Presiden Prabowo Umumkan Peluncuran Danantara pada 24 Februari 2025

Foto: Presiden Prabowo Subianto

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, mengumumkan bahwa pemerintah akan segera meluncurkan Daya Anagata Nusantara (Danantara). Lembaga pengelola investasi ini dijadwalkan resmi beroperasi pada 24 Februari 2025, dengan total dana kelolaan mencapai US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).

Pengumuman ini disampaikan Presiden Prabowo saat menjadi pembicara dalam World Government Summit 2025 melalui konferensi video. Acara tersebut dihadiri oleh berbagai pemimpin negara dari seluruh dunia, menandakan pentingnya inisiatif investasi ini bagi Indonesia di kancah global.

"Danantara akan diluncurkan pada tanggal 24 Februari bulan ini," ujar Presiden Prabowo dalam paparan videonya yang disiarkan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga

Kepastian Biaya Haji 2026 Segera Ditetapkan November 2025

Danantara akan mengelola dan menginvestasikan modal yang bersumber dari sumber daya alam dan aset negara ke dalam proyek-proyek strategis yang memiliki dampak besar bagi masyarakat. Fokus investasi akan mencakup sektor-sektor utama seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, serta produksi pangan.

“Investasi akan dilakukan di berbagai sektor seperti energi terbarukan, manufaktur canggih, industri hilir, produksi pangan, dan lain-lain,” jelas Prabowo.

Lebih lanjut, Presiden Prabowo menegaskan bahwa proyek-proyek yang akan didanai Danantara memiliki tujuan utama untuk mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Ia optimis bahwa langkah ini akan membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi sebesar 8%, sejalan dengan visi pembangunan yang telah digaungkannya sejak kampanye.

“Semua proyek ini akan berkontribusi untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi kami sebesar 8%,” tegasnya.

Peluncuran Danantara diharapkan menjadi tonggak penting dalam strategi pembangunan ekonomi Indonesia, dengan menitikberatkan pada pemanfaatan aset negara secara berkelanjutan dan optimal. Pemerintah optimis bahwa inisiatif ini akan membuka peluang investasi besar dan meningkatkan daya saing Indonesia di tingkat global.

(kkz/kkz)