Rabu, 05 November 2025

Inflasi Naik 2,86 Persen, Harga Emas dan Bullion Bank Jadi Sorotan

Inflasi Naik 2,86 Persen, Harga Emas dan Bullion Bank Jadi Sorotan
Inflasi Naik 2,86 Persen, Harga Emas dan Bullion Bank Jadi Sorotan

JAKARTA - Kenaikan harga emas yang mendorong inflasi Indonesia pada Oktober 2025 ternyata membawa dampak positif terhadap perilaku investasi masyarakat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, tren tersebut menunjukkan meningkatnya kesadaran publik dalam berinvestasi logam mulia setelah hadirnya bullion bank.

Emas Jadi Pemicu Utama Inflasi Nasional

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat tingkat inflasi tahunan Indonesia mencapai 2,86 persen pada Oktober 2025. Angka ini naik dibandingkan tahun sebelumnya, dan salah satu pendorong utamanya adalah lonjakan harga emas di pasar domestik.

Baca Juga

Aplikasi Jualan Online Tanpa Modal dan Stok Barang 2025

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, menjelaskan bahwa emas memberikan andil terbesar terhadap inflasi dengan kontribusi 0,68 persen. Peningkatan harga global turut memperkuat kenaikan di dalam negeri dan mengerek Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 106,01 pada Oktober 2024 menjadi 109,04 pada Oktober 2025.

Selain emas, komoditas lain yang berperan terhadap inflasi adalah cabai merah, beras, tarif air PAM, dan ikan segar. Namun, lonjakan harga logam mulia menjadi sorotan karena tidak hanya bersifat konsumtif, melainkan mencerminkan tren investasi yang berkembang di masyarakat.

Bullion Bank Ubah Arah Investasi Masyarakat

Airlangga Hartarto menilai bahwa peningkatan harga emas dan kontribusinya terhadap inflasi justru menjadi sinyal positif. Ia menegaskan bahwa hal ini merupakan efek langsung dari pembentukan bullion bank yang resmi diluncurkan pada Februari 2025.

“Inflasi 2,86 persen, memang salah satu yang naik adalah pembelian emas. Jadi ini satu hal yang relatif positif karena masyarakat sudah bisa mencari aset berkualitas, dan ini efek dari pembentukan bullion bank,” ujarnya di Jakarta, Selasa.

Menurut Airlangga, sejak berdirinya bullion bank, pemahaman masyarakat terhadap investasi emas meningkat pesat. Kesadaran publik akan pentingnya diversifikasi aset kini beralih ke instrumen logam mulia yang lebih stabil dan tahan inflasi.

Gangguan Supply-Demand Dorong Harga Emas Tembus Rekor

Airlangga juga menjelaskan bahwa kenaikan harga emas saat ini terjadi karena ketidakseimbangan antara permintaan dan pasokan. Lonjakan permintaan di tengah terbatasnya suplai menyebabkan harga emas mencapai titik tertinggi sepanjang masa.

“Ini yang mendorong harga emas naik all time high, karena supply dan demand-nya tidak berimbang,” ungkapnya. Kondisi ini mendorong produsen emas di dalam negeri untuk meningkatkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan pasar domestik.

Kenaikan harga emas ini tidak hanya berdampak pada inflasi, tetapi juga menandakan kuatnya minat masyarakat terhadap investasi jangka panjang. Fenomena tersebut mencerminkan transformasi ekonomi menuju sektor keuangan yang lebih inklusif dan produktif.

Fungsi Strategis Bullion Bank bagi Ekonomi Nasional

Bullion bank merupakan lembaga keuangan yang memiliki izin untuk melakukan transaksi emas dalam berbagai bentuk. Fungsinya meliputi jual beli, penyimpanan, serta pembiayaan berbasis emas yang memberi kemudahan akses bagi masyarakat tanpa perlu memiliki emas fisik.

Lembaga ini dibentuk atas inisiatif Presiden Prabowo Subianto pada Februari 2025. Di Indonesia, bullion bank dijalankan melalui kerja sama antara Bank Syariah Indonesia (BSI) dan Pegadaian sebagai bagian dari upaya memperkuat ekosistem industri emas nasional.

Dengan kehadiran bullion bank, masyarakat dapat berinvestasi emas secara digital dan lebih fleksibel. Sistem ini mengurangi ketergantungan terhadap impor emas sekaligus memperluas inklusi keuangan di sektor logam mulia.

Dampak Ekonomi dan Arah Kebijakan Pemerintah

Kenaikan harga emas yang menjadi pendorong inflasi turut memberi masukan penting bagi kebijakan ekonomi nasional. Pemerintah menilai bahwa pergeseran investasi masyarakat menuju instrumen emas adalah tanda positif terhadap ketahanan ekonomi domestik.

Pemerintah juga mendorong agar industri emas dalam negeri mampu memperkuat sisi produksi. Langkah ini diharapkan bisa menyeimbangkan rantai pasok dan mengurangi tekanan harga di masa mendatang.

Selain itu, penguatan regulasi melalui bullion bank diyakini dapat memperluas pasar investasi nasional. Dengan sistem yang lebih transparan dan efisien, investor domestik akan lebih percaya diri untuk berpartisipasi dalam perdagangan emas.

Transformasi Gaya Investasi di Era Baru

Sejak hadirnya bullion bank, tren investasi masyarakat mengalami perubahan signifikan. Jika sebelumnya emas hanya dianggap sebagai komoditas konsumtif, kini logam mulia menjadi bagian dari strategi keuangan rumah tangga.

Masyarakat mulai memanfaatkan platform digital untuk menyimpan emas dalam jumlah kecil secara aman dan likuid. Perubahan ini menandai transisi menuju gaya investasi yang modern dan berbasis teknologi.

Airlangga menilai fenomena ini sebagai bukti meningkatnya literasi keuangan masyarakat. Kesadaran akan pentingnya memiliki aset berkualitas tinggi kini menjadi bagian dari strategi ekonomi rumah tangga di tengah ketidakpastian global.

Emas Sebagai Pilar Stabilitas Ekonomi

Kenaikan harga emas yang berkontribusi terhadap inflasi bukan semata sinyal negatif. Justru, hal ini memperlihatkan bahwa masyarakat Indonesia semakin memahami nilai emas sebagai pelindung kekayaan jangka panjang.

Dengan dukungan sistem bullion bank dan kebijakan pemerintah yang pro-investasi, industri emas nasional diproyeksikan akan tumbuh lebih kuat pada 2026. Pertumbuhan ini akan berperan penting dalam menjaga kestabilan ekonomi di tengah gejolak pasar global.

Secara keseluruhan, dampak pembentukan bullion bank tidak hanya terasa di sektor keuangan, tetapi juga pada perilaku ekonomi masyarakat. Meningkatnya permintaan emas menjadi bukti nyata bahwa transformasi menuju ekonomi berbasis aset produktif kini sedang berlangsung di Indonesia.

Sindi

Sindi

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Apa Sanksi Tidak Bayar Pinjaman Online? Simak Penjelasan Berikut

Apa Sanksi Tidak Bayar Pinjaman Online? Simak Penjelasan Berikut

Aplikasi Mitra Bukalapak: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Daftarnya

Aplikasi Mitra Bukalapak: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Daftarnya

Keuntungan Kartu Kredit Bank Mega: Pilihan Tepat untuk Kebutuhanmu

Keuntungan Kartu Kredit Bank Mega: Pilihan Tepat untuk Kebutuhanmu

Cara Bayar Tagihan Kartu Kredit Lewat GoPay di 2025, Praktis!

Cara Bayar Tagihan Kartu Kredit Lewat GoPay di 2025, Praktis!

5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!

5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!