Jumat, 07 November 2025

PGN Bangun Fasilitas Biomethane di Pagardewa, Perkuat Transisi Energi Bersih Nasional

PGN Bangun Fasilitas Biomethane di Pagardewa, Perkuat Transisi Energi Bersih Nasional
PGN Bangun Fasilitas Biomethane di Pagardewa, Perkuat Transisi Energi Bersih Nasional

JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) terus menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan energi bersih melalui pembangunan titik injeksi biomethane di Pagardewa, Sumatera Selatan. Langkah strategis ini menjadi bagian penting dalam mendukung upaya pemerintah mencapai target dekarbonisasi nasional serta memperkuat portofolio PGN di sektor energi terbarukan.

Direktur Utama PGN, Arief Kurnia Risdianto, menjelaskan bahwa fasilitas injeksi biomethane akan berfungsi sebagai titik penyuntikan gas terbarukan ke dalam jaringan gas bumi. Gas tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga, industri, sektor retail, hingga transportasi.

Langkah Strategis PGN dalam Transisi Energi Nasional

Baca Juga

Harga Nikel Dunia Tertekan, Industri Nikel Indonesia Justru Tumbuh Berkat Hilirisasi

Pembangunan fasilitas ini menandai langkah konkret PGN sebagai bagian dari subholding gas PT Pertamina (Persero) untuk memperluas portofolio energi hijau. Arief menegaskan, proyek biomethane bukan hanya langkah bisnis, tetapi juga bentuk kontribusi nyata dalam transisi menuju energi rendah karbon.

“Proyek biomethane akan memperluas portofolio PGN di sektor energi terbarukan. Selain membuka sumber pendapatan baru, proyek ini memperkuat peran PGN dalam transisi energi serta mendukung pencapaian target ESG perusahaan,” ujarnya.

Fasilitas biomethane di Pagardewa akan dilengkapi dengan Pressure Reducing System (PRS) yang dapat dimanfaatkan tidak hanya untuk biomethane, tetapi juga untuk sumber pasokan gas lain seperti coalbed methane (CBM) dan stranded gas. Dengan sistem tersebut, PGN menargetkan pasokan biomethane sebesar 1,2 BBTUD (billion British thermal unit per day) melalui titik injeksi tersebut.

Pemanfaatan Limbah Sawit untuk Energi Terbarukan

Salah satu aspek inovatif dari proyek ini adalah pemanfaatan limbah pabrik minyak kelapa sawit (Palm Oil Mill Effluent atau POME) sebagai bahan baku utama produksi biogas. Melalui teknologi khusus, gas yang dihasilkan dari limbah sawit tersebut diolah menjadi biomethane berkualitas tinggi dan dikompresi menjadi renewable natural gas (RNG) sebelum disalurkan ke jaringan gas bumi.

Dengan pendekatan ini, PGN tidak hanya menghasilkan energi bersih, tetapi juga mendukung prinsip ekonomi sirkular dengan mengubah limbah industri menjadi sumber energi baru. Arief menjelaskan bahwa wilayah Sumatera memiliki potensi besar untuk pengembangan proyek serupa karena banyaknya pabrik pengolahan minyak kelapa sawit yang tersebar di kawasan tersebut.

“Di Pulau Sumatera terdapat banyak pabrik pengolahan minyak kelapa sawit, sementara PGN sudah memiliki infrastruktur pipa transmisi dan stasiun kompresor gas di Pagardewa. Hal ini membuka peluang besar untuk pengembangan biomethane,” kata Arief.

Potensi Pengurangan Emisi dan Dampak Lingkungan Positif

Penggunaan biomethane sebagai sumber energi alternatif dinilai mampu memberikan dampak positif yang signifikan terhadap lingkungan. Gas ini memiliki karakteristik serupa dengan gas bumi, namun berasal dari sumber terbarukan sehingga lebih ramah lingkungan.

Menurut perhitungan PGN, penerapan proyek biomethane di Pagardewa akan membantu mengurangi emisi gas rumah kaca hingga 29.688 ton CO?e per tahun dari proses konversi bahan bakar. Selain itu, potensi penangkapan gas methane dari limbah industri diperkirakan mampu menekan emisi tambahan sebesar 204.867 ton CO?e per tahun.

Langkah ini sejalan dengan komitmen nasional untuk mengurangi emisi karbon sebesar 31,89% pada tahun 2030, sebagaimana tertuang dalam Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC).

Infrastruktur Pipa Gas Jadi Pilar Transisi Energi Nasional

PGN menilai, keberadaan infrastruktur pipa gas menjadi modal penting dalam mempercepat pemanfaatan energi bersih di Indonesia. Infrastruktur ini memungkinkan gas bumi dan biomethane terdistribusi secara efisien ke berbagai sektor tanpa perlu membangun sistem baru dari awal.

Dengan jaringan transmisi yang telah menjangkau ribuan kilometer, PGN dapat memanfaatkan sistem yang ada untuk mengalirkan renewable natural gas secara luas. Hal ini menjadikan biomethane sebagai opsi energi hijau yang ekonomis, praktis, dan berkelanjutan.

Penerapan teknologi injeksi biomethane di jaringan gas bumi juga akan memperkuat fleksibilitas pasokan energi nasional. Ketika pasokan gas fosil menurun, biomethane dapat menjadi alternatif pelengkap yang menjaga kestabilan energi sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

PGN Dorong Kemandirian dan Ketahanan Energi Domestik

Selain berfokus pada aspek lingkungan, proyek biomethane juga diharapkan meningkatkan ketahanan energi nasional. Indonesia memiliki potensi biomassa yang sangat besar, terutama dari limbah industri kelapa sawit, peternakan, dan pertanian, yang selama ini belum dimanfaatkan optimal.

Dengan mengolah limbah tersebut menjadi biomethane, PGN berupaya mengurangi ketergantungan pada energi fosil sekaligus memperkuat kemandirian energi domestik. Gas hasil olahan biomethane nantinya dapat digunakan untuk bahan bakar rumah tangga, pembangkit listrik, kendaraan berbasis gas, hingga sektor industri.

Arief menegaskan, diversifikasi sumber energi menjadi langkah penting agar Indonesia memiliki sistem energi yang tangguh menghadapi dinamika global. “PGN berkomitmen untuk terus mendorong diversifikasi sumber energi domestik. Kehadiran biomethane akan memperkuat ketahanan pasokan energi nasional sekaligus mendukung target bauran energi berkelanjutan Indonesia,” tegasnya.

Arah Baru PGN Menuju Perusahaan Energi Berkelanjutan

Pembangunan fasilitas biomethane di Pagardewa juga menjadi bagian dari strategi besar PGN untuk bertransformasi menjadi perusahaan energi berkelanjutan. Dalam jangka panjang, PGN menargetkan pengembangan proyek serupa di berbagai wilayah potensial lainnya di Indonesia.

Selain meningkatkan produksi energi hijau, proyek ini juga membuka peluang kerja sama dengan pihak swasta, pelaku industri, dan lembaga riset untuk mempercepat pengembangan teknologi gas terbarukan. Model bisnis yang berfokus pada keberlanjutan diharapkan memperkuat posisi PGN di tengah tren global menuju energi rendah karbon.

PGN juga berkomitmen untuk memperluas integrasi sistem gas bumi dengan sumber energi terbarukan lainnya, seperti hidrogen dan biogas, guna membangun ekosistem energi bersih yang terintegrasi. Transformasi ini akan memperkuat peran PGN dalam mendukung visi Pertamina Group untuk menjadi perusahaan energi nasional kelas dunia dengan fokus keberlanjutan.

Biomethane Jadi Tonggak Energi Bersih di Masa Depan

Pembangunan fasilitas injeksi biomethane di Pagardewa menjadi bukti bahwa Indonesia siap menghadapi era transisi energi dengan langkah konkret. Melalui pemanfaatan limbah industri kelapa sawit dan teknologi injeksi modern, PGN mampu menghadirkan solusi energi yang ramah lingkungan, efisien, dan berkelanjutan.

Lebih dari sekadar proyek energi, inisiatif ini menunjukkan bagaimana inovasi dan tanggung jawab lingkungan dapat berjalan beriringan. Dengan strategi diversifikasi dan hilirisasi energi hijau, PGN tidak hanya memperkuat bisnisnya, tetapi juga menjadi penggerak utama energi bersih nasional yang mendukung tercapainya Indonesia Net Zero Emission 2060.

Nathasya Zallianty

Nathasya Zallianty

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

PLN Tandatangani Kontrak Listrik 1.800 MVA, Dorong Industri Nasional dan Energi Bersih

PLN Tandatangani Kontrak Listrik 1.800 MVA, Dorong Industri Nasional dan Energi Bersih

Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan Indonesia Capai 8,62 Persen di Kuartal III/2025

Pertumbuhan Transportasi dan Pergudangan Indonesia Capai 8,62 Persen di Kuartal III/2025

Pabrik Lotte Chemical Mulai Beroperasi, Dorong Kemandirian Petrokimia Nasional

Pabrik Lotte Chemical Mulai Beroperasi, Dorong Kemandirian Petrokimia Nasional

AGTI Dukung Program Ekonomi Pancasila untuk Dongkrak Industri Tekstil Nasional

AGTI Dukung Program Ekonomi Pancasila untuk Dongkrak Industri Tekstil Nasional

Tantangan dan Strategi Batu Bara Indonesia Agar Kompetitif di Pasar Global

Tantangan dan Strategi Batu Bara Indonesia Agar Kompetitif di Pasar Global