Rabu, 08 Oktober 2025

Kontrak Besar AMD–OpenAI: Peluang Emas atau Gelembung AI?

Kontrak Besar AMD–OpenAI: Peluang Emas atau Gelembung AI?
Kontrak Besar AMD–OpenAI: Peluang Emas atau Gelembung AI?

JAKARTA - Kesepakatan raksasa antara Advanced Micro Devices Inc. (AMD) dan OpenAI memunculkan pertanyaan besar di industri teknologi: apakah kontrak bernilai puluhan miliar dolar ini akan menjadi batu loncatan bagi AMD untuk menantang dominasi Nvidia Corp., atau justru menjadi risiko baru di tengah kekhawatiran akan terbentuknya gelembung AI?

Melansir Bloomberg, Selasa 7 Oktober 2025, AMD akan memasok chip grafis untuk kebutuhan OpenAI dengan kapasitas hingga 6 gigawatt dalam beberapa tahun mendatang. Skala itu setara dengan lebih dari setengah ukuran kontrak OpenAI dengan Nvidia, yang sebelumnya diumumkan sebesar 10 gigawatt.

Tak hanya itu, OpenAI juga berhak membeli hingga 160 juta saham AMD dengan harga hanya US$0,01 per lembar apabila target proyek tercapai. Nilai tersebut merepresentasikan sekitar 10% dari total saham beredar AMD.

Baca Juga

1.250 Peserta Ikuti MEDICA RUN Fakultas Kedokteran UNDIP: Kolaborasi Olahraga dan Aksi Sosial

Ujian Besar bagi AMD

Bagi AMD, kontrak ini ibarat ujian hidup-mati. Jika berjalan sesuai rencana, perseroan bisa meraup pendapatan baru puluhan miliar dolar, memperkuat posisinya di pasar AI, dan mengurangi kesenjangan dengan Nvidia.

“Ini jelas merupakan proyek terbesar yang kami umumkan sejauh ini. Sekarang kami memulai pembangunan skala masif. Ini kesepakatan besar, baik bagi perusahaan, pemegang saham, maupun tim kami,” kata Lisa Su, CEO AMD.

Namun, langkah ini juga menambah ketergantungan AMD terhadap industri AI, sektor yang disebut sebagian analis berpotensi mengalami nasib seperti gelembung dot-com di akhir 1990-an.

Saham AMD Melonjak, Nvidia Terkoreksi

Optimisme pasar langsung tercermin di bursa. Saham AMD sempat melesat hingga 38% ke level intraday US$226,71, kenaikan terbesar sejak April 2016. Sebaliknya, saham Nvidia terkoreksi 2,3%, menunjukkan adanya pergeseran ekspektasi investor terhadap peta persaingan chip AI.

Target kesepakatan ini cukup ambisius. OpenAI baru bisa mengeksekusi opsi saham murahnya jika harga AMD menembus US$600, jauh di atas posisi penutupan terakhir US$164,67. Artinya, kesuksesan proyek ini akan sangat menentukan arah valuasi AMD ke depan.

Bagian dari Ekspansi OpenAI

Perjanjian dengan AMD menambah daftar panjang langkah agresif OpenAI memperluas kapasitas pusat data. Sebelumnya, startup yang dipimpin Sam Altman itu sudah menggandeng Nvidia dengan nilai investasi hingga US$100 miliar untuk membangun infrastruktur AI berkapasitas 10 gigawatt, setara kebutuhan listrik puncak Kota New York.

Namun, detail pembiayaan proyek jumbo ini masih samar. Altman bahkan sempat menyebut rencana belanja “triliunan dolar” untuk infrastruktur AI, sembari menyiapkan instrumen pendanaan baru. Presiden OpenAI Greg Brockman menambahkan, opsi yang dipertimbangkan mencakup utang maupun ekuitas.

Risiko Gelembung AI

Di balik optimisme itu, sejumlah pihak mengingatkan potensi risiko. Kontrak-kontrak AI yang nilainya mencapai puluhan miliar dolar di seluruh dunia dinilai mengingatkan pada era gelembung dot-com.

“AMD kini sepenuhnya bergantung pada keberhasilan rencana besar OpenAI. Altman bisa saja menggiring ekonomi ke arah kehancuran, atau justru membawa kita ke masa depan. Saat ini, jawabannya masih tanda tanya,” ujar analis Bernstein, Stacy Rasgon.

Kekhawatiran ini bukan tanpa alasan. Permintaan chip AI memang melonjak pesat, namun keberlanjutannya sangat bergantung pada skala adopsi teknologi kecerdasan buatan di industri nyata, bukan sekadar tren investasi jangka pendek.

Posisi AMD di Pasar Akselerator

Meski berhasil mengamankan kontrak besar, AMD masih jauh tertinggal dari Nvidia yang tahun lalu mencatatkan pendapatan US$115 miliar hanya dari divisi pusat datanya—lebih besar dari total pendapatan tahunan seluruh pesaingnya.

Tahun ini, AMD diperkirakan meraup US$6,55 miliar dari bisnis prosesor akselerator, dengan tambahan kontribusi kerja sama OpenAI mulai 2026 dan percepatan signifikan pada 2027.

Kesepakatan AMD–OpenAI berlaku hingga 5 Oktober 2030. Lisa Su menegaskan, implementasi akan segera dimulai dan diharapkan memperkuat posisi AMD dalam ekosistem pusat data AI global.

OpenAI Cari Alternatif Nvidia

Bagi OpenAI, kesepakatan ini bukan hanya soal pasokan chip, melainkan juga strategi mengurangi ketergantungan pada Nvidia. Selama ini, dominasi Nvidia di pasar GPU membuat perusahaan AI raksasa sangat bergantung pada satu pemasok.

Dengan menggandeng AMD, OpenAI mendapat pilihan teknologi lain sekaligus leverage dalam negosiasi harga dan kapasitas dengan Nvidia. Langkah ini menunjukkan bahwa pasar AI kian terbuka bagi kompetisi baru.

Jalan Panjang Menuju Masa Depan

Apakah kontrak ini akan menjadi batu loncatan AMD atau justru jebakan, jawabannya baru akan terlihat beberapa tahun mendatang. Jika permintaan AI terus melesat dan OpenAI berhasil membangun infrastruktur masifnya, AMD akan menuai buah dari kontrak terbesar sepanjang sejarahnya.

Namun jika hype AI mereda atau pembiayaan proyek raksasa macet di tengah jalan, kesepakatan ini bisa menjadi beban besar bagi AMD.

Yang pasti, kesepakatan dengan OpenAI menandai babak baru perjalanan AMD. Dari rival lama Intel di pasar prosesor PC, kini perusahaan itu mulai membentuk identitas baru sebagai penantang utama Nvidia di medan tempur AI.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Notifikasi Tidak Memenuhi Syarat Pendaftaran Magang Kemenaker

Notifikasi Tidak Memenuhi Syarat Pendaftaran Magang Kemenaker

BPKH Buka Rekrutmen 2025, 11 Formasi Tersedia

BPKH Buka Rekrutmen 2025, 11 Formasi Tersedia

Free Float Saham BREN Naik Usai Green Era Lepas 481 Juta Saham

Free Float Saham BREN Naik Usai Green Era Lepas 481 Juta Saham

Proyek IKN Mandek, Hotel di Kaltim Jadi Korban Paling Berat

Proyek IKN Mandek, Hotel di Kaltim Jadi Korban Paling Berat

Program Magang PAM Jaya 2025: Syarat dan Cara

Program Magang PAM Jaya 2025: Syarat dan Cara