bisnis jangka panjang, di mana para eksportir Indonesia dapat mempelajari kebutuhan, standar, serta regulasi yang berlaku di pasar Eropa.

Kunjungan ke Importir Besar Perkuat Pemahaman Pasar Eropa

Tak hanya berhenti di forum bisnis, para peserta misi dagang juga mengunjungi sejumlah importir besar di Belanda, seperti Amboina, Nesia Food BV, Bina BV, dan INA Trading/Furnilux.

Kunjungan ini bertujuan memahami lebih dalam pola impor dan distribusi produk rempah di pasar Eropa, termasuk rantai pasok, sistem penyimpanan, hingga strategi branding yang disukai konsumen.

Melalui kegiatan ini, pelaku usaha Indonesia memperoleh gambaran konkret mengenai standar kualitas dan regulasi ekspor yang ditetapkan oleh Uni Eropa, sehingga diharapkan dapat meningkatkan daya saing produk di pasar global.

“Belanda bukan hanya pasar potensial, tetapi juga gerbang utama distribusi produk rempah Indonesia ke seluruh kawasan Eropa,” ujar Puntodewi.

Langkah ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat rempah dunia modern, dengan memperluas akses pasar sekaligus memastikan keberlanjutan dan nilai tambah bagi petani serta pelaku industri kecil di tanah air.

Kemendag Bangun Kolaborasi Strategis dengan Lembaga Belanda

Sebagai bagian dari rangkaian misi dagang tersebut, Kementerian Perdagangan juga menjalin pertemuan bilateral dengan Centre for the Promotion of Imports from Developing Countries (CBI) dan Netherlands Enterprise Agency (RVO) pada 31 Oktober 2025.

Pertemuan ini membahas sejumlah isu strategis, antara lain:

Penguatan kelembagaan ekspor untuk memastikan pelaku usaha Indonesia siap memenuhi standar global,

Pengembangan produk ekspor bernilai tinggi, serta

Akses pasar yang lebih luas bagi sektor pertanian dan perikanan.

Kolaborasi ini dinilai penting untuk meningkatkan kualitas ekspor Indonesia di sektor yang menjadi keunggulan nasional, termasuk rempah, hasil pertanian, dan produk olahan.

Belanda, yang selama ini menjadi mitra dagang penting Indonesia di Eropa, memainkan peran besar dalam mendukung akses logistik dan distribusi ke pasar-pasar strategis lainnya di kawasan tersebut.

“Kerja sama ini tidak hanya memperkuat ekspor rempah, tetapi juga mendorong transfer pengetahuan, inovasi, dan peningkatan kapasitas pelaku usaha nasional,” kata Puntodewi.

Rempah Nusantara: Dari Warisan Leluhur ke Pasar Dunia

Keberhasilan misi dagang ini menunjukkan bahwa rempah Indonesia masih menjadi primadona di pasar internasional.
Daya tarik utama rempah Nusantara tidak hanya terletak pada rasa dan aroma yang khas, tetapi juga cerita budaya dan sejarah panjang yang melekat di dalamnya.

Misi dagang bertema “Where Spices Tell Stories” dengan tepat menggambarkan semangat tersebut — bahwa setiap rempah membawa kisah dan identitas bangsa Indonesia yang telah menjadi bagian dari jalur perdagangan dunia sejak berabad-abad lalu.

Kini, dengan dukungan pemerintah dan sinergi pelaku usaha, rempah Nusantara memasuki babak baru, memadukan warisan tradisional dengan pendekatan modern berbasis inovasi, kualitas, dan keberlanjutan.

Dengan langkah ini, Indonesia tidak hanya mengekspor produk, tetapi juga menyampaikan narasi kekayaan budaya bangsa kepada dunia.

Misi Dagang Bukti Ketangguhan Ekspor Indonesia

Capaian potensi transaksi sebesar Rp239,4 miliar di Belanda menjadi pencapaian penting bagi sektor rempah Indonesia. Keberhasilan ini menegaskan bahwa produk lokal memiliki daya saing global jika dikembangkan dengan strategi yang tepat, kolaborasi yang kuat, dan pemahaman mendalam terhadap kebutuhan pasar internasional.

Misi dagang “Where Spices Tell Stories” bukan sekadar kegiatan promosi, tetapi juga wujud nyata diplomasi ekonomi Indonesia yang mengangkat rempah Nusantara sebagai ikon kebanggaan nasional dan sumber kesejahteraan rakyat.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Indonesia Catat 14 Juta Pelaku Usaha, Investasi dan Lapangan Kerja Meningkat

Indonesia Catat 14 Juta Pelaku Usaha, Investasi dan Lapangan Kerja Meningkat

Beras Jadi Penopang Inflasi Oktober 2025, Stabilkan Harga Pangan Nasional

Beras Jadi Penopang Inflasi Oktober 2025, Stabilkan Harga Pangan Nasional

Indonesia Berhasil Tekan Harga Beras Dunia Lewat Produksi Nasional Besar

Indonesia Berhasil Tekan Harga Beras Dunia Lewat Produksi Nasional Besar

Kenaikan Harga Tembaga Dipicu Permintaan Global Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan

Kenaikan Harga Tembaga Dipicu Permintaan Global Kendaraan Listrik dan Energi Terbarukan

Sertifikasi Halal Dorong UMKM Indonesia Tembus Pasar Global dan Kuatkan Ekonomi

Sertifikasi Halal Dorong UMKM Indonesia Tembus Pasar Global dan Kuatkan Ekonomi