Rabu, 01 Oktober 2025

Shutdown AS Hampir 100%, Rupiah Diprediksi Menguat Terhadap Dolar

Shutdown AS Hampir 100%, Rupiah Diprediksi Menguat Terhadap Dolar
Shutdown AS Hampir 100%, Rupiah Diprediksi Menguat Terhadap Dolar

JAKARTA - Kekhawatiran terhadap kemungkinan terjadinya shutdown pemerintah Amerika Serikat (AS) semakin mendekati kenyataan. Analis mata uang dari Doo Financial Futures, Lukman Leong, memprediksi bahwa kurs rupiah akan menguat seiring dengan semakin tertekannya dolar AS akibat ketidakpastian ini.

Menurut Lukman, meskipun belum ada kepastian mengenai dampak lebih lanjut dari shutdown, situasi yang semakin mendekati kenyataan ini dapat mempengaruhi pergerakan mata uang global, termasuk rupiah. 

“Rupiah diperkirakan akan menguat terhadap dolar AS yang tertekan oleh kekhawatiran 'shutdown' pemerintah AS,” ujar Lukman dalam keterangannya kepada ANTARA di Jakarta pada Selasa (29/9/2025).

Baca Juga

BEI Buka Suspensi 5 Saham, Investor Bisa Transaksi Lagi

Penyebab Shutdown: Ketidaksepakatan Kongres AS
Shutdown atau penutupan pemerintah terjadi ketika Kongres AS gagal mencapai kesepakatan mengenai anggaran belanja yang dibutuhkan untuk mendanai operasi pemerintah. 

Pada 29 September, Presiden AS, Donald Trump, dijadwalkan untuk bertemu dengan pemimpin Partai Republik dan Demokrat di Kongres guna membahas pendanaan pemerintah, dengan tenggat waktu 30 September sebagai batas akhir yang menentukan apakah pemerintah akan tetap beroperasi atau menghadapi penutupan.

Pertemuan ini sangat penting karena Kongres harus segera menyelesaikan masalah pendanaan pemerintah untuk menghindari efek negatif dari shutdown. 

Dalam pertemuan tersebut, para pejabat yang terlibat termasuk Ketua DPR AS Mike Johnson, Pemimpin Mayoritas Senat John Thune, serta Pemimpin Demokrat DPR AS Hakeem Jeffries dan Pemimpin Minoritas Senat Chuck Schumer.

Trump Menggunakan Tekanan Politik untuk Menghindari Shutdown
Trump juga telah meminta anggota Kongres dari Partai Republik untuk memberikan suara guna memperpanjang pendanaan sementara dan menghindari penutupan. 

Di sisi lain, Trump menuduh Partai Demokrat mencoba memicu penutupan pemerintah karena ketidaksepakatan mengenai negosiasi pendanaan sementara di Kongres.

Jika kesepakatan tidak tercapai, pada 1 Oktober, AS akan memasuki tahun fiskal baru tanpa adanya anggaran yang disetujui. 

Apabila Capitol Hill gagal untuk meloloskan resolusi sementara, lembaga-lembaga pemerintah akan terancam ditutup tanpa batas waktu. Situasi ini tentu akan menambah ketidakpastian ekonomi, yang berpotensi mempengaruhi nilai tukar dolar AS.

Dampak Shutdown Terhadap Ekonomi dan Dolar AS
Lukman Leong menjelaskan bahwa shutdown pemerintah AS akan memiliki dampak besar pada ekonomi negara tersebut. Ketika pemerintah AS berhenti beroperasi, kegiatan non-esensial seperti penelitian ekonomi dan rilis data ekonomi penting akan terhenti. 

Sebagian besar pekerja federal akan dirumahkan, yang akan memperburuk dampak negatif pada aktivitas ekonomi AS.

“Hal ini akan sangat mengganggu kegiatan ekonomi di AS dan memperuncing perseteruan antara Republik dan Demokrat. 

Semua ini menekan dolar AS,” kata Lukman. Tekanan terhadap dolar AS ini bisa mendorong penguatan mata uang negara lain, termasuk rupiah, yang diperkirakan akan mengalami apresiasi.

Pengaruh Data Ekonomi AS Terhadap Rupiah
Namun, meskipun ada potensi penguatan rupiah, Lukman mengingatkan bahwa pergerakan rupiah kemungkinan terbatas. 

Investor global cenderung menunggu dan melihat perkembangan lebih lanjut mengenai data ekonomi AS yang akan dirilis dalam beberapa hari ke depan, terutama data Non-Farm Payrolls (NFP) yang sangat penting.

“Data NFP diperkirakan akan menunjukkan penambahan 50 ribu pekerjaan, walau lebih tinggi dari bulan sebelumnya. Namun, angka ini masih jauh lebih kecil dari normal yang rata-rata di atas 100 ribu,” ungkap Lukman.

 Keterbatasan data pekerjaan yang diperkirakan lebih rendah dari yang diharapkan dapat menyebabkan ketidakpastian lebih lanjut di pasar, membatasi penguatan rupiah terhadap dolar.

Proyeksi Pergerakan Rupiah: Rp16.600-Rp16.700 per Dolar
Dengan memperhitungkan berbagai faktor ini, Lukman memprediksi bahwa nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.600 hingga Rp16.700 per dolar AS. 

Pada hari Selasa (29/9/2025), nilai tukar rupiah di pasar spot melemah sedikit sebesar 3 poin atau 0,02 persen, menjadi Rp16.683 per dolar AS, dibandingkan sebelumnya yang tercatat di Rp16.680 per dolar.

Pergerakan nilai tukar ini mencerminkan ketidakpastian yang melanda pasar global terkait dengan potensi shutdown AS, serta faktor-faktor lainnya seperti data pekerjaan yang akan diumumkan dalam beberapa hari mendatang. 

Meski ada tekanan terhadap dolar AS, potensi penguatan rupiah masih dibatasi oleh faktor-faktor tersebut.

Potensi Dampak Global Dari Shutdown Pemerintah AS
Selain dampak langsung terhadap nilai tukar rupiah, shutdown pemerintah AS juga bisa mempengaruhi pasar global secara lebih luas. Dolar AS adalah mata uang cadangan dunia, dan penutupan pemerintah dapat menciptakan ketidakpastian di pasar keuangan internasional. 

Hal ini berpotensi menyebabkan pergerakan volatilitas yang tinggi di pasar mata uang dan pasar modal global.

Apabila krisis ini berlanjut lebih lama dan ketidakpastian ekonomi meningkat, negara-negara berkembang seperti Indonesia, yang bergantung pada stabilitas ekonomi global, bisa merasakan dampaknya dalam bentuk penguatan mata uang lokal terhadap dolar. 

Namun, stabilitas jangka panjang tetap menjadi perhatian, karena pemulihan ekonomi global juga sangat dipengaruhi oleh kebijakan fiskal dan moneter di AS.

Kesimpulan: Pergerakan Rupiah yang Dipengaruhi Faktor Eksternal
Secara keseluruhan, pergerakan rupiah terhadap dolar AS tahun ini dipengaruhi oleh sejumlah faktor eksternal yang signifikan, termasuk potensi shutdown pemerintah AS dan data ekonomi yang akan datang. 

Meskipun ada peluang penguatan bagi rupiah, faktor ketidakpastian yang datang dari AS akan membatasi ruang gerak bagi mata uang Indonesia untuk bergerak lebih jauh. 

Investor akan terus mengamati perkembangan di AS, terutama terkait data pekerjaan dan langkah-langkah politik yang diambil untuk menghindari shutdown, yang akan memberikan dampak lebih lanjut pada nilai tukar rupiah.

Muhammad Anan Ardiyan

Muhammad Anan Ardiyan

indikatorbisnis.com adalah media online yang menyajikan berita sektor bisnis dan umum secara lengkap, akurat, dan tepercaya.

Rekomendasi

Berita Lainnya

Harga Emas Antam di Pegadaian Sentuh Rekor Rp2,32 Juta

Harga Emas Antam di Pegadaian Sentuh Rekor Rp2,32 Juta

Panduan Memilih Bisnis Menjanjikan Bagi Generasi Muda

Panduan Memilih Bisnis Menjanjikan Bagi Generasi Muda

Crypto Sustainable Token Resmi Melantai di INDODAX Indonesia

Crypto Sustainable Token Resmi Melantai di INDODAX Indonesia

Flexi Earn PINTU: Menabung Crypto Panen Cuan Tiap 12 Jam

Flexi Earn PINTU: Menabung Crypto Panen Cuan Tiap 12 Jam

IHSG Diperkirakan Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini

IHSG Diperkirakan Menguat, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini