JAKARTA - Menjelang penyelenggaraan SEA Games 2025 di Thailand, Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mulai mengintensifkan evaluasi terhadap kesiapan kontingen Indonesia.
Berdasarkan hasil review awal terhadap 52 cabang olahraga (cabor) yang akan diikuti, Indonesia berpotensi meraih 78 medali emas pada ajang olahraga terbesar di Asia Tenggara itu.
Deputi Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora, Surono, mengungkapkan hasil evaluasi sementara ini menunjukkan bahwa meskipun Indonesia kehilangan sejumlah peluang emas dari cabang yang tidak lagi dipertandingkan, ada pula potensi besar dari cabang baru yang masuk dalam daftar kompetisi tahun ini.
Baca Juga
“Secara teknis, di SEA Games 2023 kita meraih 87 emas. Nah, di edisi 2025 ini ada beberapa cabang yang hilang, sehingga kita kehilangan sekitar 41 emas. Tapi kita juga berpeluang mendapat tambahan 32 emas dari cabang baru yang dimainkan di Thailand,” jelas Surono di Kantor Kemenpora, Jakarta.
Kemenpora menilai peluang medali tersebut akan menjadi pijakan dalam menyusun strategi dan prioritas cabang olahraga unggulan menjelang keberangkatan kontingen Merah Putih pada Desember mendatang.
Analisis Data Jadi Dasar Penentuan Peluang Medali
Surono menegaskan bahwa perhitungan peluang medali dilakukan berdasarkan data objektif, bukan sekadar optimisme dari masing-masing pengurus cabang olahraga. Tim teknis Kemenpora menggunakan pendekatan berbasis monitoring dan performa pelatnas untuk menentukan probabilitas raihan medali di setiap cabor.
“Kami terbuka dan menghargai semangat tinggi dari para pengurus cabor, tapi semua tetap harus berbasis data. Dari data itulah kita menentukan probabilitas peluang emas—apakah 100%, 75%, 50%, atau 25%,” tegasnya.
Dari hasil analisis awal terhadap 52 cabor, Indonesia diproyeksikan dapat mempertahankan posisi di tiga besar klasemen akhir, dengan estimasi kontribusi 13,8%–15,9% dari total 577 medali emas yang diperebutkan di SEA Games 2025.
Meskipun demikian, Surono menekankan bahwa angka 78 medali emas ini masih bersifat sementara, karena Kemenpora masih menunggu hasil review lanjutan dari seluruh cabor. Evaluasi menyeluruh diperkirakan rampung dalam waktu dekat, sebelum ditetapkan sebagai target resmi kontingen Indonesia.
“Kami sudah selesaikan review terhadap 52 cabor. Saat ini kami menganalisis peluang masing-masing, termasuk kemungkinan raihan medali emas, perak, dan perunggu. Dari situ nanti akan diketahui cabang mana yang paling berpotensi menyumbang medali,” tambah Surono.
Target Tiga Besar dan Rencana Rapat Pleno Nasional
Kemenpora menargetkan hasil akhir review akan diumumkan pada pekan depan, setelah digelarnya rapat pleno nasional bersama Menteri Pemuda dan Olahraga Erick Thohir, Wakil Menteri, serta perwakilan dari KONI dan KOI.
Rapat tersebut akan menjadi forum penting untuk menyusun peta kekuatan nasional, termasuk menentukan target medali, posisi akhir kontingen, dan kesiapan teknis menuju SEA Games 2025 Thailand.
“Rencananya minggu depan kami akan melaporkan hasil lengkap kepada Pak Menteri. Nanti akan ada rapat khusus bersama KONI dan KOI untuk menyinkronkan data serta menetapkan target akhir. Jadi, semua akan lebih akurat dan terukur,” ujarnya.
Menurut Surono, selain menentukan target emas, Kemenpora juga akan meninjau kesiapan sarana pelatnas, kebutuhan dukungan anggaran, dan kesiapan atlet dari segi fisik maupun mental. Semua langkah tersebut dilakukan agar Indonesia dapat bersaing ketat dengan Thailand dan Vietnam, dua negara yang selama ini mendominasi SEA Games.
Peluang Pertahankan Posisi Tiga Besar di Thailand
Sebagai catatan, pada SEA Games 2023 di Kamboja, kontingen Indonesia sukses finis di peringkat ketiga klasemen akhir dengan torehan 87 emas, 80 perak, dan 109 perunggu. Capaian tersebut melampaui target awal dan menunjukkan peningkatan kualitas pembinaan di berbagai cabang olahraga.
Kini, dengan komposisi atlet yang sebagian besar diisi oleh wajah baru, Indonesia optimistis dapat mempertahankan posisi tiga besar, bahkan berpeluang naik ke peringkat dua besar di Thailand.
Sejumlah cabang olahraga unggulan seperti bulu tangkis, angkat besi, panahan, atletik, dan e-sports masih menjadi tumpuan utama raihan medali. Selain itu, cabang baru yang akan dipertandingkan di SEA Games 2025 juga dipandang bisa menjadi lumbung emas potensial bagi Indonesia.
Surono menyebutkan, strategi pengiriman atlet tahun ini akan lebih selektif dengan mempertimbangkan efisiensi dan potensi medali, bukan sekadar jumlah kontingen. “Kita tidak ingin hanya banyak mengirim atlet, tapi juga memastikan setiap yang berangkat punya peluang realistis meraih medali,” tegasnya.
Kemenpora pun terus memperkuat koordinasi dengan KONI, KOI, dan masing-masing pengurus besar cabor untuk menyusun peta kekuatan dan strategi terbaik menjelang keberangkatan kontingen Merah Putih.
Dengan evaluasi yang komprehensif dan target yang realistis, Kemenpora berharap SEA Games Thailand 2025 menjadi ajang pembuktian bahwa pembinaan olahraga nasional terus mengalami kemajuan. Keberhasilan meraih 78 emas akan menjadi bukti bahwa Indonesia tetap mampu bersaing di kancah regional meski menghadapi tantangan perubahan cabang olahraga dan nomor pertandingan.
Surono menutup dengan optimisme, “Kami yakin, dengan dukungan pemerintah, federasi, dan masyarakat, atlet Indonesia akan tampil maksimal dan membawa kebanggaan bagi bangsa.”
Aldi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Transformasi Energi Indonesia Fokus Kesejahteraan dan Ketahanan Energi
- Jumat, 07 November 2025
Berita Lainnya
Transformasi Energi Indonesia Fokus Kesejahteraan dan Ketahanan Energi
- Jumat, 07 November 2025
Presiden Prabowo Apresiasi Lotte Chemical, Dorong Iklim Investasi Bersih
- Jumat, 07 November 2025
Terpopuler
1.
6 Tanaman Herbal Ampuh Redakan Gejala Alergi Alami
- 07 November 2025
2.
Komdigi Siapkan Regulasi Sambungkan Ponsel Langsung ke Satelit
- 07 November 2025
3.
Kemnaker Buka Kesempatan Magang Bagi Fresh Graduate 2025 Batch 2
- 07 November 2025
4.
10 Perilaku Sehari-hari Ungkap Karakter Seseorang Cepat
- 07 November 2025
5.
Menko Zulkifli Hasan Buka Peluang Tambah Pupuk Subsidi Tahun Depan
- 07 November 2025









