
JAKARTA - PT Bank Danamon Indonesia Tbk. melalui unit usaha syariahnya, Danamon Syariah, kini fokus untuk meningkatkan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) dengan mengandalkan tabungan haji sebagai produk utama. Langkah ini dilakukan untuk memperkuat porsi dana murah bank, yang diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kinerja keuangan jangka panjang bank.
Menurut Syariah Funding Business Head Bank Danamon, Merci Santi Adriani, tabungan haji memiliki potensi yang sangat besar sebagai sumber pendanaan jangka panjang. Hal ini disebabkan oleh masa tunggu keberangkatan haji yang bisa mencapai 20 hingga 30 tahun.
“Tabungan haji ini long term funding. Artinya, tabungan atau produk yang menunjang DPK dalam waktu cukup lama,” jelas Merci dalam acara "Journalist Class" di Jakarta, Senin (29/9/2025).
Baca Juga
Tabungan Haji: Sumber Pendanaan Jangka Panjang
Tabungan haji dipilih karena memberikan jaminan keamanan bagi bank, dengan dana yang disimpan tetap terjaga dalam waktu lama.
Merci mengungkapkan bahwa keunggulan lain dari tabungan haji adalah ia tidak akan menjadi rekening dormant meskipun nasabah tidak menabung secara teratur.
Hal ini berbeda dengan tabungan biasa yang dapat berisiko menjadi rekening dormant jika tidak ada transaksi dalam jangka waktu tertentu.
Dengan karakteristik ini, Danamon Syariah yakin bahwa DPK-nya akan semakin kuat seiring dengan pertumbuhan jumlah nasabah dan peningkatan minat untuk berhaji. “Ini akan meningkat terus dan akan menjadi porsi utama dari porsi pertumbuhan DPK Danamon serta Danamon Syariah khususnya,” ujar Merci.
Capaian DPK dan Tabungan Haji yang Meningkat
Pada Juni 2025, DPK Bank Danamon tercatat sebesar Rp160,1 triliun atau tumbuh 10% year on year (yoy). Sebagian besar dari DPK ini berasal dari dana murah seperti giro dan tabungan yang tumbuh 4% yoy.
Meskipun DPK unit usaha syariah (UUS) Bank Danamon mengalami sedikit penurunan sebesar 5% yoy menjadi Rp8,03 triliun, namun hal ini tidak menghalangi Danamon Syariah untuk terus memperkuat layanan dan penawarannya.
Selain itu, total aset UUS Bank Danamon juga mengalami kenaikan dan tercatat sebesar Rp15,8 triliun, yang setara dengan 6,8% dari total aset bank konvensional. Dengan jumlah tersebut, Danamon Syariah tetap menjadi salah satu pemain utama dalam sektor perbankan syariah di Indonesia.
Peningkatan Penetrasi Ke Segmen Haji Muda
Strategi penting lainnya yang diterapkan oleh Danamon Syariah adalah meningkatkan penetrasi ke segmen haji khusus, terutama segmen generasi muda.
Dalam dua tahun terakhir, Danamon Syariah fokus untuk masuk ke ekosistem haji, yang mencakup penyediaan produk tabungan haji muda yang mengedukasi dan memperkenalkan literasi keuangan syariah kepada masyarakat.
Merci menyebutkan bahwa target untuk segmen haji muda tahun ini cukup agresif dan telah meningkat dua kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya.
“Target untuk haji muda tahun ini cukup lumayan agresif. Kalau dibandingkan dengan tahun sebelumnya itu dua kali lipat kurang lebih,” ujar Merci.
Mengoptimalkan Potensi Nasabah Eksisting untuk Tabungan Haji
Selain fokus pada generasi muda, Danamon Syariah juga mengoptimalkan potensi dari nasabah eksisting, baik yang berada pada segmen payroll maupun umum.
Dengan kombinasi strategi ini, Danamon Syariah yakin tabungan haji akan menjadi motor utama dalam pertumbuhan DPK yang lebih besar dan berkelanjutan.
“Melalui kolaborasi ini, kami memperkuat peran kami dalam membantu nasabah meraih aspirasi finansial dan gaya hidup yang lebih baik, hari ini dan di masa depan,” ujar Cristina, Consumer Banking Director UOB Indonesia, yang turut mendukung langkah ini.
Skema Tabungan Haji Muda untuk Masa Depan Lebih Terencana
Salah satu inovasi dalam produk tabungan haji yang ditawarkan oleh Danamon Syariah adalah skema tabungan haji muda. Program ini memungkinkan nasabah untuk memulai menabung sejak usia 7 tahun melalui Tabungan Rencana Haji (TRH).
Setelah memasuki usia 13 tahun, calon jemaah haji dapat membuka Tabungan Danamon LEBIH Youth iB dan melakukan pendaftaran haji dengan RJTH.
“Dilanjutkan dengan persiapan untuk pelunasan haji dan pembukaan TRH untuk menabung, sehingga setelah menginjak usia 20, calon jemaah haji sudah siap dengan dana untuk pembayaran pelunasan haji,” kata Merci, menjelaskan lebih lanjut tentang proses tabungan haji muda ini.
Mengembangkan Layanan Keuangan Syariah untuk Masa Depan
Danamon Syariah terus berinovasi dan mengembangkan layanan keuangan syariah dengan memperkenalkan produk-produk yang sesuai dengan kebutuhan nasabah.
Dengan mengedepankan prinsip syariah yang transparan dan adil, serta didukung oleh layanan yang mudah diakses, Danamon Syariah berkomitmen untuk terus berkontribusi pada inklusi keuangan dan pembangunan ekonomi Indonesia.
Produk tabungan haji menjadi contoh nyata dari komitmen Danamon Syariah dalam menyediakan solusi keuangan yang dapat diandalkan oleh masyarakat. Layanan ini tidak hanya memberikan perlindungan finansial, tetapi juga membantu nasabah merencanakan masa depan mereka dengan lebih terstruktur dan terjamin.
Kesimpulan: Tabungan Haji Jadi Pilar Utama Penghimpunan Dana
Tabungan haji yang ditawarkan oleh Danamon Syariah semakin terbukti menjadi salah satu produk yang menguntungkan bagi penghimpunan dana pihak ketiga (DPK).
Dengan fokus pada generasi muda dan nasabah eksisting, serta memberikan solusi yang relevan dengan kebutuhan nasabah, Danamon Syariah yakin produk ini akan menjadi salah satu pilar utama dalam pertumbuhan DPK mereka di masa depan.
Dengan pendekatan yang komprehensif dan inovatif, Danamon Syariah berharap dapat terus memperkuat posisinya sebagai pemain utama dalam sektor perbankan syariah di Indonesia, sekaligus memberikan manfaat lebih kepada masyarakat dan nasabah.

Muhammad Anan Ardiyan
indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.
Rekomendasi
Detail Spesifikasi Lengkap Huawei MatePad 11.5 dan Fitur Unggulannya
- Selasa, 30 September 2025
Berita Lainnya
Terpopuler
1.
ESDM Desak Shell Cs Rutin Beli BBM dari Pertamina
- 30 September 2025
2.
Strategi Sukses Mega Proyek Perikanan Rp72 Triliun Versi Pakar
- 30 September 2025
3.
Subsidi Energi 2024: Pemerintah Klaim Lunas, DPR Beda Data
- 30 September 2025
4.
Subsidi Energi 2025 Belum Tepat Sasaran, Menkeu Siapkan Transformasi
- 30 September 2025
5.
Harga CPO Turun Tertekan Minyak Nabati dan Minyak Mentah
- 30 September 2025