
JAKARTA - Nasib tol terpanjang di Indonesia akhirnya diputuskan. Tol Gedebage-Tasikmalaya-Cilacap (Getaci) dipangkas hanya sampai Tasikmalaya, sehingga namanya berubah menjadi Tol Gedebage-Tasikmalaya atau Geta.
Pemangkasan ini menjadi langkah strategis pemerintah untuk menyesuaikan prioritas anggaran, skema KPBU, dan kesiapan lahan. Meski demikian, tol ini tetap menjadi jalur vital bagi konektivitas Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Rencana pelelangan tol ini ditargetkan pada 2026 mendatang. Selain Geta, pemerintah menyiapkan 18 proyek tol lainnya, termasuk Tol Puncak (Caringin-Cisarua), yang juga masuk daftar proyek KPBU.
Baca JugaMarcus Rashford Gacor di Barcelona, Masa Depan Masih Misterius
Anggaran dan Persiapan Proyek Tol
Direktur Jenderal Pembiayaan Infrastruktur Kementerian PU, Rachman Arief, menyatakan bahwa total anggaran untuk persiapan dan pelaksanaan lelang 19 proyek tol mencapai Rp 27,55 miliar. Dari jumlah itu, Rp 23,33 miliar dialokasikan khusus untuk tahap persiapan.
Estimasi biaya investasi keseluruhan mencapai Rp 408,68 triliun. Rinciannya, tujuh proyek prakarsa pemerintah (solicited) mendapatkan Rp 20,66 miliar, tujuh proyek non-prakarsa (unsolicited) senilai Rp 1,55 miliar, dan proyek penugasan pemerintah sebesar Rp 1,12 miliar.
Selain itu, tiga proyek tol juga disiapkan untuk lelang dengan anggaran Rp 660 juta. Nilai investasi potensialnya diperkirakan mencapai Rp 49,89 triliun, mencakup Tol Bogor-Serpong (Via Parung), Tol Sentul Selatan-Karawang Barat, dan Flyover Sitinjau Lauik Sumatera Barat.
Rincian 19 Proyek Tol KPBU
Proyek prakarsa pemerintah (solicited):
Tol Bandung Intra Urban (BIUTR)
Tol Pejagan-Cilacap
Tol Tuban-Babat-Lamongan-Gresik
Tol Malang-Kepanjen
Tol Gedebage-Tasikmalaya (Geta)
Tol Gilimanuk-Mengwi
Tol Bandara Supadio-Pelabuhan Kijing
Proyek non-prakarsa pemerintah (unsolicited):
Tol Pluit-Bandara Soekarno-Hatta
Tol Cikunir-Karawaci Elevated
Tol Semanan-Balaraja
Tol Pelabuhan (Harbour Toll) Semarang
Tol Bitung-Serpong
Tol Caringin-Cisarua (Tol Puncak)
Tol Akses Patimban Extend
Proyek penugasan pemerintah:
Tol Rantau Prapat-Kisaran
Tol Dumai-Simpang Sigandai-Rantau Prapat
Tol Pelabuhan Panjang-Lematang
Tol Rengat-JC Pekanbaru
Tol Jambi-Rengat
Rachman menekankan bahwa proyek-proyek ini disiapkan dengan skema KPBU, di mana pemerintah tidak lagi memberikan dukungan konstruksi langsung. Pendanaan sebagian besar berasal dari investor swasta dan lembaga pembiayaan.
Skema KPBU dan Dampak Pemangkasan
Tol Getaci awalnya direncanakan sepanjang 206,65 km, membentang di Jawa Barat (171,40 km) dan Jawa Tengah (35,25 km). Proyek ini termasuk dalam Proyek Strategis Nasional sesuai Perpres Nomor 109 Tahun 2020.
Pembagian tol awal:
Seksi 1: Gedebage-Garut Utara, 45,20 km
Seksi 2: Garut Utara-Tasikmalaya, 50,32 km
Seksi 3: Tasikmalaya-Patimuan, 76,78 km
Seksi 4: Patimuan-Cilacap, 34,35 km
Dengan pemangkasan hingga Tasikmalaya, seksi 3 dan 4 tertunda, memengaruhi timeline pembangunan dan konektivitas antarprovinsi. Hal ini juga berimbas pada strategi pendanaan, karena investor harus menyesuaikan estimasi biaya dan potensi pendapatan tol.
Meski demikian, seksi 1 dan 2 tetap menjadi jalur utama bagi transportasi dari Gedebage menuju Tasikmalaya, mempersingkat perjalanan dan mendukung mobilitas masyarakat. Pemerintah menilai langkah ini lebih realistis mengingat kondisi anggaran dan kesiapan lahan.
Proyeksi Ekonomi dan Mobilitas
Pemangkasan proyek tol ini diprediksi tetap memberikan dampak positif bagi perekonomian lokal. Jalan tol Geta akan membuka akses lebih cepat bagi distribusi barang dan transportasi, khususnya untuk sektor perdagangan dan logistik.
Selain itu, proyek tol lain yang akan dilelang pada 2026, termasuk Tol Puncak dan Tol Malang-Kepanjen, diharapkan mendorong investasi daerah serta menciptakan lapangan kerja. Skema KPBU memungkinkan partisipasi swasta lebih besar, sekaligus meringankan beban APBN pemerintah.
Masyarakat diimbau tetap mengikuti perkembangan proyek tol ini, karena perubahan rencana dan pelelangan dapat berdampak pada pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan. Pemerintah menargetkan semua proses lelang dapat berlangsung efisien dan transparan, sambil memprioritaskan tol yang strategis.
Pemangkasan Tol Getaci menjadi Geta menegaskan bahwa pembangunan infrastruktur harus fleksibel dan disesuaikan kondisi nyata. Meskipun tidak lagi tol terpanjang, Geta tetap menjadi jalur vital yang memperkuat konektivitas antarwilayah di Jawa Barat dan Jawa Tengah.
Pelelangan 19 proyek tol KPBU pada 2026 menjadi langkah penting bagi pemerintah untuk menyelesaikan proyek strategis nasional. Dengan skema baru, diharapkan pembangunan tol lebih efisien, pendanaan lebih terstruktur, dan manfaat ekonomi dapat dirasakan optimal oleh masyarakat.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Detail Spesifikasi Lengkap Huawei MatePad 11.5 dan Fitur Unggulannya
- Selasa, 30 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina
- 30 September 2025
2.
Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar
- 30 September 2025
3.
Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data
- 30 September 2025
4.
Subsidi Energi 2025 Belum Tepat Sasaran, Menkeu Siapkan Transformasi
- 30 September 2025
5.
Harga CPO Turun Tertekan Minyak Nabati dan Minyak Mentah
- 30 September 2025