Kamis, 09 Oktober 2025

Sirup Batuk Beracun Tewaskan 20 Anak di India

Sirup Batuk Beracun Tewaskan 20 Anak di India
Sirup Batuk Beracun Tewaskan 20 Anak di India

JAKARTA - Tragedi kematian anak-anak kembali terjadi akibat konsumsi obat batuk tercemar di India. Hingga Rabu, 8 Oktober 2025, jumlah korban meninggal di negara bagian Madhya Pradesh bertambah menjadi 20 anak, sementara lima lainnya masih berjuang melawan gagal ginjal akut. 

Sirup Coldrif yang mereka konsumsi mengandung bahan kimia beracun diethylene glycol hingga 45%, zat yang dikenal memicu kerusakan ginjal dan kematian.

Kronologi Korban dan Penanganan Medis
Wakil Ketua Menteri Madhya Pradesh, Rajendra Shukla, menyebut dari 20 anak yang meninggal, 17 berasal dari distrik Chhindwara, dua dari Betul, dan satu anak dari Pandhurna. “Dua anak meninggal hari ini dan satu meninggal tadi malam. Sebelumnya sudah ada 17 korban jiwa,” ungkap Shukla saat meninjau rumah sakit di Nagpur, dikutip dari The Hindu.

Baca Juga

Jisoo BLACKPINK dan Zayn Malik Rilis Lagu Duet Balada

Kelima anak yang masih dirawat kini berada di berbagai rumah sakit, termasuk Government Medical College Nagpur dan AIIMS. Pemerintah Madhya Pradesh berjanji menanggung seluruh biaya pengobatan mereka. “Pemerintah telah membentuk tiga tim untuk membantu keluarga korban selama masa perawatan di Nagpur,” ujar pernyataan resmi pemerintah.

Asal Usul Sirup dan Kandungan Beracun
Kasus ini bermula saat anak-anak mengalami demam dan flu, lalu mengonsumsi sirup Coldrif yang diproduksi oleh Sresan Pharmaceuticals, Kancheepuram, Tamil Nadu. Bahan beracun diethylene glycol yang terkandung hingga 45% dalam sirup ini menjadi penyebab utama gagal ginjal akut. Setelah temuan ini, otoritas obat di Tamil Nadu dan Madhya Pradesh langsung melarang peredaran produk tersebut.

Tersangka dan Kontroversi Hukum
Polisi menangkap Dr. Praveen Soni, seorang dokter anak di distrik Parasia, yang diduga meresepkan Coldrif kepada banyak anak yang meninggal. Selain itu, pihak pabrikan ditetapkan sebagai tersangka, dan tim investigasi khusus (SIT) dibentuk untuk menelusuri kasus ini.

Penangkapan Dr. Soni memicu gelombang protes dari kalangan medis. Ratusan dokter di Chhindwara melakukan demonstrasi dan mogok kerja tanpa batas waktu, menuntut pembebasan dokter senior tersebut. Dr. Ankur Batra, sekretaris Asosiasi Medis India cabang Parasia, menegaskan, “Dia bukan kriminal, tapi dokter senior yang hanya menjalankan tugas. Pemerintah seharusnya menindak produsen obat dan pihak yang menyetujui penggunaannya.”

Selain dokter, dokter gigi, apoteker, dan asosiasi farmasi lokal juga bergabung dalam aksi solidaritas. Sebuah aksi damai dijadwalkan berlangsung pada Rabu, 8 Oktober 2025.

Sorotan pada Pengawasan Kualitas Obat
Tragedi ini kembali menyoroti lemahnya pengawasan kualitas obat di India. Beberapa tahun terakhir, kasus serupa menimpa sirup batuk di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun, menewaskan banyak anak. Laporan menunjukkan, tak ada satu pun negara bagian di India yang sepenuhnya mematuhi standar mutu obat yang ditetapkan pemerintah pusat.

Kasus sirup batuk Coldrif ini menjadi peringatan keras terkait keamanan obat, terutama yang dikonsumsi anak-anak. Tidak hanya mengancam kesehatan, tetapi juga memunculkan konflik hukum dan protes dari tenaga medis.

Pemerintah dan otoritas terkait kini menghadapi tekanan besar untuk memastikan keadilan bagi korban sekaligus mencegah tragedi serupa terjadi lagi.

Aldi

Aldi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Taylor Swift Dituding Gunakan AI untuk Promosi Album Baru

Taylor Swift Dituding Gunakan AI untuk Promosi Album Baru

Harga dan Cara Pre Order iPhone 17 Series di Indonesia

Harga dan Cara Pre Order iPhone 17 Series di Indonesia

10 Makanan Penting untuk Meningkatkan Kesuburan Pria Alami

10 Makanan Penting untuk Meningkatkan Kesuburan Pria Alami

Perbedaan Apel Merah dan Hijau Beserta Manfaat Kesehatannya yang Penting

Perbedaan Apel Merah dan Hijau Beserta Manfaat Kesehatannya yang Penting

Waktu Layar Remaja dan Risiko Gangguan Mental, Peran Faktor Genetik Penting

Waktu Layar Remaja dan Risiko Gangguan Mental, Peran Faktor Genetik Penting