Kamis, 02 Oktober 2025

Gubernur Dedi Mulyadi Siapkan Reaktivasi 11 Jalur Kereta Api Mangkrak di Jawa Barat Mulai 2025, Dorong Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Regional

Gubernur Dedi Mulyadi Siapkan Reaktivasi 11 Jalur Kereta Api Mangkrak di Jawa Barat Mulai 2025, Dorong Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Regional
Gubernur Dedi Mulyadi Siapkan Reaktivasi 11 Jalur Kereta Api Mangkrak di Jawa Barat Mulai 2025, Dorong Konektivitas dan Pertumbuhan Ekonomi Regional

JAKARTA — Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kembali membuat gebrakan besar dalam pembangunan infrastruktur transportasi. Pada tahun 2025 mendatang, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menargetkan akan mereaktivasi 11 jalur kereta api yang telah lama mangkrak di berbagai wilayah provinsi tersebut. Langkah ini menjadi bagian dari upaya strategis meningkatkan konektivitas, efisiensi mobilitas masyarakat, dan pemerataan ekonomi di Jawa Barat.

Program reaktivasi jalur kereta ini mendapat apresiasi luas dari masyarakat, menyusul sejumlah kebijakan populis yang telah dilakukan sebelumnya oleh Gubernur Dedi Mulyadi. Termasuk di antaranya kebijakan pemutihan tunggakan Pajak Kendaraan Bermotor pada 2024, yang dinilai meringankan beban rakyat.

"Jadi di Jawa Barat ini ada 11 jalur kereta yang akan segera direaktivasi," ujar Gubernur Dedi Mulyadi dalam pernyataan resminya. "Ada Banjarjulang, Bandung-Ciwidey, Garut-Cikaceng, Rajaengkek-Tanjungsari, Cipatat-Padalarang," lanjutnya.

Baca Juga

Cara Cek Bansos PKH BPNT Oktober 2025 Dengan Mudah

Jalur-Jalur Strategis Siap Dihidupkan Kembali

Beberapa jalur kereta api yang akan direaktivasi meliputi wilayah yang selama ini memiliki potensi ekonomi dan pariwisata tinggi, namun belum terjangkau transportasi massal yang memadai. Jalur tersebut antara lain:

-Banjar–Pangandaran–Cijulang

-Bandung–Bojongsoang–Banjaran–Soreang–Ciwidey

-Garut–Cikajang

-Rancaekek–Tanjungsari

-Padalarang–Cipatat

Proyek reaktivasi ini diharapkan mampu memangkas waktu tempuh antarwilayah, mempermudah distribusi logistik, serta mempercepat pengembangan wilayah hinterland di Jawa Barat.

Investasi Infrastruktur Kereta Capai Rp20 Triliun

Menurut Dedi, total anggaran yang dibutuhkan untuk reaktivasi seluruh jalur kereta api mangkrak serta pengembangan proyek Kereta Rel Listrik (KRL) di Bandung Raya mencapai angka fantastis, yakni sekitar Rp20 triliun.

Pemerintah Provinsi Jawa Barat juga telah menetapkan pengembangan sistem KRL Bandung Raya sebagai prioritas pembangunan transportasi publik berbasis rel. Proyek KRL ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2026 dan akan melintasi kawasan-kawasan strategis seperti Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Bandung Barat, Kota Cimahi, Kota Bandung, dan Kabupaten Bandung.

"Nilai investasinya besar, tapi manfaatnya jauh lebih besar. Ini untuk masa depan transportasi publik Jawa Barat yang lebih efisien dan merata," tegas Dedi.

Dorong Mobilitas dan Pertumbuhan Ekonomi Regional

Langkah reaktivasi ini tidak hanya berorientasi pada peningkatan layanan transportasi, tetapi juga diharapkan mampu menghidupkan kembali kawasan-kawasan ekonomi yang sebelumnya stagnan akibat kurangnya akses transportasi. Beberapa jalur yang akan dihidupkan kembali dulunya merupakan penggerak utama aktivitas industri, pertanian, dan pariwisata.

Sebagai contoh, jalur Bandung–Ciwidey pernah menjadi jalur utama pengangkutan hasil pertanian dan wisatawan menuju kawasan dataran tinggi Ciwidey yang dikenal dengan objek wisata Kawah Putih dan Perkebunan Teh Rancabali.

Sementara itu, jalur Garut–Cikajang yang berada di wilayah pegunungan Garut Selatan dulunya dikenal sebagai jalur tertinggi kereta api di Indonesia, dan kini berpotensi kembali menjadi ikon wisata sejarah dan alam.

Dapat Sambutan Positif dari Masyarakat

Masyarakat Jawa Barat menyambut baik rencana reaktivasi ini. Berbagai tanggapan positif terus mengalir melalui media sosial maupun forum-forum warga. Program ini dinilai sebagai langkah nyata dalam membangun konektivitas berbasis transportasi massal yang ramah lingkungan dan efisien.

Reaktivasi jalur kereta juga diharapkan menjadi alternatif strategis dalam mengurangi ketergantungan terhadap kendaraan pribadi dan mengatasi kemacetan yang kian memburuk di wilayah perkotaan seperti Bandung dan sekitarnya.

Penataan Transportasi Jadi Prioritas Utama

Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Dedi Mulyadi tampaknya tak main-main dalam menata ulang sistem transportasi. Dengan fokus pada pengembangan infrastruktur berbasis rel dan perluasan aksesibilitas antarwilayah, Jawa Barat diarahkan menuju transformasi sistem transportasi yang modern dan berkelanjutan.

Reaktivasi jalur kereta api menjadi simbol komitmen tersebut. Proyek ini juga diharapkan bersinergi dengan program nasional seperti pembangunan jalur kereta cepat dan transportasi terintegrasi antarprovinsi di masa depan.

Jika target reaktivasi berhasil dilaksanakan sesuai rencana mulai 2025, maka Jawa Barat akan menjadi provinsi dengan konektivitas transportasi berbasis rel terluas dan teraktif di Indonesia. Masyarakat menanti langkah konkret pemerintah dalam mengawal pelaksanaan proyek ambisius ini demi kemajuan dan kesejahteraan bersama.

Herman

Herman

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Update Harga Sembako Jogja Hari ini, Bawang Merah Naik, Telur Ayam Turun

Update Harga Sembako Jogja Hari ini, Bawang Merah Naik, Telur Ayam Turun

TNI Perkenalkan Seragam PDL Baru Jelang HUT Ke-80

TNI Perkenalkan Seragam PDL Baru Jelang HUT Ke-80

Kepala BGN Jelaskan Kebijakan Ultra-processed Food MBG

Kepala BGN Jelaskan Kebijakan Ultra-processed Food MBG

DPR Sebut Kasus Keracunan MBG Wajar, Perbaikan Diperlukan

DPR Sebut Kasus Keracunan MBG Wajar, Perbaikan Diperlukan

DPR dan Pemerintah Bahas Revisi UU LLAJ Bersama Sopir

DPR dan Pemerintah Bahas Revisi UU LLAJ Bersama Sopir