
JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) meluncurkan program inovatif yang memungkinkan nasabah untuk mengurangi cicilan kredit pemilikan rumah (KPR) melalui pengelolaan sampah rumah tangga.
Program ini bertujuan mendukung keberlanjutan lingkungan sembari membantu meringankan beban keuangan masyarakat. "Program ini kami rancang agar mendukung keberlanjutan lingkungan sekaligus meringankan beban keuangan masyarakat.
Melalui program ini, kami mengajak para developer dan warga perumahan untuk mulai memilah sampah,” ungkap Direktur Risk Management BTN, Setiyo Wibowo, dalam keterangan yang diterima pada Minggu, di Jakarta.
Baca Juga
Sampah Rumah Tangga Jadi Alat Pengurang Angsuran KPR
Setiyo menambahkan bahwa dengan mengelola sampah rumah tangga dengan baik, nasabah dapat menukarnya dengan uang yang khusus untuk mengurangi angsuran KPR. Semakin banyak sampah yang dikumpulkan, semakin besar tabungan yang dapat digunakan untuk pembayaran cicilan rumah.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan nilai ekonomi dari sampah. “Setiap orang rata-rata menghasilkan satu kilogram sampah per hari, jadi dalam satu keluarga dengan empat orang bisa terkumpul hingga empat kilogram sampah per hari,” tambah Setiyo.
Ini menunjukkan potensi besar untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi nilai finansial yang bermanfaat bagi pemilik rumah.
Kerja Sama BTN dengan Rekosistem untuk Pengelolaan Sampah
Program ini diluncurkan bekerja sama dengan Rekosistem, sebuah perusahaan pengelola sampah berbasis teknologi. Rekosistem menyediakan layanan Reko Keliling & BTN, yang siap mengangkut sampah dari rumah warga. Jenis sampah yang dapat dikumpulkan antara lain plastik, logam, kertas, minyak jelantah, dan elektronik bekas.
Setelah sampah terkumpul, Rekosistem akan memilahnya, mencatatnya, dan mengonversi sampah tersebut menjadi Rekopoin—poin digital yang dapat digunakan untuk mengurangi angsuran KPR. Nilai poin yang dikumpulkan akan langsung ditransfer ke rekening BTN nasabah sebagai pengurang cicilan rumah.
Sampah Kini Memiliki Nilai Ekonomi yang Bermanfaat
Mekanisme ini memberikan dampak positif karena sampah yang biasa dibuang ke tempat pembuangan akhir kini memiliki nilai nyata. Selain memberikan manfaat bagi individu, program ini juga berperan dalam mengurangi dampak lingkungan dari sampah yang tidak dikelola dengan baik.
“Melalui program ini, pengelolaan sampah dari rumah bukan hanya sekadar untuk menabung dan mengurangi cicilan KPR, tapi juga menjadi tabungan bagi masa depan bumi yang lebih baik,” kata Setiyo, menambahkan bahwa program ini sejalan dengan strategi BTN dalam aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG).
Rekosistem: Pengelolaan Sampah untuk Masa Depan yang Lebih Baik
CEO dan Co-Founder Rekosistem, Ernest Christian Layman, menyampaikan bahwa masalah sampah di Indonesia masih menjadi persoalan besar. Sebagian besar sampah masih berakhir di tempat pembuangan akhir dan pengelolaannya memerlukan biaya yang tinggi.
Dengan partisipasi aktif dari masyarakat, sampah dapat dikelola dengan lebih baik, memberikan manfaat lingkungan, dan sekaligus membantu mengurangi angsuran KPR. "Ini bukan hanya inovasi finansial, tetapi juga kontribusi nyata menjaga bumi agar tetap lestari," ujar Ernest.
Inovasi Ganda untuk Keuntungan Masyarakat
Direktur Utama Pesona Kahuripan, Angga Budi Kusuma, mengapresiasi inovasi dari BTN ini karena dapat memberikan keuntungan ganda bagi masyarakat. “Pembeli rumah bisa menukar sampah menjadi tabungan untuk mengurangi angsuran.
Di Pesona Kahuripan, sebanyak 3.800 unit sudah menggunakan material ramah lingkungan. Dengan lebih dari 14 ribu warga, kami siap mendukung program ini dan melibatkan UMKM agar manfaatnya semakin luas,” ujar Angga.
Inovasi ini tidak hanya memberi kemudahan bagi nasabah, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan. Dengan memanfaatkan sampah rumah tangga, BTN membuka peluang untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang lebih efisien dan bermanfaat bagi banyak orang.
Peluang Pemberdayaan Ekonomi Lewat Program Sampah
Program ini juga menjadi peluang besar untuk pemberdayaan ekonomi, khususnya bagi sektor UMKM. Dengan melibatkan komunitas sekitar dan memberikan mereka akses ke mekanisme pengumpulan sampah, BTN turut membuka peluang bagi pengusaha lokal untuk terlibat dalam proses daur ulang dan pengelolaan sampah.
Dengan adanya program ini, diharapkan masyarakat dapat lebih peduli terhadap pentingnya pengelolaan sampah dan memanfaatkan peluang ekonomi yang ada di sekitarnya.
Bagi BTN, langkah ini juga menjadi bagian dari upaya memperkenalkan lebih banyak produk yang berdampak positif, baik dari segi sosial maupun finansial.
Kesimpulan: Meningkatkan Keberlanjutan Lingkungan dan Keuangan
Program pengelolaan sampah yang diluncurkan oleh PT Bank Tabungan Negara (BTN) memberikan solusi inovatif bagi masyarakat dalam mengurangi cicilan KPR sambil berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan.
Dengan memanfaatkan sampah rumah tangga sebagai sumber daya ekonomi, BTN membuka jalan bagi pengelolaan sampah yang lebih efektif dan bermanfaat bagi banyak orang.
Dengan kolaborasi bersama Rekosistem, BTN tidak hanya memberikan peluang bagi nasabah untuk memperingan beban keuangan mereka, tetapi juga untuk berkontribusi pada masa depan yang lebih baik bagi bumi dan masyarakat.
Program ini menunjukkan bagaimana solusi finansial dan lingkungan dapat berjalan beriringan demi menciptakan dampak yang lebih besar.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Detail Spesifikasi Lengkap Huawei MatePad 11.5 dan Fitur Unggulannya
- Selasa, 30 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina
- 30 September 2025
2.
Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar
- 30 September 2025
3.
Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data
- 30 September 2025
4.
Subsidi Energi 2025 Belum Tepat Sasaran, Menkeu Siapkan Transformasi
- 30 September 2025
5.
Harga CPO Turun Tertekan Minyak Nabati dan Minyak Mentah
- 30 September 2025