Kamis, 02 Oktober 2025

Insiden Pesawat Garuda Indonesia Copot Ban Saat Mendarat di Tanjungpinang, 161 Penumpang Selamat

Insiden Pesawat Garuda Indonesia Copot Ban Saat Mendarat di Tanjungpinang, 161 Penumpang Selamat
Insiden Pesawat Garuda Indonesia Copot Ban Saat Mendarat di Tanjungpinang, 161 Penumpang Selamat

JAKARTA – Sebuah insiden mengejutkan terjadi di Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjungpinang, Kepulauan Riau, pada Rabu. Pesawat milik maskapai nasional Garuda Indonesia dengan nomor penerbangan GA288 mengalami kerusakan serius pada sistem roda pendarat (landing gear) setelah salah satu bannya terlepas saat mendarat.

Pesawat jenis Boeing 737-800 tersebut tengah dalam perjalanan dari Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, menuju Tanjungpinang, dengan mengangkut total 161 penumpang, terdiri dari 8 penumpang kelas bisnis dan 153 penumpang kelas ekonomi.

Meski mengalami insiden teknis yang berpotensi membahayakan, seluruh penumpang dilaporkan selamat dan tidak mengalami luka.

Baca Juga

Samudera Indonesia Suntik Rp500 Miliar ke Galangan Madura

Kronologi Insiden

Pesawat mendarat di landasan Bandara Raja Haji Fisabilillah sekitar pukul 09.19 WIB. Namun saat proses pendaratan berlangsung, salah satu ban pada roda pendarat pesawat terlepas. Meski demikian, pesawat berhasil menghentikan laju dengan aman.

General Manager Garuda Indonesia Cabang Tanjungpinang, Ikhsan, memastikan bahwa tidak ada korban jiwa maupun penumpang yang mengalami kepanikan selama proses evakuasi.

“Bukan bannya pecah, tapi copot saat mendarat di Bandara Raja Haji Fisabilillah Tanjungpinang,” jelas Ikhsan dalam keterangan resminya.

Ikhsan menambahkan bahwa proses evakuasi berlangsung lancar dan sesuai standar keselamatan penerbangan yang berlaku.

“Semua penumpang selamat, tidak ada yang panik. Mereka sudah turun dari pesawat sekitar pukul 09.19 WIB. Kami tangani semua sesuai prosedur,” ujarnya.

Penyebab Masih Menunggu Investigasi

Hingga saat ini, penyebab terlepasnya ban pesawat masih dalam proses investigasi. Pihak Garuda Indonesia menyerahkan sepenuhnya proses pemeriksaan kepada otoritas penerbangan dan teknisi internal untuk mencari tahu apa yang menyebabkan insiden tersebut.

“Kami masih menunggu hasil investigasi resmi. Tim teknis dan pihak otoritas bandara sedang melakukan pengecekan menyeluruh terhadap unit pesawat,” terang Ikhsan.

Insiden ini juga menyebabkan penundaan keberangkatan pesawat yang sama untuk penerbangan kembali menuju Jakarta. Rencananya, pesawat akan dijadwalkan ulang dan diberangkatkan pada sore hari.

“Iya, jadwal keberangkatan ditunda sementara. Jam 16.30 WIB akan diberangkatkan kembali,” kata Ikhsan menegaskan.

Penanganan Darurat dan Evaluasi Layanan

Insiden ini menyoroti pentingnya prosedur keselamatan dan kesiapsiagaan maskapai dalam menghadapi kondisi darurat. Berdasarkan pantauan lapangan, personel keamanan bandara dan kru darat Garuda Indonesia langsung bergerak cepat setelah insiden terjadi. Evakuasi dilakukan dalam waktu singkat dan semua penumpang diarahkan menuju ruang tunggu untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Pihak Bandara Raja Haji Fisabilillah juga telah melakukan koordinasi dengan Otoritas Bandar Udara Wilayah II dan KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi) guna melakukan audit teknis menyeluruh terhadap pesawat yang terlibat dalam insiden.

Respons Garuda Indonesia

Hingga berita ini diturunkan, manajemen pusat Garuda Indonesia belum merilis pernyataan resmi, namun dipastikan bahwa tim investigasi internal telah diberangkatkan ke Tanjungpinang untuk mendampingi proses pemeriksaan.

Garuda Indonesia sebagai maskapai nasional memiliki rekam jejak panjang dalam keselamatan penerbangan, dan kejadian seperti ini menjadi perhatian serius.

Sementara itu, pihak Garuda memastikan akan memberikan kompensasi dan pendampingan kepada seluruh penumpang yang terdampak penundaan, serta terus berkoordinasi dengan regulator penerbangan.

Prosedur Standar Keselamatan

Dalam dunia penerbangan, kejadian seperti ban pesawat copot saat mendarat tergolong insiden serius namun tidak luar biasa, terutama bila tidak menimbulkan kecelakaan besar atau korban jiwa. Pesawat komersial umumnya dirancang untuk tetap bisa melakukan pendaratan aman meski dalam kondisi tertentu terjadi kerusakan ringan pada komponen roda.

Penting bagi maskapai dan otoritas bandara untuk melakukan investigasi menyeluruh agar mencegah terulangnya kejadian serupa, sekaligus meningkatkan pengawasan terhadap kelaikan teknis armada pesawat.

Herman

Herman

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Bank Jakarta dan Indogrosir Dukung Kemandirian Difabel Lewat TMI

Bank Jakarta dan Indogrosir Dukung Kemandirian Difabel Lewat TMI

Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Urung Beli BBM Pertamina

Kandungan Etanol Bikin Vivo dan BP Urung Beli BBM Pertamina

Penjualan KOKA Anjlok Drastis di Tengah Rencana Akuisisi Ningbo

Penjualan KOKA Anjlok Drastis di Tengah Rencana Akuisisi Ningbo

Mahaka dan Tencent Cloud Dorong Komersialisasi Pustaka Audio AI

Mahaka dan Tencent Cloud Dorong Komersialisasi Pustaka Audio AI

SPBU Swasta Batalkan Pembelian BBM Pertamina Karena Etanol

SPBU Swasta Batalkan Pembelian BBM Pertamina Karena Etanol