Batik Air Malaysia Memperkuat Jaringan Penerbangan dengan Membuka 9 Rute Baru
- Selasa, 30 September 2025
.jpg)
JAKARTA - Batik Air Malaysia semakin menegaskan ambisinya dalam memperkuat jaringan penerbangan regional. Maskapai ini akan membuka sembilan rute baru pada 8 Desember 2025, sebuah langkah besar yang menandai arah strategis untuk meningkatkan konektivitas domestik dan internasional.
Ekspansi ini tidak hanya menambah jumlah rute, tetapi juga menegaskan peran Bandara Sultan Abdul Aziz Shah di Subang (SZB) serta Bandara Internasional Penang sebagai dua hub utama yang akan menopang operasional Batik Air di masa depan.
Subang Jadi Hub Regional Dinamis
Baca JugaGenerasi Muda Beralih Investasi ke Emas Digital Amankan Masa Depan
Dalam pernyataannya, Batik Air menyebutkan rute baru dari Bandara Subang akan menghubungkan kota tersebut ke Singapura, Jakarta, Langkawi, dan Johor Bahru. Keputusan ini tidak terlepas dari dukungan maskapai terhadap Rencana Regenerasi Bandara Subang yang digagas pemerintah.
“Ekspansi ini juga menggarisbawahi dukungan Batik Air terhadap Rencana Regenerasi Bandara Subang yang digagas pemerintah, yang berkontribusi pada visinya untuk memposisikan Subang sebagai hub regional yang dinamis,” demikian pernyataan resmi maskapai pada Sabtu.
Dengan posisi strategis Subang, Batik Air melihat peluang untuk menghubungkan kota-kota sekunder di Malaysia dengan pusat aktivitas ekonomi dan wisata di Asia Tenggara. Subang pun diproyeksikan menjadi pusat operasional maskapai yang dapat melayani kebutuhan penumpang secara lebih cepat dan efisien.
Peran Baru Bandara Penang
Selain Subang, ekspansi ini juga memberi peran lebih besar pada Bandara Internasional Penang. Layanan baru dari Penang akan mencakup rute ke Singapura, Medan, Kuching, dan Kota Kinabalu.
Langkah ini menempatkan Penang sebagai penghubung penting antara kawasan Semenanjung Malaysia dengan Sabah, Sarawak, serta negara tetangga di Asia Tenggara. Dengan tambahan rute tersebut, Penang tidak hanya menjadi destinasi wisata, tetapi juga simpul penerbangan yang memperluas konektivitas regional.
Batik Air memandang Penang sebagai titik vital yang akan memperlancar pergerakan wisatawan mancanegara sekaligus memperkuat integrasi pasar domestik di Malaysia bagian timur dan barat.
Ipoh Masuk Jaringan Baru
Bandara Sultan Azlan Shah di Ipoh juga turut dimasukkan ke dalam jaringan Batik Air. Penerbangan langsung baru dari Ipoh ke Singapura akan mulai dioperasikan, memperluas aksesibilitas masyarakat setempat menuju pusat keuangan dan wisata utama Asia Tenggara.
Bagi masyarakat Ipoh, jalur ini akan menghadirkan kemudahan perjalanan yang sebelumnya membutuhkan transit di bandara lain. Bagi Batik Air, langkah ini mempertegas strategi menghubungkan kota-kota sekunder yang memiliki potensi besar, namun selama ini belum optimal tersambung dengan jaringan internasional.
Strategi Operasional di Singapura
Mulai November 2025, seluruh maskapai Lion Group, termasuk Batik Air, akan beroperasi dari Terminal 4 Bandara Changi, Singapura. Keputusan ini memberikan keuntungan tambahan berupa fasilitas yang lebih baik serta koneksi lebih lancar bagi penumpang.
Dengan memanfaatkan posisi Singapura sebagai pusat transit internasional, Batik Air berharap bisa menjangkau lebih banyak wisatawan mancanegara. Singapura dipandang sebagai pintu gerbang utama yang dapat mengalirkan arus penumpang menuju Malaysia.
Fokus pada Pariwisata dan Ekonomi
CEO Batik Air, Datuk Chandran Rama Muthy, menegaskan bahwa ekspansi ini bukan hanya soal menambah rute penerbangan, tetapi juga upaya strategis untuk memperkuat konektivitas regional.
“Dengan berinvestasi di Subang dan Penang sebagai hub dan memanfaatkan Singapura sebagai sumber penting wisatawan mancanegara, kami juga mendukung persiapan Visit Malaysia 2026, memastikan lebih banyak wisatawan dapat menjelajahi Malaysia dengan lebih mudah,” ujarnya.
Menurut Chandran, strategi ini akan membuka peluang baru bagi wisatawan, pelaku bisnis, dan komunitas lokal. Kota-kota sekunder yang terhubung lewat jaringan Batik Air diharapkan menjadi motor pertumbuhan pariwisata dan perdagangan.
Komitmen pada Pilihan dan Kenyamanan
Sembilan rute baru yang akan resmi dibuka pada Desember 2025 mencerminkan pendekatan Batik Air dalam memberikan lebih banyak pilihan dan kenyamanan perjalanan. Maskapai berkomitmen untuk menghadirkan pengalaman terbang yang lebih lancar serta memperkuat integrasi antarwilayah.
“Peluncuran ini akan membuka peluang baru bagi wisatawan, bisnis, dan komunitas, dengan rute-rute yang mencerminkan pendekatan strategis Batik Air dalam menghubungkan hub domestik utama dengan destinasi internasional terpilih yang melayani wisatawan Malaysia,” tambah Chandran.
Batik Air meyakini ekspansi ini akan menetapkan tolok ukur baru bagi konektivitas regional, sekaligus menjadi modal penting untuk bersaing dengan maskapai lain di kawasan Asia Tenggara.
Momentum Menyongsong Visit Malaysia 2026
Langkah agresif ini juga sejalan dengan persiapan pemerintah Malaysia dalam menyambut program Visit Malaysia 2026. Dengan jaringan penerbangan yang lebih luas, wisatawan mancanegara akan semakin mudah menjelajahi berbagai destinasi unggulan Malaysia.
Selain itu, konektivitas yang lebih baik juga akan mempercepat integrasi ekonomi kawasan, membuka peluang bisnis baru, dan memperkuat hubungan antar komunitas.
Bagi Batik Air, ini adalah langkah nyata dalam mewujudkan visi sebagai maskapai yang mampu menghubungkan kota-kota penting di Asia Tenggara dengan layanan yang efisien, nyaman, dan berdaya saing tinggi.

Nathasya Zallianty
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Detail Spesifikasi Lengkap Huawei MatePad 11.5 dan Fitur Unggulannya
- Selasa, 30 September 2025
Berita Lainnya
Jasa Marga Tingkatkan Layanan Tol Cipularang dan Padaleunyi Lewat Pemeliharaan
- Selasa, 30 September 2025
Jasa Marga Kebut Perbaikan Tujuh Gerbang Tol Dalam Kota Rampung Oktober
- Selasa, 30 September 2025
Terpopuler
1.
ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina
- 30 September 2025
2.
Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar
- 30 September 2025
3.
Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data
- 30 September 2025
4.
Subsidi Energi 2025 Belum Tepat Sasaran, Menkeu Siapkan Transformasi
- 30 September 2025
5.
Harga CPO Turun Tertekan Minyak Nabati dan Minyak Mentah
- 30 September 2025