Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global
- Selasa, 04 November 2025
JAKARTA - Kenaikan harga buyback emas Antam pada awal November 2025 menjadi sorotan utama di tengah gejolak ekonomi global. Tren ini menunjukkan bahwa minat masyarakat terhadap emas sebagai aset lindung nilai tetap tinggi meskipun tekanan ekonomi dunia belum sepenuhnya mereda.
Kenaikan Signifikan Buyback Emas Antam
Berdasarkan data Logam Mulia, Selasa, 4 November 2025, harga buyback emas Antam tercatat naik Rp8.000 menjadi Rp2.151.000 per gram. Lonjakan tersebut menandai peningkatan sebesar 57,58% sepanjang tahun berjalan 2025.
Baca Juga
Meskipun begitu, harga buyback emas Antam saat ini masih berada di bawah rekor tertingginya. Sebelumnya, pada 21 Oktober 2025, harga sempat menyentuh level Rp2.336.000 per gram sebelum terkoreksi ke Rp2.128.000 pada 30 Oktober 2025.
Kenaikan dua digit ini memperlihatkan tingginya permintaan pasar terhadap logam mulia. Buyback emas sendiri merupakan transaksi menjual kembali emas, baik dalam bentuk batangan maupun perhiasan.
Biasanya, harga buyback sedikit lebih rendah dibandingkan harga jual emas di pasaran. Namun, keuntungan tetap bisa diperoleh bila terdapat selisih yang cukup besar antara harga beli dan harga jual kembali.
Faktor Regulasi dan Kebijakan Pajak
Sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) No. 34/PMK.10/2017, transaksi buyback emas dengan nilai di atas Rp10 juta dikenai Pajak Penghasilan (PPh) 22. Tarifnya sebesar 1,5% bagi pemegang NPWP dan 3% bagi yang tidak memiliki NPWP.
Pemotongan pajak ini dilakukan langsung dari total nilai transaksi buyback oleh pihak Antam. Ketentuan tersebut bertujuan menjaga kepatuhan pajak sekaligus memastikan transparansi transaksi emas di pasar domestik.
Aturan pajak ini menjadi pertimbangan penting bagi investor yang ingin melepas emasnya. Meskipun ada potongan pajak, permintaan terhadap buyback tetap tinggi karena potensi keuntungan masih menarik di tengah fluktuasi ekonomi global.
Pengaruh Harga Emas Dunia
Pergerakan harga emas Antam sangat dipengaruhi oleh kondisi pasar emas internasional. Mengacu pada data Selasa, 4 November 2025, harga emas di pasar spot stabil di kisaran US$4.002,35 per ounce, sementara kontrak berjangka AS pengiriman Desember naik 0,4% ke US$4.014 per ounce.
Menurut analis Marex, Edward Meir, emas kini tengah membentuk kisaran perdagangan baru di antara level tinggi US$3.000-an hingga pertengahan US$4.000-an. Ia menilai kondisi ini sebagai fase konsolidasi alami setelah reli besar yang terjadi sebelumnya.
Sepanjang tahun 2025, harga emas global telah melonjak sekitar 53%. Namun, sejak mencetak rekor tertingginya pada 20 Oktober 2025, harga terkoreksi lebih dari 8% karena adanya pengambilan keuntungan oleh investor.
Situasi pasar global yang belum menentu turut memengaruhi psikologi investor. Mereka kini menunggu rilis data ketenagakerjaan sektor swasta (ADP) Amerika Serikat yang dijadwalkan pada Rabu, 5 November 2025, serta data indeks aktivitas manufaktur (ISM PMI) untuk memprediksi arah kebijakan moneter The Fed.
Dampak Kebijakan The Fed dan Ketidakpastian Ekonomi
Penutupan sebagian kegiatan pemerintahan Amerika Serikat menimbulkan keterlambatan publikasi sejumlah data ekonomi penting. Salah satunya adalah laporan dari Bureau of Labor Statistics yang biasanya menjadi acuan utama pasar global.
Dalam pekan sebelumnya, The Fed kembali memangkas suku bunga untuk kedua kalinya tahun ini. Namun, Ketua The Fed, Jerome Powell, menegaskan bahwa langkah pemangkasan berikutnya belum tentu dilakukan dalam waktu dekat.
Kebijakan ini mencerminkan sikap hati-hati bank sentral Amerika Serikat terhadap inflasi dan stabilitas ekonomi. Para pelaku pasar memperkirakan kemungkinan 65,3% adanya pemangkasan suku bunga lanjutan pada Desember 2025, menurun dari hampir 100% sebelum pertemuan The Fed sebelumnya.
Harga emas umumnya bergerak naik saat suku bunga turun karena logam mulia tidak memberikan imbal hasil tetap. Kondisi suku bunga rendah mendorong investor mencari aset aman yang nilainya stabil seperti emas.
Prospek dan Analisis Pasar ke Depan
Kepala Strategi Komoditas Saxo Bank, Ole Hansen, menilai pelemahan emas belakangan ini hanya bersifat sementara. Menurutnya, faktor musiman, kebijakan ekonomi China, serta penguatan dolar AS hanya memberikan tekanan jangka pendek pada harga emas.
Hansen menegaskan bahwa prospek jangka panjang emas tetap positif, terutama karena ketidakpastian global masih tinggi. Investor tetap memandang emas sebagai instrumen perlindungan nilai dari risiko inflasi dan gejolak ekonomi.
Di sisi lain, kenaikan harga buyback emas Antam juga memperkuat posisi Indonesia sebagai pasar emas yang aktif. Lonjakan permintaan menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya diversifikasi aset untuk menghadapi ketidakpastian ekonomi.
Pergerakan harga emas yang fluktuatif memberikan peluang bagi investor cermat. Mereka yang mampu membaca momentum bisa memanfaatkan selisih harga antara periode koreksi dan puncak harga untuk mendapatkan keuntungan optimal.
Dengan demikian, tren kenaikan harga buyback emas Antam pada November 2025 bukan sekadar fenomena sesaat. Melainkan cerminan kuatnya kepercayaan pasar terhadap logam mulia sebagai aset lindung nilai di tengah perubahan global yang dinamis.
Kestabilan emas di pasar internasional juga memberi sinyal positif bagi pasar domestik. Jika tren ini berlanjut, bukan tidak mungkin harga buyback Antam akan kembali menembus rekor tertingginya dalam waktu dekat.
Para pengamat memperkirakan pergerakan harga emas akan tetap sensitif terhadap kebijakan The Fed dan kondisi geopolitik global. Namun, dengan fundamental ekonomi yang mulai pulih dan sentimen pasar yang membaik, peluang penguatan emas masih terbuka lebar hingga akhir tahun 2025.
Sindi
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
AHY Optimistis Utang Kereta Cepat Bisa Diselesaikan Tanpa Bebani Anggaran Negara
- Selasa, 04 November 2025
PLN Gelar Electric Run 2025, Bukti Nyata Komitmen Menuju Net Zero Emission
- Selasa, 04 November 2025
Buyback Emas Antam Tembus Rp2,15 Juta, Tren Naik di Tengah Gejolak Global
- Selasa, 04 November 2025
Dana Asing Rp12,8 Triliun Masuk ke Bursa, IHSG Kembali Menguat Signifikan
- Selasa, 04 November 2025
Berita Lainnya
Aplikasi Mitra Bukalapak: Pengertian, Kelebihan, dan Cara Daftarnya
- Selasa, 04 November 2025
Terpopuler
1.
5 Cara Download Foto di TikTok dengan Mudah dan Cepat
- 04 November 2025
2.
Lacak Paket Tokopedia: Cari Tahu Paket Kamu Sudah Dimana
- 04 November 2025
3.
16 Manfaat Buah Nanas bagi Kesehatan Jantung dan Tubuh
- 04 November 2025
4.
Touring Motor Artinya: Tujuan dan Hal yang Dipersiapkan
- 04 November 2025
5.
5 Cara Jualan di Lazada dan Syaratnya, Biar Untung Maksimal!
- 04 November 2025












