
JAKARTA - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung program 3 Juta Rumah melalui akselerasi penyaluran Kredit Pemilikan Rumah Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (KPR FLPP).
Upaya ini diwujudkan melalui serangkaian kegiatan strategis, mulai dari akad massal KPR FLPP hingga serah terima kunci bagi 26 ribu debitur di 33 provinsi pada akhir September lalu.
Langkah ini menegaskan peran BRI sebagai bank rakyat yang mendorong pemerataan akses perumahan sekaligus meningkatkan dampak ekonomi di tingkat lokal.
Baca Juga
Seremoni utama digelar di Perumahan Pesona Kahuripan 10, Kabupaten Bogor, yang dihadiri langsung oleh Presiden Prabowo Subianto, Menteri Kabinet Merah Putih, Komisioner BP Tapera Heru Pudyo Nugroho, serta jajaran direksi BRI, termasuk Direktur Utama Hery Gunardi dan Direktur Consumer Banking Nancy Adistyasari.
Kehadiran pimpinan negara dan pihak terkait menegaskan bahwa program ini tidak hanya bersifat simbolis, tetapi juga bagian dari strategi nasional untuk mendorong pembangunan inklusif dan pemerataan kesejahteraan rakyat.
Direktur Utama BRI, Hery Gunardi, menekankan bahwa dukungan bank terhadap program 3 Juta Rumah selaras dengan upaya pemerintah dalam menggerakkan perekonomian rakyat secara berkelanjutan.
“BRI memandang program ini sebagai bagian dari upaya pemerintah untuk memperluas akses perumahan sekaligus mendorong pemerataan pembangunan. Program ini memberikan multiplier effect melalui peningkatan aktivitas usaha, penciptaan lapangan kerja, dan perputaran ekonomi di daerah. Dukungan terhadap program ini adalah bagian dari komitmen BRI untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan,” ujar Hery.
Melalui program KPR FLPP, BRI mencatat pertumbuhan signifikan hingga Agustus 2025. Total penyaluran mencapai Rp14,21 triliun kepada 103.807 debitur, dengan kualitas kredit yang tetap terjaga, tercermin dari rasio Non Performing Loan (NPL) KPR FLPP yang hanya 1,52 persen.
Data ini menunjukkan efektivitas manajemen risiko BRI sekaligus keseriusan bank dalam memastikan program perumahan dapat dinikmati oleh masyarakat secara aman dan berkelanjutan.
Kolaborasi dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman serta BP Tapera memperkuat capaian BRI. Awalnya, BRI mendapat alokasi 17.700 unit KPR Sejahtera FLPP pada 2025, yang kemudian meningkat menjadi 25 ribu unit.
Hingga 25 September 2025, total penyaluran telah mencapai 23.925 unit. Pertumbuhan ini didukung oleh rata-rata realisasi bulanan sepanjang Januari hingga Agustus 2025 yang mencapai 2.658 unit per bulan, meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan rata-rata realisasi 2024 sebesar 1.258 unit per bulan.
Peningkatan signifikan ini menunjukkan efektivitas strategi BRI dalam memperluas jangkauan KPR FLPP, sekaligus mendorong pertumbuhan sektor properti di berbagai daerah.
Dengan penyediaan perumahan yang tepat sasaran, masyarakat berpenghasilan rendah mendapatkan akses hunian yang layak, sementara pelaku ekonomi lokal memperoleh dorongan untuk meningkatkan usaha dan lapangan kerja.
Dalam kesempatan tersebut, Presiden Prabowo Subianto menegaskan pentingnya perumahan sebagai motor pertumbuhan ekonomi.
“Perumahan sangat penting untuk memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama bagi yang berpenghasilan rendah. Selain itu, perumahan juga bisa dan selalu menjadi motor dari pertumbuhan dan pembangunan ekonomi. Karena itu kita kasih target yang sangat tinggi, yaitu tiga juta rumah,” kata Prabowo.
Pernyataan ini menegaskan bahwa pembangunan rumah tidak hanya memenuhi kebutuhan hunian, tetapi juga mendorong kegiatan ekonomi yang berdampak luas.
BRI memanfaatkan berbagai pendekatan untuk mempercepat penyaluran KPR FLPP, termasuk penggunaan akad massal dan serah terima kunci secara serentak. Strategi ini memastikan debitur mendapatkan layanan cepat dan transparan, sekaligus memperlihatkan komitmen bank dalam mendukung target pemerintah.
Dengan penyaluran yang efisien, program KPR FLPP mampu menciptakan efek domino yang positif bagi sektor konstruksi, UMKM penyedia material, hingga tenaga kerja lokal.
Selain aspek ekonomi, program ini juga mencerminkan fokus BRI pada pembangunan inklusif. Setiap unit rumah yang dibangun menjadi simbol keterjangkauan perumahan bagi masyarakat berpenghasilan rendah, sekaligus mempermudah mereka untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan ekonomi nasional.
Dukungan terhadap sektor perumahan pun selaras dengan Asta Cita, khususnya cita ke-4 mengenai kesejahteraan rakyat dan penghapusan kemiskinan ekstrem, serta cita ke-5 tentang pembangunan infrastruktur merata dan berkualitas.
Melalui sinergi dengan pemerintah pusat dan daerah, serta badan pengelola pembiayaan perumahan, BRI berupaya memastikan program berjalan lancar dan tepat sasaran.
Penyaluran KPR FLPP yang efektif tidak hanya membantu masyarakat memiliki rumah layak, tetapi juga mendorong perputaran ekonomi lokal melalui penciptaan lapangan kerja, peningkatan permintaan material bangunan, dan layanan terkait.
Secara keseluruhan, komitmen BRI dalam mendukung program 3 Juta Rumah menunjukkan bahwa bank tidak hanya berperan sebagai lembaga keuangan, tetapi juga sebagai penggerak pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif.
Dukungan ini membuktikan bahwa sektor perbankan dapat menjadi mitra strategis pemerintah dalam memperluas akses perumahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Dengan capaian hingga Agustus 2025 dan target penyaluran KPR FLPP yang terus meningkat, BRI menegaskan posisinya sebagai institusi yang mengedepankan keberlanjutan, akuntabilitas, serta dampak sosial-ekonomi yang nyata.
Kolaborasi antara BRI, pemerintah, dan BP Tapera diharapkan mampu mencapai target ambisius tiga juta rumah, sekaligus memperkuat fondasi ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Berita Lainnya
Terpopuler
2.
3.
Liverpool Hadapi Tantangan Tanpa Alisson Selama Enam Pekan
- 03 Oktober 2025
4.
7 Varian Greek Yogurt Terbaik untuk Pola Hidup Sehat
- 03 Oktober 2025