JAKARTA - PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI) telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp31,79 triliun hingga Agustus 2025. Penyaluran ini diberikan kepada 273.045 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di seluruh Indonesia.
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen Bank Mandiri untuk mendukung sektor UMKM, yang dianggap sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia.
Menurut SVP Micro Development & Agent Banking Bank Mandiri, Bayu Trisno Arief Setiawan, fokus utama dari penyaluran KUR ini adalah untuk memberikan akses permodalan kepada UMKM, terutama di sektor pertanian dan industri kecil.
“Langkah ini juga sejalan dengan program pemerintah dalam memberikan kredit berbunga rendah bagi sektor UMKM, pertanian, dan industri kecil,” ujar Bayu dalam keterangannya di Jakarta, Senin (29/9/2025).
KUR Sebagai Sumber Pendanaan Jangka Panjang
Bayu menjelaskan, tabungan dan pinjaman KUR bagi UMKM berpotensi menjadi sumber pendanaan jangka panjang. “Tabungan haji ini long term funding. Artinya, tabungan atau produk yang menunjang DPK dalam waktu cukup lama,” tambah Bayu.
Penyaluran KUR diharapkan tidak hanya membantu memperkuat sektor UMKM, tetapi juga memperluas kesempatan bagi para pelaku usaha untuk meningkatkan kapasitas produksi mereka.
DPK Bank Mandiri Tumbuh 10% Secara YoY
Bank Mandiri mencatatkan pertumbuhan DPK yang signifikan, dengan total DPK per Juni 2025 mencapai Rp160,1 triliun, tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Dari jumlah tersebut, simpanan giro dan tabungan yang disebut dana murah (CASA) tumbuh 4% year on year (YoY). Hal ini menunjukkan keberhasilan Bank Mandiri dalam menarik dana murah untuk mendukung likuiditas dan pertumbuhan kreditnya.
Namun, meskipun DPK Bank Mandiri mengalami kenaikan, DPK unit usaha syariah (UUS) mengalami penurunan sebesar 5% YoY menjadi Rp8,03 triliun.
Meski begitu, total aset UUS Bank Mandamon tercatat sebesar Rp15,8 triliun atau 6,8% dari total aset bank konvensional. Hal ini menunjukkan bahwa Bank Mandiri tetap fokus pada pertumbuhan sektor syariah di Indonesia.
Penyaluran KUR untuk Sektor Produksi dan Pertanian
Penyaluran KUR yang dilakukan oleh Bank Mandiri didominasi oleh sektor produksi, yang menyerap 60,21% dari total penyaluran atau setara dengan Rp22,57 triliun. Sektor pertanian menjadi sektor utama yang mendapatkan perhatian, dengan penyaluran sebesar Rp11,07 triliun atau 29,53%.
Selain itu, sektor jasa produksi menyerap 21,32% senilai Rp7,99 triliun, sektor industri pengolahan menyerap 7,69% sebesar Rp2,88 triliun, dan sektor perikanan menyerap 1,64% atau Rp616 miliar.
Penyaluran KUR kepada sektor-sektor ini mencerminkan betapa pentingnya kontribusi sektor pertanian dalam menjaga ketahanan pangan nasional.
Bank Mandiri menyadari bahwa sektor-sektor tersebut memegang peranan strategis dalam meningkatkan ketahanan ekonomi dan menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih luas bagi masyarakat.
Kolaborasi untuk Perkuat Ekosistem UMKM
Dalam mendukung keberlanjutan sektor UMKM, Bank Mandiri mengadopsi pendekatan berbasis ekosistem yang lebih inklusif. Hal ini bertujuan untuk memperkuat sektor produksi unggulan di berbagai wilayah.
Bank Mandiri juga menjalin kolaborasi dengan nasabah wholesale untuk menciptakan closed-loop yang mengoptimalkan rantai nilai (value chain) dan menjaga keberlangsungan bisnis UMKM.
Melalui pendekatan ini, Bank Mandiri berharap dapat meningkatkan daya saing UMKM dengan menyediakan akses pasar yang lebih luas dan peluang bisnis yang lebih baik. Selain itu, Bank Mandiri juga terus memperkenalkan layanan digital untuk mendukung UMKM naik kelas.
Livin’ Merchant: Solusi Digitalisasi untuk UMKM
Sebagai bagian dari strategi digitalisasi, Bank Mandiri meluncurkan Livin' Merchant, sebuah aplikasi untuk membantu UMKM dalam mendigitalisasi transaksi keuangan mereka.
Aplikasi ini memberikan kemudahan onboarding, fleksibilitas dalam menerima pembayaran, serta tidak ada biaya langganan. Livin’ Merchant memungkinkan UMKM untuk menerima pembayaran melalui QRIS yang dapat discan oleh pembeli dengan rekening bank manapun atau e-wallet apapun.
Hingga Agustus 2025, pengguna Livin’ Merchant di segmen UMKM telah mencapai 2,9 juta pengguna, dengan peningkatan 38% dibandingkan tahun lalu.
Dengan aplikasi ini, pelaku UMKM dapat dengan mudah mengelola transaksi dan memperluas jangkauan pasar mereka, sekaligus memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan efisiensi operasional.
Pendekatan Inklusif untuk Akses Pembiayaan UMKM
Untuk memperluas akses pembiayaan bagi pelaku UMKM, Bank Mandiri mengembangkan program referral yang melibatkan Mandiri Agen (Agen Laku Pandai Mitra Bank Mandiri).
Program ini bertujuan untuk memberikan edukasi layanan dan transaksi keuangan melalui agen yang terdapat di ekosistem bisnis pelaku UMKM. Dengan program ini, Bank Mandiri berupaya menjangkau lebih banyak pelaku UMKM di seluruh Indonesia.
"Melalui dukungan berkelanjutan serta kolaborasi erat dengan pemerintah dan berbagai pihak serta inisiatif digitalisasi UMKM, kami memastikan bahwa KUR dapat tersalurkan secara tepat sasaran dan memberikan dampak nyata bagi perekonomian," ujar Bayu.
Kesimpulan: KUR sebagai Pilar Pertumbuhan UMKM dan Ekonomi Indonesia
Penyaluran KUR oleh Bank Mandiri yang mencapai Rp31,79 triliun hingga Agustus 2025 menunjukkan komitmen bank ini dalam mendukung pengembangan UMKM dan pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Melalui layanan yang terintegrasi dan pemanfaatan teknologi digital, Bank Mandiri memastikan bahwa UMKM mendapatkan akses yang lebih mudah untuk mengelola keuangan dan memperluas pasar mereka.
Dengan terus mendukung sektor UMKM, Bank Mandiri berharap dapat berkontribusi pada pembangunan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.