Harga Emas Antam Hari Ini, 7 November 2025: UBS dan Galeri 24 Naik, Antam Stabil
JAKARTA - Harga emas batangan di pasar domestik pada Jumat, 7 November 2025 menunjukkan dinamika yang menarik.
Di saat dua merek emas, yakni UBS dan Galeri 24, kompak menguat, harga emas keluaran PT Aneka Tambang Tbk (Antam) justru terlihat stabil dibandingkan hari sebelumnya.
Pergerakan yang berbeda arah ini mencerminkan kondisi pasar logam mulia nasional yang masih berada di bawah bayang-bayang fluktuasi harga emas dunia serta nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS).
Baca JugaOJK Fokus Perkuat Kepercayaan dan Ketahanan Pasar Modal Hadapi Tahun 2026
Para pelaku pasar menilai, situasi tersebut menjadi sinyal bahwa emas domestik masih sensitif terhadap perubahan eksternal yang berasal dari pasar global.
Kinerja Emas UBS dan Galeri 24: Kompak Naik Tipis
Dua merek emas 24 karat yang diperdagangkan di Pegadaian, yaitu UBS dan Galeri 24, sama-sama mencatatkan kenaikan harga pada perdagangan Jumat pagi. Kenaikan ini sekaligus menandai berakhirnya tren pelemahan yang sempat terjadi pada perdagangan sehari sebelumnya.
Berdasarkan data resmi Pegadaian, harga emas UBS kini berada di posisi Rp 2.371.000 per gram, naik dari level sebelumnya. Sementara itu, harga emas Galeri 24 juga menguat ke Rp 2.368.000 per gram.
Walaupun kenaikannya tidak terlalu besar, penguatan dua merek tersebut mencerminkan adanya peningkatan minat beli di kalangan konsumen ritel maupun investor kecil menjelang akhir pekan.
Berikut daftar harga lengkap emas UBS dan Galeri 24 di Pegadaian per Jumat, 7 November 2025, pukul 06.00 WIB:
Harga Emas UBS
0,5 gram: Rp 1.282.000
1 gram: Rp 2.371.000
2 gram: Rp 4.705.000
5 gram: Rp 11.625.000
10 gram: Rp 23.129.000
25 gram: Rp 57.707.000
50 gram: Rp 115.177.000
100 gram: Rp 230.264.000
250 gram: Rp 575.488.000
500 gram: Rp 1.149.624.000
Harga Emas Galeri 24
0,5 gram: Rp 1.242.000
1 gram: Rp 2.368.000
2 gram: Rp 4.666.000
5 gram: Rp 11.581.000
10 gram: Rp 23.099.000
25 gram: Rp 57.605.000
50 gram: Rp 115.121.000
100 gram: Rp 230.128.000
250 gram: Rp 571.661.000
500 gram: Rp 1.143.322.000
1.000 gram: Rp 2.286.644.000
Kenaikan harga UBS dan Galeri 24 ini menandakan adanya respons pasar terhadap fluktuasi harga emas global yang mulai bergerak naik di awal November 2025.
Kecenderungan penguatan dolar AS yang sedikit melandai serta penurunan imbal hasil obligasi AS turut memberi ruang bagi harga emas untuk bergerak naik secara terbatas.
Harga Emas Antam Tetap Stabil di Tengah Volatilitas
Berbeda dengan dua merek sebelumnya, harga emas Antam pada Jumat, 7 November 2025 tidak mengalami perubahan dari posisi hari sebelumnya.
Berdasarkan data resmi dari PT Aneka Tambang Tbk, harga jual emas Antam tetap di Rp 2.287.000 per gram, sedangkan harga buyback (pembelian kembali) oleh Antam juga stabil di Rp 2.152.000 per gram. Dengan demikian, selisih antara harga jual dan harga beli atau spread masih berada di kisaran Rp 135.000 per gram.
Kondisi ini menunjukkan bahwa emas Antam sedang berada pada fase konsolidasi setelah sebelumnya mencatat kenaikan signifikan sebesar Rp 27.000 per gram. Meskipun stabil, harga tersebut masih tergolong tinggi dibandingkan posisi harga di awal Oktober 2025.
Berikut daftar harga emas Antam per Jumat, 7 November 2025 (belum termasuk pajak PPh 0,25%):
0,5 gram: Rp 1.193.500
1 gram: Rp 2.287.000
2 gram: Rp 4.514.000
3 gram: Rp 6.746.000
5 gram: Rp 11.210.000
10 gram: Rp 22.365.000
25 gram: Rp 55.787.000
50 gram: Rp 111.495.000
100 gram: Rp 222.912.000
250 gram: Rp 557.015.000
500 gram: Rp 1.113.820.000
1.000 gram: Rp 2.227.600.000
Harga emas Antam akan diperbarui setiap hari di situs resmi Logam Mulia pada pukul 08.30 WIB. Pergerakan stabil ini memberikan sinyal bahwa pelaku pasar sedang menunggu arah harga global berikutnya sebelum melakukan aksi beli atau jual yang signifikan.
Analisis Pasar: Fluktuatif, tetapi Masih Berpotensi Naik
Para analis komoditas menilai bahwa pergerakan harga emas, baik di pasar internasional maupun domestik, masih bersifat fluktuatif. Hal ini terutama dipengaruhi oleh kebijakan suku bunga Federal Reserve (The Fed), penguatan dolar AS, serta berbagai ketegangan geopolitik global yang terus berkembang.
Kendati demikian, sejumlah pengamat memperkirakan bahwa harga emas masih memiliki peluang untuk kembali naik dalam jangka menengah.
Jika ketidakpastian ekonomi global berlanjut misalnya karena perlambatan ekonomi AS atau ketegangan di Timur Tengah maka investor cenderung akan kembali mengalihkan dana mereka ke aset aman seperti emas.
Selain itu, permintaan emas fisik di kawasan Asia, termasuk Indonesia dan India, biasanya meningkat menjelang akhir tahun karena faktor musiman seperti liburan dan perayaan keagamaan. Hal ini juga dapat menjadi pendorong tambahan bagi kenaikan harga di pasar domestik.
Peluang Akumulasi bagi Investor
Dalam konteks investasi, kombinasi antara stabilitas harga Antam dan kenaikan terbatas UBS serta Galeri 24 bisa menjadi sinyal positif bagi investor jangka panjang. Saat volatilitas pasar masih moderat, momen ini kerap dimanfaatkan sebagai waktu yang ideal untuk melakukan akumulasi atau pembelian bertahap.
Bagi investor ritel, emas tetap menjadi salah satu instrumen lindung nilai (hedging) paling aman terhadap inflasi maupun pelemahan nilai tukar rupiah. Sementara itu, bagi investor besar atau institusional, kestabilan harga emas Antam memberikan jaminan likuiditas tinggi karena mudah diperjualbelikan di pasar sekunder.
Secara ringkas, posisi harga emas per Jumat, 7 November 2025 adalah:
Antam: stabil di Rp 2.287.000 per gram
UBS: naik ke Rp 2.371.000 per gram
Galeri 24: naik ke Rp 2.368.000 per gram
Pergerakan tersebut memperlihatkan bahwa harga emas domestik masih bergerak sejalan dengan tren global. Faktor eksternal, terutama pergerakan dolar AS, kebijakan moneter The Fed, serta ketegangan politik dunia, akan tetap menjadi pendorong utama arah harga emas dalam beberapa pekan ke depan.
Pasar Emas Menanti Kepastian Global
Secara keseluruhan, pasar logam mulia di Indonesia pada Jumat, 7 November 2025 memperlihatkan situasi yang tenang namun dinamis.
UBS dan Galeri 24 mengalami penguatan tipis, sedangkan Antam bertahan stabil. Kondisi ini menggambarkan bahwa pelaku pasar masih cenderung berhati-hati sambil menunggu kejelasan arah harga emas internasional.
Bila ketidakpastian ekonomi global tetap tinggi, harga emas domestik berpotensi melanjutkan kenaikan moderat dalam jangka menengah. Sebaliknya, jika dolar AS kembali menguat signifikan, logam mulia bisa saja bergerak mendatar dalam waktu dekat.
Bagi masyarakat dan investor, tren ini menegaskan pentingnya memperhatikan pembaruan harga harian sebelum melakukan transaksi, serta menjadikan periode stabil ini sebagai momen strategis untuk memperkuat portofolio logam mulia menjelang akhir tahun 2025.
Rekomendasi
Berita Lainnya
